webnovel

Jalan Kehancuran

Author: WahyuET
Fantasy
Ongoing · 30.1K Views
  • 17 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Dunia di mana semua orang dinilai dengan kekuatan yang mereka miliki. Itulah dunia yang Budi tinggali setahun ini setelah menyebrang ke dunia lain, tanpa kekuatan apapun, dia hanya bisa menjadi budak. Namun, sebuah petualangan dalam menaklukkan dungeon level SSS merubah semuanya. Setelah mengalahkan bos di dalam dungeon tersebut, semua orang kecuali Budi tewas karena jebakan. Dengan semua barang dan senjata yang ada, Budi akan melakukan serangan balik. "Dunia ini sangat busuk karena semua hal dinilai dengan kekuatan, karena itu aku akan menghancurkan semua kekuatan dan menjadikan dunia ini surga untuk orang-orang lemah." Dengan pemikiran itu, Budi memulai perjalananannya untuk membantai semua pejuang kuat.

Tags
2 tags
You May Also Like

PENDEKAR TAPAK DEWA

Kebiadaban yang dilakukan oleh gerombolan La Kala (Kelompok Merah-Merah) di bawah pimpinan La Afi Sangia makin merajalela. Terakhir mereka membantai penduduk Desa Tanaru beserta galara (kepala desa) dan keluarganya sebelum desa mereka dibumihanguskan. Mayat-mayat bergelimpangan di mana-mana yang sebagian besarnya hangus bersama rumah-rumah mereka. Darah Jenderal Hongli alias Dato Hongli mendidih menyaksikan bekas aksi kebiadaban yang di luar batas kemanusiaan itu. Darah kependekarannya menangis dan jiwanya menjerit. Tetapi ada sebuah keajaiban. Di antara mayat-mayat bergelimpangan ada sesosok bayi mungil yang kondisinya masih utuh. Tubuhnya sama sekali tak bergerak. Sang bayi malang seolah-olah tak tersentuh api walau pakaiannya telah menjadi abu. “Oh...ternyata bayi ini masih hidup,” desah sang mantan jenderal perang kekaisaran Dinasti Ming. Diangkatnya bayi itu seraya lanjut berucap, “Akan kubesarkan bayi ini. Dia adalah sang titisan para dewa. Akan kugembleng ia agar kelak menjadi seorang pendekar besar. Kelak, biarlah dia sendiri yang akan datang untuk menuntut balas atas kematian keluarganya serta seluruh penduduk desanya. Akan kuberi bayi ini dengan nama La Mudu. Ya, La Mudu, Si Yang Terbakar...!” Lalu sang pendekar besar yang bergelar Wu Ying Jianke (Pendekar Tanpa Bayangan) itu mengangkat tubuh bayi itu tinggi-tinggi dengan kedua tangannya. Ia berseru dengan suaranya yang bergetar membahana: “Dengarlah, wahai Sang Hyang Dewata Agung....! Aku bersumpah untuk menggembleng dia menjadi seorang pendekar besar yang akan menumpas segala bentuk kejahatan di atas bumi ini..!! Wahai Dewata Agung, kabulkanlah keinginanku ini...!! Kabulkan, kabulkan, kabulkan, wahai Dewata Agung...!” Sang Hyang Dewata Agung mendengar permohonannya. Alam pun seolah mengamininya. Cahaya petir langsung menghiasi angkasa raya yang disusul dengan guruh gemuruh yang bersahut-sahutan. Tak lama kemudian hujan deras bagai tercurah mengguyur bumi yan

M Dahlan Yakub Al Barry · Fantasy
Not enough ratings
89 Chs

SUPPORT

More about this book

General Audiencesmature rating
Report