Hari berikutnya, ketika sinar matahari merambat melalui gorden-gorden tebal dan menyinari kamar dengan gigih, jam biologis Mia membangunkannya.
"Pagi, Sayang…" gumam Mia sambil berguling di pelukan Petra.
Dia merasa sangat lelah.
Semalam, Petra menyerangnya seperti bukan manusia. Pria itu terus menghantam dan menyerangnya, dan Mia bahkan tidak bisa memohon ampun.
Petra berkata bahwa dia hanya ingin memberikan kepuasan pada pengurusnya, tapi pada kenyataannya, dia hanya memanfaatkan posisinya untuk menyerang Mia.
"Pagi," ucap Petra, dan setelah mengecup puncak kepala Mia dengan lembut, dia berkata dengan bercanda, "Butuh setidaknya setengah jam untuk pergi ke kantormu bahkan tanpa kemacetan di jalanan. Kau yakin mau tetap tidur?"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com