Lilia tidak segera menjawab. Dia duduk bersandar di kursi dengan wajah santai, tangannya memainkan ujung rambutnya. "Kenapa nadamu mendadak jadi serius sekali? Aku hanya ingin berkata kalau kebohonganmu kali ini kurang cerdas. Kamu sengaja membuat seolah-olah mobil yang menabrakmu adalah mobil yang kunaiki. Tapi sayangnya, kamu menyiapkan jenis mobil yang salah."
"Aku hanya menyampaikan apa yang kulihat! Waktu itu sudah larut malam dan aku panik, kamu tidak bisa menyalahkanku kalau aku sedikit bingung!" Sara berkata sengit.
"Aku tidak tertarik dengan kebenaran kasus ini." Lilia perlahan bangkit dari kursinya. "Aku hanya ingin tahu kenapa kamu repot-repot merancang seluruh drama kecelakaan ini hanya untuk memfitnahku."
"Memfitnahmu?! Omong kosong! Apa buktinya kamu mengatakan itu?!" Sara mulai mendapat firasat buruk saat melihat sikap tenang Lilia.
"Apa menurutmu aku hanya menggertak?" Lilia mengangkat alisnya dengan senyum percaya diri. "Aku menemukan informasi tentang pemilik mobil yang menabrakmu itu. Karena namanya yang unik, tidak sulit mencari tahu tentangnya."
Pada saat ini, Sara mulai berkeringat dingin. Dia menoleh dan berusaha meraih tombol untuk memanggil suster di samping tempat tidurnya.
Namun Lilia mencengkeram lengannya sebelum dia bisa menekan tombol itu.
"Ayolah, tidak usah berpura-pura. Aku tahu kakimu bahkan tidak retak setelah 'kecelakaan' itu. Oh, dan karena kamu tadi menyebut soal bukti, aku punya video yang menarik di sini." Ucap Lilia.
Wajah Sara menjadi semakin pucat saat mendengar itu dan dia meronta m.
"Apa kamu mau menontonnya? Ini tentang detail kecelakaan semalam. Selain video, aku juga punya foto yang pasti membuatmu tertarik." Lilia tersenyum lebar. "Fotomu yang sedang keluar dari restoran bersama orang yang menabrakmu."
"A-Apa…?!" Sara seketika berhenti melawan Lilia, wajahnya dipenuhi kepanikan hebat.
"Kamu sudah repot-repot menyiapkan naskah drama yang begitu menarik untukku. Tentu saja aku harus membalasnya dengan penuh rasa terima kasih." Senyum Lilia terlihat persis seperti serigala besar yang jahat. "Menurutmu apa yang akan terjadi kalau aku mengirimkan bukti-bukti ini ke polisi? Hmm? Aku sudah bisa membayangkan judul berita utama di koran besok. Manajer dari aktor terkenal ditangkap polisi atas kasus pencemaran nama baik!"
Tubuh Sara gemetar dan wajahnya berubah putus asa. Kedua tangannya terkepal erat. Dia tampak benar-benar ketakutan.
"B-Bukan…ini bukan…ini bukan aku…ini bukan salahku!" Sara awalnya menggumam tidak jelas namun akhirnya dia berteriak dan memelototi Lilia. Tatapannya penuh racun, seolah dia hanya ingin merobek-robek Lilia saat ini juga.
Tapi Lilia sama sekali tidak takut dan justru balas menatapnya dengan tenang. Dibandingkan mata tajam Jean, Sara tidak ada apa-apanya.
"Lilia Pangestu, aku benar-benar membencimu, kamu tahu? Kamu selalu amat, sangat menjengkelkan!"
"Terima kasih banyak. Perasaanku juga sama denganmu!"
Sara mengepalkan tangannya semakin erat saat mendengar jawaban santai Lilia. Kuku Sara sampai menancap ke dalam telapak tangannya.
"Ini semua salahmu!" Teriak Sara. "Aku tidak ingin melakukan ini, tapi kamu terus saja muncul dan merayu Will! Kamu tahu Will sudah meninggalkanmu tapi kamu tidak juga menyerah! Kamu benar-benar tidak tahu malu!"
"…" Mendengar itu semua, Lilia kehilangan kata-kata. Sepertinya dia perlu menyarankan agar Sara tidak hanya memeriksakan otaknya, tapi juga matanya selagi di rumah sakit ini.
Sejak kapan Lilia merayu William? Dia bahkan tidak ingin dekat-dekat dengan pria itu!
Tawa Lilia diwarnai ejekan. "Aku merayu William? Apa matamu buta? Kamu seharusnya melihat kemarin kalau aku sudah punya tunangan, kan? Tunanganku jauh lebih tampan dan lebih kaya dari William. Dia adalah pria terhebat di dunia! Untuk apa aku memungut sampah yang pernah kubuang?"
Selagi keduanya tengah bertengkar dengan sengit, seseorang merekam seluruh percakapan mereka dan menyebarkannya di internet. Hari itu, dunia maya kembali gempar oleh isi rekaman itu.
[User4005] : "Jangan-jangan waktu William Anggara putus dengan Lilia Pangestu, Sara Hartanto juga terlibat?"
[User2732] : "Jadi kecelakaan kemarin dirancang sendiri oleh Sara Hartanto? Kembalikan rasa kasihanku!"
[User9928] : "Dari mana rekaman ini? Apa ini sungguhan?"
Semua orang membicarakan isi rekaman ini di dunia maya, dan orang-orang yang sebelumnya memihak Sara kini balik menghujatnya.