Lilia menatapnya tanpa berkedip, dengan satu tangan di atas meja dan tangan lainnya di saku jaket. Dia menunggu untuk melihat bagaimana Leila akan bereaksi dengan pertanyaannya yang memojokkan tadi. Beberapa detik kemudian, Leila mengangkat kepalanya lagi dengan wajah berurai air mata.
Dia berkata sambil meneteskan air mata, "Nona Lilia, aku tidak menyangka kalau kamu sangat agresif. Apakah kamu menginginkan identitas Keluarga Irwan sedemikian rupa?"
Lilia mengangkat alisnya dengan wajah terkesan. Leila mungkin seorang penipu bermuka dua, tapi Lilia harus mengakui bakat aktingnya. Dengan kemampuan akting seperti itu, karirnya di dunia hiburan pasti akan sukses besar. Namun Lilia segera mengembalikan fokusnya pada situasi saat ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com