Menggunakan ujung jarinya, Lilia menggambar garis wajah suaminya sedikit demi sedikit. Sebelum Jean bisa berkata, Lilia menghela napasnya. "Dikatakan bahwa wajah tampan selalu membawa bencana, tetapi kenapa aku tidak ingin melepasmu?"
"Uhuk, uhuk, uhuk." Kenny tiba-tiba terbatuk ketika diam-diam mencuri dengar.
Dia merasa bahwa Jean bukanlah sebuah bencana, dia jelas seorang tiran!
Ketika Lilia mendengar batuk tersebut, dia tidak bisa menahan tawanya dan menggoda. "Apakah kamu juga setuju dengan pernyataanku?"
Kenny tidak berani menoleh dan tidak berani menjawab. "….."
Pada saat ini, Jean sedang melipat kakinya, dia lalu membenturkan sepatunya itu ke belakang kursi Kenny. Dia lalu memperingatinya dengan suara yang dalam. "Menyetirlah dengan baik."
Kenny segera menegakkan punggungnya, menggenggam erat kemudi setirnya dengan kedua tangannya dan menjawab dengan lantang. "Baik Tuan!"
Adegan lucu ini telah menghilangkan banyak tekanan yang dialami oleh Lilia saat ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com