Tom melengkungkan bibirnya dengan cemberut. "Lupakan saja perkataanku tadi, ayo pergi bersama."
Vivi tersenyum, dan ketika keduanya berjalan ke pintu berdampingan, Tom secara alami memeluk bahunya karena terlalu banyak orang.
Meskipun hubungan mereka masih belum jelas, sifat jantan Tom masih bekerja secara otomatis.
Vivi bertanya kepada pelayan dan mengetahui bahwa masih ada tiga antrian di depannya dan dia harus menunggu dalam antrian selama sekitar 20 menit. Dia memandang Tom ke samping dan bertanya. "Tunggu?"
"Baiklah, tunggu!"
Setelah Tom menjawab, Vivi mengambil kartu antrian dari pelayan.
Karena tidak ada kursi tambahan, keduanya berdiri di sudut, mengobrol untuk menghabiskan waktu.
Pada saat ini, di antara kerumunan yang menunggu, beberapa gadis muda berbisik sambil menatap Tom.
Mereka biasanya sangat tertarik dengan berita di industri hiburan, jadi ketika mereka melihatnya, mereka merasa akrab.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com