Sayangnya, nada suara Sylvia yang menusuk tidak berpengaruh pada Lilia.
Lilia mengangkat tangannya dan merapatkan mantel Jean di sekeliling bahunya. Dia melirik ke arah kotak makanan yang ada di tangan Sylvia.
"Kurasa kamu tidak pantas mengataiku sebagai anak yang tidak tahu berterima kasih." Kata Lilia tenang. Dia sudah kehilangan semua rasa hormatnya pada wanita itu. "Jika kamu punya waktu untuk mengejekku di sini, lebih baik kamu menggunakannya untuk mengajarkan tata krama pada Leila."
"…apa maksudmu?" Tanya Sylvia dengan wajah berang.
"Lagipula, kamu sangat mencintainya, tapi aku tidak melihat Leila membalas semua cintamu. Di rumah Keluarga Irwan hari itu, bukankah dia menangis dan menolak untuk pulang bersamamu? Atau kamu akan mengatakan kalau kamu sudah melupakannya?" Balas Lilia sambil tersenyum dingin.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com