Nyonya Cristin mengerutkan keningnya, ia benar-benar keheranan, mengapa suaminya bisa berkata seperti itu, sedangkan anaknya untuk ganti istri saja mana mungkin bisa terlaksana jika pihak dari istri tidak mau dipisahkan.
"Memangnya Karin setuju kalau Daffa akan ganti istri? Feeling mama sih gak bakalan mau. Jangankan diganti istri, dimadu saja, dia gak bakalan rela!" kata Nyonya Cristin sembari mengambil cangkir yang berisikan teh hijau yang hangat.
"Ya, kalau tidak begitu, kapan kita punya cucunya? Jadi siap tidak siap, dia harus berkorban dong," kata Tuan Dimas dengan santainya.
"Iya juga sih, tapi mama tidak akan mendukung, kalau anak kita menyakiti perempuan, Pa. Biar bagaimana pun, mama juga seorang perempuan. Jadi samalah perasaan perempuan kalau suaminya berpaling ke lain hati dan itu pasti akan sakit sekali. Mama hanya bisa mendoakan yang terbaik saja buat Daffa dan keluarga kita Pa," kata Nyonya Cristin dengan tegasnya.