HALAMAN

Selesai perkenalan, aku dan Yunki langsung mengantar Ika ke kamar belakang. Saat kami melangkah, Yunki merangkul pinggangku dengan mesra. Aku sempat menghentikan langkahku karena malu dengan Ika yang berada di belakang kami, namun Yunki memaksaku untuk melangkah dengan seperti itu. Akhirnya aku mengikuti aja dari pada membuat Ika menunggu lama.

Sampai di depan pintu kamar belakang.

"Ini bi kamarnya," ucap Yunki sambil membuka pintu kamar itu.

Ika langsung melirik ke dalam kamar itu. "Wah Tuan, ini sangat bagus." Ika benar-benar seperti terharu setelah melihat kamar itu.

"Biar betah ya bi kerja di sini," ucapku sambil mengusap pundaknya.

"Itu pasti nyonya." Ika tersenyum padaku.

"Ya udah silahkan istirahat, besok udah mulai bekerja," ucap Yunki.

"Siap Tuan!"

Setelah itu, aku dan Yunki meninggalkan Ika di depan pintu kamarnya. Ika langsung masuk ke dalam kamar dan membereskan barang-barang bawaannya dari desa.

Sejam kemudian.