webnovel

Istri Pengganti

Naura kabur di acara pesta pernikahannya. Dia kabur bersama kekasihnya, karena dia menolak untuk di jodohkan dengan lelaki pilihan orang tuanya. Di saat kedua keluarga bingung, tiba-tiba saja Pak Alex orang tua mempelai lelaki meminta untuk acara pernikahan itu di langsungkan, dengan mengganti calon wanitanya. Dan saat itu, Khanza yang menggantikan kakak kandungnya menjadi pengantin pengganti. Namun Khanza tidak menyadari, kalau ternyata Dilan itu akan membalaskan dendam atas perlakuan Naura kepadanya lewat adik Naura. Karena Dilan tahu, Naura itu sangat menyayangi adiknya. Dilan akan menghancurkan hati Khanza seperti Naura yang telah menghancurkan hatinya.

Dwi_Susanti_7874 · Urban
Not enough ratings
10 Chs

menikah

Khanza tampak berfikir sejenak. Khanza sangat menyayangi ke dua orang tuanya. Dia juga sebenarnya tidak mau kalau orang tuanya itu sampai menanggung malu jika pernikahan itu gagal dan akan banyak tamu yang di kecewakan. Mungkin juga akan menjadi buah bibir masyarakat jika sampai pesta itu gagal karena pengantin wanitanya kabur.

" Baiklah. Khanza mau menikah dengan Mas Dilan." Ucap Khanza pada akhirnya.

Khanza tidak mau banyak berfikir. Dia tidak mau membuat orang tuanya kecewa dan sedih. Walau Khanza tidak terlalu mengenal sosok Dilan, tapi Khanza akan berusaha menerima Dilan menjadi suaminya. Awalnya memang Khanza menolak. Tapi, setelah kedua orang tuanya membujuknya, dia akhirnya menyetujui untuk menjadi pengantin pengganti, menggantikan Naura.

****

Khanza sekarang sudah mengenakan kebaya pengantin. Dia sudah tampak cantik. Wajahnya cantik, bahkan dia lebih cantik dari kakaknya.

Sedari tadi, dia menatap ke arah cermin. Dia tidak tahu, apa yang akan terjadi selanjutnya dengan kehidupan rumah tangganya. Apakah dia akan bahagia atau justru sebaliknya. Karena Khanza akan menikah dengan orang yang sama sekali tidak mencintainya, dan Khanza pun tidak mencintai lelaki itu. Dan tidak ada waktu lagi untuk Khanza berfikir. Demi orang tuanya, Khanza terpaksa menikah dengan Dilan. Itu semua untuk menutupi malu keluarga. Khanza merelakan masa mudanya untuk menjadi seorang istri. Walau tidak pernah terfikir sedikitpun tentang hal itu sebelumnya. Sekarang Khanza harus menikah di usia yang masih sangat muda.

" Sayang, kamu cantik sekali." Ucap Bu Arin mama Khanza.

Khanza hanya bisa tersenyum. Dia tidak mungkin menangis di depan keluarganya. Padahal Khanza ingin sekali menangis dan menolak pernikahan ini.

'Aku lakukan semua ini demi mama dan papa. Aku tidak mau mengecewakan mereka. Cukup Kak Naura saja yang mengecewakan mereka. Aku tidak mau. Kasihan mama dan papa.' batin Khanza.

" iya Ma. Terimakasih."

" Ayo sayang,kita keluar. Penghulu dan calon suami mu sudah kumpul di bawah." Kata Bu Arin.

Khanza hanya mengangguk.

Setelah itu diapun keluar untuk menghadapi penghulu dan tamu-tamu undangan.

Di bawah, sudah ada Pak penghulu yang sudah tampak duduk di depan Dilan. Tamu-tamu undangan juga sudah menunggunya sedari tadi. Wajah Khanza yang mirip sama Naura itu, membuat para tamu undangan berfikir kalau pengantin itu adalah Naura.

Jantung Khanza sudah sangat berdebar-debar. Baru kali ini Khanza akan menghadapi penghulu dan orang banyak. Tidak terpikirkan oleh Khanza sebelumnya. Dia usia yang baru menginjak 20 tahun, dia harus menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak dia cintai. Dan Khanzapun belum mengenal betul sosok Dilan orang yang kelihatannya sangat dingin dan serius. Tapi, Khanza tidak ada pilihan lain.

Khanza melangkah menuruni tangga dengan rasa yang berkecamuk. Dia sangat gugup sekali. Keringat Khanza sudah mulai membasahi dahi Khanzadan hampir saja melunturkan make up Khanza. Tangan Khanza sudah tampak dingin. Bu Arin dengan setia menggandeng Khanza sampai duduk di dekat dilan.

Setelah Dilan dan Khanza sudah duduk berdampingan, penghulupun mengucapkan ijab qobulnya yang di ikuti Dilan yang menjawab dengan mantap, yang pada akhirnya sah juga pernikahan ke dua mempelai pengantin itu.

Alhamdulilah...

Semua orang akhirnya ikut bahagia menyaksikan ijab qobul itu berjalan dengan lancar.

Khanza dan Dilan sudah tampak berdiri berdampingan. Para tamu undangan memberi selamat kepada mereka berdua.

" Selamat yah Pak Alex, Pak Andre, sekarang, kalian itu sudah menjadi besan. Seperti apa yang kalian harapkan." Ucap Pak Restu rekan pembisnis Pak Alex dan Pak Andre.

" Iya sama-sama." Kata Pak Alex dengan wajah yang sudah sangat bahagia.

" Anak anda cantik sekali Pak Andre, coba kalau saya punya anak laki-laki, pasti saya tidak akan menolak jika anak saya di jodohkan dengan anak anda."

" Ha..ha..ha..." ketiga lelaki paruh baya itu tampak tertawa bahagia. Tanpa mereka sadari bagaimana perasaan kedua mempelai itu.

' Lihat saja kau Naura. Aku akan membalas semua penghinaan ini lewat adik mu. Aku pastikan hidup adik mu itu akan menderita bersama ku.' geram Dilan dalam hati.

Yah, Dilan menyetujui pernikahan ini karena dia itu ingin membalaskan dendam pada Naura akan perlakuan yang Dilan dapatkan dari Naura. Karena Dilan tahu, kalau Naura itu sangat menyayangi adik semata wayangnya itu.

***

Setelah pesta berakhir, semua tamu sudah tidak ada. Mereka semua sudah pulang dan pesta pun sudah berakhir. Nuara dan Dilan tampak masih duduk di ruang keluarga, Bersama kedua orang tua mereka juga Dirga adik Dilan.

" Bagaimana Khanza. Apakah kamu sudah siap ikut bersama kami?" tanya Pak Alex pada menantunya.

Karena sudah rencana awal, Setelah pernikahan Nuara, Pak Alex akan memboyong menantunya itu ke rumahnya. Karena Pak Alex dan Bu Lani itu sudah sangat mengharapkan seorang menantu. Karena sudah lama mereka menginginkan seorang anak perempuan. Jadi dia bahagia saat Dilan sudah berhasil menikah dengan anak Pak Andre pilihan mereka.

Khanza sedari tadi hanya bisa meremas jari jemarinya. Dia terlihat gugup. Dia selalu berfikir, akan seperti apa kehidupan rumah tangganya kedepan mungkinkah Khanza akan bahagia, atau sebaliknya Khanza akan menderita. Karena Khanza tahu, bagaimana sikap seorang Dilan. Lelaki yang super serius, dingin, dan tampangnya pun sudah terlihat sangar. Walaupun dia mempunyai wajah tampan dan penampilan yang memukau, tapi tetap saja Khanza merasa takut dan khawatir.

Khanza sedari tadi hanya diam. Dia masih di sibukan oleh fikirannya sendiri. Tiba-tiba saja Khanza tersentak saat Bu Arin mamanya itu menepuk bahunya.

" Khanza, ayo jawab Nak. Kamu mau kan, ikut mama Lani?" tanya Bu Arin.

Khanza menatap setiap orang yang ada bersamanya. Setelah itu Khanza mengangguk.

" Iya. Aku mau ikut Tante ke rumah Tante. Dan tinggal di rumah Tante. Bersama Mas Dilan juga." Ucap Khanza kemudian.

Bu Lani tersenyum." Makasih yah sayang. Kamu sudah menyelamatkan pesta pernikahan ini. Seharusnya Om itu akan menanggung malu jika pernikahan itu sampai gagal. Karena Om sudah mengundang banyak teman relasi bisnis Om ke pernikahan itu. Jika tidak ada Khanza, entahlah akan jadi apa pesta itu." Kata Pak Alex sembari menatap Khanza.

" Iya Om."

Khanza hanya bisa mengiyakan ucapan orang tuanya dan mertuanya. Dia tidak bisa membantah lagi. Sementara Dilan sedari tadi, menampakan muka yang serius. Dia sedari tadi hanya mengotak-atik hapenya saja. Yang sedari tadi ikut berbaur justru Dirga adik dari Dilan.

" Wah, Khanza bakal ikut ke rumah nih?" Tanya Dirga.

Dirga tampak bahagia mendengar semua itu. Karena Dirga sudah akrab dengan Khanza. Dan pas kebetulan Dirga adalah teman sekampus Khanza. Jadi Dirga sudah tahu Khanza dan sudah berteman lama dengan Khanza.

Khanza hanya tersenyum.

' Apa yang mesti aku takuti. Kan di rumah itu ada Dirga, jika terjadi apa-apa, pasti Dirga yang akan membela ku. Karena aku tahu Dirga itu lelaki yang baik' Batin Khanza.

Khanza tersenyum. Yah, Dirga.