14 14. saya kembali (1)- para anjing sedang menggonggong

Perbuatan Jennifer yang menarik Jason pergi begitu saja meninggalkan Steven ini sudah sangat keterlaluan dan membuatnya malu. Bagaimana jika Steven curiga dengan hubungan mereka berdua. Meski desas-desus tentang gosip kedekatan mereka sudah tersebar di perusahaan dan lingkungan sekitar, atau mungkin bukan hal baru lagi. Tetapi bukan berarti semuanya bisa di umbar di saat yang tidak tepat seperti ini. Hari ini adalah hari pemakaman istrinya, bukan pesta perayaan. Setidaknya Jason dan Jasmine harus menjaga sikapnya di hadapan khalayak umum. Jangan sampai tindakan kekasihnya yang ceroboh ini justru nantinya akan dimanfaatkan oleh Steven untuk menjatuhkan Jason sebagai pemimpin perusahaan Kyle grup.

Steven hanya melambaikan tangan dengan acuh melihat keduanya pergi. Tak Masalah baginya, kali ini ia akan melepaskan mereka berdua. Tetapi tidak untuk lain kali.

***

Hari itu proses pemakaman telah selesai, namun Akira tak juga menunjukkan batang hidungnya di kediaman Kyle. Kemana gadis itu sebenarnya pergi? Keberadaannya seoalah hilang di telan bumi.

Jason masih berjalan mondar-mandir mandir di ruang tengah kediaman Kyle. Berkali-kali ia menatap kearah meja telepon rumah dan melihat ke layar handphone miliknya secara bergantian, berharap gadis nakalnya itu akan menelepon, atau setidaknya ada kabar dari orang-orang yang telah diperintahkan olehnya mencari Akira sejak malam itu. Ingin rasanya ia mengumpat dan memaki Akira saat ini untuk melampiaskan kekesalannya.

Tidak sedikit tamu yang datang di pemakaman menanyakan soal keberadaannya. Tetapi Jason hanya bisa diam membisu dan berpura-pura sedih untuk menarik simpati mereka.

Jason sebenarnya tidak benar-benar khawatir dengan Akira. Terserah anak nakal itu mau pulang atau tidak. Sekalipun mati juga Jason tidak perduli, tentu saja nanti kalau semua harta itu sudah sempurna berada di dalam genggamannya dan semua itu hanya tinggal menunggu waktu saja. Semuanya yang dilakukan oleh Jason selama ini hanya sebuah pencitraan saja. sebab kerabat dekat jasmani Kyle dan beberapa tamu penting tengah ke kediamannya kediamannya untuk mengucapkan belasungkawa atas kepergian Jasmine.

Sungguh tak lucu, bukan? Jika Jason terlihat begitu santai, sedangkan putri mereka sedang tidak diketahui keberadaan dan nasibnya sejak semalam. Tidak mungkin baginya untuk bersenang-senang dengan Jennifer saat ini, meskipun wanita cantik itu sejak tadi tidak bergerak sedikitpun dari sisinya.

Sedikit saja Jason salah bertingkah, itu akan membuka peluang untuk Steven menjatuhkannya.

Satu persatu tamu datang pergi silih berganti. Sekarang hanya tinggal Jason, Jasmine dan Steven Kyle saja yang masih berada di kediaman itu.

"Jason, tidakkah kau berfikir untuk melaporkan kepolisi atas hilangnya Akira? Aku khawatir tejadi sesuatu yang buruk kepada keponakan ku." Kata Steven sembari menepuk bahu Jason yang tengah berdiri di depannya.

Jason menoleh dan memandang Steven. Ia bisa melihat senyuman licik Steven yang seolah sedang menghinanya dan memakinya sebagai ayah yang tidak pecus merawat dan menjaga putrinya, sehingga putrinya kabur dan tak tahu timbanya.

Tetapi Jason tidak memiliki pilihan lain saat ini. Ia harus tetap tenang, meskipun ia tahu, sejak tadi Steven berusaha memprovokasinya dan membuatnya emosi. Hal itu tidak akan terjadi, percuma saja bagi Steven melakukannya. Jason adalah laki-laki yang sangat licik, dan pandai memanipulasi keadaan. Jika tidak, ia tidak akan berhasil duduk di kursi presiden direktur perusahaan Kyle saat ini.

"Aku rasa ini belum saatnya. Akira mungkin hanya tidur di rumah temannya. Aku akan menghubungi teman-teman Akira terlebih dahulu. jika itu tidak berhasil, baru aku akan melibatkan polisi." Jawab Jason.

Jason kemudian mengajak Steven untuk duduk dan mengobrol bersama dan melupakan Masalah Akira sejenak.

Jennifer yang sejak tadi hanya duduk diam diruangan itu merasa sangat jengkel. Ia seperti tidak dianggap keberadaannya oleh Jason maupun Steven. Tidak ada satupun dari mereka berdua yang mengajaknya mengobrol sejak tadi.

Jennifer hanya seperti patung yang mempercantik ruangan saja saat ini. Melihat kedua laki-laki di depannya dengan muak dan acuh. Meskipun ingin berbicara dengan Jason, ia memilih untuk diam karena masih ada Steven di dekatnya. Ini sungguh tidak akan menguntungkan baginya, jika rahasia yang ia simpan bertahun-tahun terbongkar di saat yang tidak tepat.

Di mereka mengobrol begitu santai dan seolah tidak ada sesuatu yang terjadi. Tiba-tiba terdengar langkah kaki seseorang yang datang keruangan itu. Seseorang yang sejak tadi mereka tunggu kedatangannya.

Prok... Prok... Prok...

Terdengar suara tepukan tangan berbarengan dengan datangnya itu. Seorang gadis berdiri tegak di depan Mereka bertiga. Suara begitu serak dan kedua matanya sedikit sembab.

"Hmm... Bagus sekali. Anjing-anjing ibuku sedang berpesta di hari pemakaman tuannya." Kata Akira dengan senyum menghina.

avataravatar
Next chapter