"Airy, apa kau tahu senjata apa itu?" bisik Edward.
Mata Airy langsung mendelik. "Masa kau tidak tahu?" tanya Airy.
"Kalau tahu, aku tidak akan bertanya padamu."
"Kau tanya saja pada Tuan Ralio."
"Apa kau tidak tahu kalau mata Tuan Ralio bisa keluar sinar laser?" Bisik Edward.
"Apa iya? Selama aku bekerja, aku belum pernah melihat hal itu."
"Nah, Sekarang kau jawab pertanyaanku."
"Untuk apa juga kau tahu?" tanya Airy.
"Supaya kalau aku menikah, istriku bisa irit sedikit," kata Edward sembari menggaruk kepalanya karena malu.
"Astaga. Kau ini pelit atau ngirit?" pekik Airy.
Ralio masih di ruangan itu. Ia melihat dua makhluk langka yang tengah bertengkar di hadapannya.
"Kau tinggal jawab saja!" ucap Edward sedikit memaksa.
"Hmmmmm... Itu..." tunjuk Airy dengan wajahnya yang merona.
"Kau tunjuk ke arah mana?" tanya Edward.
"Itu!" Airy menunjuk dengan jelas ke arah celana milik Edward.
"Mana sih?" Edward masih mencari tanpa henti.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com