webnovel

Episode 7 - Sandra

𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢𝙣𝙮𝙖...

"Buuk..." Suara benda jatuh yang di hasilkan kepompong.

"Benda apa yang jatuh barusan?" Ucapnya dalam hati.

"Hoo, ternyata sebuah mutiara monster" Ucapnya dalam hati sambil mengambilnya.

"Lagi-lagi diriku begini" Ucapnya sambil melihat dirinya mengalami distorsi.

Tiba-tiba monster ulat yang lainnya merambat ke bawah pohon, beberapa monster itu terganggu akibat kedatangan Katsu Hajime. Tampakknya monster ulat itu menunjukkan kemarahannya, karena salah satu darinya dalam kepompong itu telah di bunuh olehnya.

"Kiyaaaaakk....." Teriak monster ulat.

"Apaaaa..." Ucapnya dengan kaget sambil menengok ke atas.

"Cruuut...." Suara monster itu mengeluarkan jaring sutranya.

"Sial" Ucapnya sambil menghindari serangan tersebut.

"Kiyaaaaakkk.." Teriakan monster ulat itu lagi.

"Cruut... Cruuut... Cruut.." Suara serangan monster lainnya.

Katsu Hajime mulai memutari pohon tersebut sambil berlari untuk menghindari beberapa serangan dari monster ulat itu. Sambil melihat situasi, Ia mulai mencari celah kelemahan monster ulat tersebut. Setelah dia mengamati dan melihat titik kelemahannya, seketika ia melompat ke arah monster itu sambil menarik pedangnya yang ada di belakang punggung dan menebasnya.

"Wushhh..." Suara angin lompatannya.

"Criyaaat...." Suara cipratan darah monster itu.

"Kiyaaaaaaaaakk..." Suara rintihan monster itu.

"Wushhh..." Suara angin dari lompatannya.

"Criyaat...criyaaat... criyaaat.. ." Suara cipratan darah beberapa monster ulat lainnya yang mati tertebas.

"Kiyaaaaaaakk..." Suara rintihan monster itu.

"Buuk... buuk.. buuk.." Suara dari beberapa mutiara yang jatuh ke tanah.

Tidak hanya mutiara, beberapa monster-monster itu juga menghasilkan drop item lainnya seperti jaring sutra, aksesoris kelas atau salah satu equipment yaitu helm zirah. Helm ini juga memiliki sebuah tanduk seperti iblis, dengan warna hitam.

"Wow, apa aku terlihat keren?" Ucapnya sambil memakai helm itu dengan malu-malu.

"Menurutku tidak cocok, jika aku memakai hal seperti ini lebih terlihat seperti cosplayer gila yang sedang berjalan sendirian di tengah keramaian, dan di tonton oleh banyak orang" Ucapnya dalam hati.

"Benarkan Rebel chan?" Tanyanya sambil membayangkan jika ia memakai helm itu.

"..." Rebel chan terdiam.

"Dasar pria bodoh, kau tidak sadar bahwa sekarang kau lebih gila berbicara sendiri dengan keyboardmu itu" Teriak Gorgon melihatnya dari alam kematian sana(Candaan).

"Hihik... Hihik.. Ketplak.. ketplak" Suara segrombolan kuda.

"Apa, suara kuda datang kesini?" Ucapnya dalam hati.

Tiba-tiba Katsu Hajime mendengar segrombolan kuda yang akan menuju ke arahnya, ia seketika tersentak kaget dan bergegas sembunyi di balik semak belukar yang ada di depannya itu. Ternyata segrombolan kuda tersebut merupakan sekelompok para bandit yang telah menyerang Desa Igris, ia sangat hening dalam semak belukar itu dengan bercucuran keringat.

"Kreek.." Suara ranting yang terinjak.

Tetapi, secara tidak sengaja tangan kirinya menyentuh sebuah ranting yang rapuh. Pemimpin bandit dengan penampilannya yang sangar dan mempunyai kumis itu mendengar bunyi dari ranting tersebut, seketika itu juga menyuruh anak buahnya untuk berhenti. Pemimpin bandit itu langsung melompat ke sumber suara tadi dengan menusukkan pedangnya ke semak belukar itu, tetapi untungnya pedang Pemimpin bandit tidak mengenai tangan kanan Katsu Hajime.

"Wushh..." Suara lompatan pemimpin bandit.

"Sriiing... Creep..." Suara tusukan pedang.

"Hiyaaaa...." Teriak Katsu Hajime.

Ia ketahuan oleh Pemimpin bandit itu, dia mulai kabur dan lari. Sang pemimpin sangat marah karena targetnya berhasil lolos, ia memperintahkan semua anak buanya untuk memburunya terlebih dahulu. Salah satu bandit itu melontarkan anak panahnya ke punggung Katsu Hajime dan mengenainya.

"Sreeep... Wusshhh.." Suara lontaran anak panah.

"Ketplak.. Ketplak.." Suara kuda yang masih berlari.

"Creep.." Suara tusukkan anak panah.

"Kakh, sialan... punggungku terkena anak panah" Ucapnya dalam hati.

"Mau lari kemana kau anak muda" Ucap Pemimpin bandit.

"Sialan, ternyata ini jalan buntu" Ucapnya dalam hati.

Akhirnya situasi Katsu Hajime terpojok, dia terkepung oleh para bandit dan tidak bisa lari kemana pun, karena di hadapanya hanya ada sebuah batu besar yang sangat tinggi. Tak lama kemudian, tiba-tiba saja sambaran bola api menyerang para bandit itu dari arah belakang, ternyata bola api tersebut merupakan sihir milik Kiyoto. Mereka adalah party petualang sebelumnya yang beranggotakan 3 orang yaitu Kiyoto, Nolen, dan Lily.

"Duaar..." Suara bola api dari sihir Kiyoto.

"Hihik.. hihik" Suara kuda yang menjerit terkena bola api.

"..." Pemimpin bandit itu yang hanya terdiam dan merasa kesal melihat petualang itu.

"Apa..." Ucap Katsu Hajime dalam hati yang tersentak kaget.

"Dasar bocah cecunguk, apa urusan kalian ikut campur masalah kami?" Ucap sang Pemimpin bandit yang merasa kesal.

"Nolen" Ucap Kiyoto sebagai aba-aba darinya untuk mengaktifkan sihir pelindung barir di tubuh mereka.

"Wusshh.. Hiyaaaaat..." Ucap sang kapten sambil melompat ke arah para bandit itu yang mau menebasnya.

"Sriiing.... Criyaaaat.." Suara tebasan dari pedang Kiyoto.

"Kuakh, Aaaaa..." Ucap beberapa bandit yang terluka.

"Dasar kau bocah ingusan" Teriak salah satu anak buah bandit dengan mengayunkan pedang.

"Ting..."

"Ting..."

"Ting..."

"Sriing... ."

"Criyaaat.." Suara tebasan pedang dari salah satu bawahan bandit itu.

"Sialan" Ucap Kiyoto yang terluka terkena pedang bandit tersebut.

"Kapten, Awaaaas..." Teriak Lily.

"Hiyaaat..." Teriak anak buah bandit lainnya yang akan menebas kepala Kiyoto dari atas.

"Ting.. nging.. nging" Suara nyaring dari pedang bandit yang terpantul oleh sihir barir Nolen yang melindung Kiyoto.

"Terima kasih Nolen" Ucap Kiyoto sambil bertarung.

Katsu Hajime hanya menonton pertarungan mereka bertiga dengan para bandit, sebagian para bandit terluka dan mati. Kiyoto tidak sadar, bahwa dirinya juga terpojok. Ia terlalu fokus bertarung dengan bawahan bandit tersebut, sehingga salah satu rekannya yang bernama Lily itu di jadikan sandra oleh sang Pemimpin bandit.

"Huahahahaha...." Tawa sang pemimpin.

"He kau bocah ingusan, lihatlah kebelakang" Ucap sang Pemimpin bandit.

"Akh" Ucap Lily lehernya yang sedang tercekik oleh tangan Pemimpin bandit.

"Ha.. Sialan, lepaskan temanku itu" Teriak Kiyoto dengan kagetnya.

"Mau ngapain kau bocah, mundurlah atau akan aku bunuh temanmu ini" Teriak sang Pemimpin bandit melihat Kiyoto yang akan menyerangnya.

"Kapten, pergilah, jangan pedulikan aku" Ucap Lily.

"Sialan, ini semua salahku" Ucap Kiyoto.

Katsu Hajime hanya menonton kejadian tersebut, tiba-tiba ia trauma mengingat orang-orang yang ada di dekatnya mati dengan teragis. Jantungnya tiba-tiba berdebar kencang, dadanya merasakan sesak dan kesulitan untuk bernapas. Katsu Hajime pun pingsan, pada akhirnya rekan yang di sandra dari party petualang itu di bawa oleh para bandit dengan menunggangi kuda.

"Aaaaakkkhhhh.... Sialan" Teriak Kiyoto.

"Mengapa aku tidak bisa menjaga teman-temanku sendiri, hiks.. hikss" Ucapya sambil menangis.

"Maafkan aku, maafkan aku. Aku kapten yang tidak becus, jika aku tidak membawa kalian dalam pertarungan ini.. Hiks.. hiks.." Ucapnya yang tidak sampai itu sambil menangis.

Nolen mulai merasakan kesedihan atas kejadian yang di alami pertama kalinya ini, sedangkan Kiyoto seketika itu pikirannya mulai tidak waras. Ia menatap dengan penuh kebencian dan amarah terhadap Katsu Hajime yang sedang pingsan, tiba-tiba saja dia mau menusukkan pedangnya ke jantung Hajime.