webnovel

Kesurupan

Di saat sudah sampai di dalam kelas mereka bertiga duduk di kursi masing-masing, masih ada beberapa menit sebelum bell tanda masuk berbunyi. Masih banyak juga anak yang masuk ke dalam kelas mungkin masih berada di kantin.

Tiba-tiba di luar kelas terdapat keributan, entah apa yang terjadi ada siswa yang berteriak-teriak. Beberapa dari anak yang berada di dalam kelas beranjak keluar karena penasaran dengan apa yang terjadi.

Titha dan Dervi masih saja duduk, tiba-tiba ada siswa yang menjerit dengan sangat keras masuk ke dalam kelas sambil menggebrak pintu. Tatapan siswa itu sangat tajam dengan eskpresi yang menakutkan, rambutnya sedikit berantakan dan suaranya sangat lantang. Dia berjalan menghampiri anak yang sedang duduk sambil mengacungkan jari dengan mata yang melotot.

"Hehh!! Kamu! Kamu! Kamu! Kenapa sering mabok?! Hah?!! Kenapaa??!!" Teriak siswa tersebut ke salah satu anak yang duduk di kursi depan sambil mengacungkan jarinya.

Anak-anak dari luar pun mulai masuk ke dalam kelas karena kejadian tersebut, suasana kelas yang tadinya sepi kini mulai ramai dengan kejadian itu.

Semua yang berada di dalam kelas mulai ketakutan tidak ada berani yang menjawab hanya memperhatikan siswa itu. Dia mulai berjalan kembali menghampiri anak yang lainnya dengan tatapan yang masih tajam.

"Kamu!!" Tunjuk siswa itu sambil berteriak, anak yang ditunjuk pun mulai ketakutan.

"Kamu hamil?!! Hahaaa hahaaaaa, kamu hamil?!! Hahaaaa hahaaaa..." Teriak siswa itu sambil tertawa dengan sangat keras.

Seketika anak yang ditunjukpun menangis karena hal itu, namun siswa itu justru terlihat senang dengan ekspresi yang menakutkan.

Titha memperhatikan kejadian itu dengan rasa takut, Titha mengetahui kalau siswa itu sedang kesurupan oleh salah satu penunggu di sekolah ini. Namun siapa sangka sosok yang masuk ke dalam siswa itu membongkar aib para anak-anak yang berada di dalam kelas.

Siswa yang sedang kesurupan itu kembali berjalan menghampiri anak lainnya, sambil menunjuk ke arah salah satu anak dia kembali berteriak.

"Kamu!! Kamu sering bawa jajan ke dalam kelas kan?! Ditaruh di dalam laci kan?!! Aku kasih tau guru ya!! Hahahaaaaa."

Siswa itu tertawa semakin keras seakan puas dengan hal itu, Titha mulai merasa takut karena dia semakin mendekat ke arahnya. Semua siswa di dalam hanya memperhatikan tidak berani berbuat apa-apa.

Dengan santainya siswa yang sedang kesurupan itu kembali berjalan ke salah satu anak lagi dan mulai menunjuk dengan tatapan tajam kembali.

"Kamu!!! Anaknya Atmo! Tukang bohong sama orang tua!!"

Semua anak yang ditunjuk tidak ada yang berani menjawab, mereka semua menyadari kalau siswa yang berteriak itu sedang kesurupan. Siswa itu mulai melangkah lebih dekat ke arah Titha dan mulai mengacungkan jarinya ke arah Titha.

Seketika Titha pun takut, dia memegangi Dervi yang berada di sampingnya. Tatapannya begitu tajam dengan senyum yang aneh mengarah ke Titha.

"Kamu!! Kamu liat aku kan?! Hahaaa hahaaaa, kamu liat aku kan?! Hahaaaa hahahaaaa, salam ya." Kata siswa itu berteriak sambil tertawa ke arah Titha.

Setelah berteriak ke Titha kemudian siswa yang kesurupan itupun pergi sambil tertawa sangat kencang. Titha pun akhirnya lemas karena ketakutan, terlebih lagi apa yang di katakan oleh siswa yang kesurupan tadi.

"Udah Ta, udah gapapa, dia udah pergi kok." Kata Dervi mencoba menenangkan Titha yang terlihat masih ketakutan.

"Iya Vi, serem banget." Kata Titha.

"Iya Ta udah gapapa kok." Kata Riska.

Beberapa anak di dalam kelas keluar mengikuti siswa yang sedang kesurupan, Titha yang masih merasa takut namun penasaran dengan apa yang terjadi akhirnya berdiri bersama Dervi dan Riska untuk melihatnya.

Titha melihat anak itu berjalan menuju kelas sebelah, dengan sedikit tergesa-gesa karena penasaran Titha, Dervi dan Riska berjalan menuju arah anak itu. Banyak juga anak lainnya yang mengikutinya sehingga cukup membuat suasana semakin ramai.

Namun tiba-tiba siswa yang kesurupan itu pingsan seketika, tubuhnya jatuh ke lantai tepat berada di depan pintu kelas. Titha sendiri melihat kalau sosok yang merasuki anak itu keluar dari tubuhnya terbang ke arah belakang perpustakaan.

"Itu kenapa? Itu kenapa?" Tanya Dervi ketika melihat tubuh anak itu jatuh ke lantai.

"Pingsan kayaknya." Jawab Riska.

"Udah sembuh kayaknya, udah ga kesurupan." Imbuh Titha.

Anak yang berada di sekitarnya langsung menolongnya, beberapa guru baru datang menghampiri anak itu. Lalu dalam keadaan pingsan anak itu di bawa ke rusng uks, karena masih penasaran banyak dari mereka yang masih mengikutinya hingga ruang uks. Titha, Dervi dan Riska pun mengikuti karena memang masih penasaran dengan apa yang terjadi.

Di depan ruang uks semua siswa berkerumun melihat siswa yanf baru saja kesurupan itu, beberapa dari mereka memaksa masuk untuk melihat, ada juga yang mengintip lewat jendela.

"Itu siapa sih kalian kenal gak?" Tanya Dervi.

"Gatau loh." Jawab Titha.

"Kayaknya kakak kelas deh." Kata Riska.

"Kok bisa ya sampai kesurupan kaya gitu." Kata Dervi sambil mengintip ke dalam.

"Suka melamun si jadinya kaya gitu." Jawab Riska.

"Kaya Titha tuh suka banget ngelamun, bisa-bisa kamu kesurupan juga nanti." Kata Dervi.

"Loh kok aku sih, aku ga suka melamun loh." Kata Titha membela dirinya.

"Hahaaaa, makanya jangan suka melamun tuh akibatnya." Kata Dervi sambil tertawa.

"Hahaaaa bener juga." Imbuh Riska.

"Hiss dasar kalian ini."

Tiba-tiba di dalam ruangan uks siswa yang baru saja kesurupan sudah bangun, namun dia kembali berteriak dan tertawa sangat keras.

"Hahahaaaaaa.... Hahahaaaaaa..."

"Kalian takut?!!! Hahaaaaa... Kalian takut?!!"

Teriak siswa tersebut dalam keadaan kesurupan, beruntung tubuhnya masih terkontrol tidak berontak. Beberapa guru terlihat memegangi siswa tersebut supaya lebih tenang.

"Udah yuk balik aja, takut nih." Kata Titha sambil menarik tangan Dervi.

"Iya iya udah ayok." Ucap Dervi sambil berjalan menuju kembali ke dalam kelas diikuti oleh Riska juga dibelakangnya.

Mereka bertiga akhirnya kembali ke dalam kelas, beberapa anak lainya yang tadinya masih berkerumun pun ikut kembali. Tak lama kemudian guru pun masuk ke dalam kelas.

"Selamat siang." Sapa pak guru.

"Siang pak." Jawab serentak seisi kelas.

"Untuk kejadian seperti tadi bapak harap kalian tetap tenang ya, hal isi sudah biasa terjadi. Jadi buat kalian jangan suka melamun atau pikiran kosong kalau sedang sendirian, akibat buruknya bisa seperti itu."

Pelajaran pun dimulai dan berjalan normal seperti biasa, kegaduhan yang baru saja terjadi kini sudah kembali tenang.

Titha juga kembali konsentrasi terhadap materi yang diberikan oleh guru. Di saat semuanya sedang berjalan lancar tiba-tiba Titha mendengar suara seperti sedang memanggilnya.

"Suit! Suit! Suit!."

Titha sedikit kaget dan mencari asal suara itu, dia menengok kanan dan kiri namun tidak menemukan asal suara tersebut. Akhirnya Titha mencoba mengabaikan suara tersebut. Namun terdengar kembali sama seperti pertama.

"Suit! Suit! Suit!."

Suaranya memang lirih namun sangat jelas di telinga Titha, dia sangat menyadari hanya dirinya yang mendengar suara tersebut. Titha mencoba kembali mencari asal suara itu, dia menengok kanan, kiri dan belakang namun tidak menemukan asal suara tersebut.