Pelukan Rindu

Pratinjau : Jangan pergi, biarkan begini dulu.

------------------------------------------------------------------------------------------

Jani mengerutkan keningnya. "Itu sebelahnya aja mas di ketuk, dia bisa kok jagain Arga dengan baik," kata Jani menolak ide Ergi.

"Udah mbak tapi kayaknya nggak di apartemen deh sedangkan tadi saya sengaja sempat nanya ke Arga nomor unit apartemen mbak Jani karena Arga terus saja mengigau nggak jelas mbak, kalau yang di samping unit Arga saya cuma murni minta tolong aja sih karena eumm…" Ergi membasahi bibirnya sejenak. "Karena saya pikir hubungan kalian sedang buruk jadi saya menjadikan mbak Jani opsi kedua," lanjut Ergi dengan nada hati-hati.

Jani menghela nafasnya berat. Entah kenapa Arga masih saja membuatnya susah seperti sekarang. Jani sudah cukup sakit dengan sikap orang tua Arga dan kini Jani malah hendak masuk ke dalam unit apartemen laki-laki itu disaat kemarin papa Arga dengan tegas sudah memberikannya peringatan tajam.