webnovel

I Love You, Kak Laras!

"Kakak mau bilang sesuatu," ujar Andra dengan nada bertanya. "Sesuatu?" tanya Laras, mengulang kata belakang yang Andra ucapkan. "Bener, 'kan?" Andra berhore-ria tidak jelas. Gadis berponi itu menggeleng dan memegang kepala. Ia mulai takut kalau tahun terakhirnya di masa SMA akan berakhir nahas, karena kehadiran sosok Andra yang selalu saja mengikutinya. Semenjak awal bertemu ketika masa orientasi, Andra tak henti-henti mendatangi Laras. Sekalipun datang hanya untuk menyapa tanpa menyampaikan hal yang penting, Andra akan tetap melakukannya. Hal itu membuat si gadis berponi merasa jengah dan kesal, rasanya ia ingin pergi yang jauh ke tempat di mana tidak ada seorang Andra. Padahal gadis itu terus menolak, tapi anak laki-laki berkulit putih itu terus saja mengejarnya. "Andra, aku kan udah bilang kalau kamu jangan gini terus," ucap Laras lirih nan hati-hati. "Gini gimana?" Andra tampak tak mengerti. Laras menghela napas panjang dan memejamkan mata sesaat. "Kita itu nggak seumur, Ndra. Harusnya kamu juga tau." "Tapi aku mau seumur hidup sama Kak Laras," sahut Andra dengan cepat. Bagaimana tanggapan Laras tentang hal tersebut? Langsung saja ikuti kisahnya di "I Love You, Kak Laras!" karya Author Ampas. Created by: Ampass_Kopi23 Jatim, Jum'at, 20 Agustus 2021

Ampass_Kopi23 · Teen
Not enough ratings
195 Chs

Bekal

Di kelas Andra rupanya jam kosong berlaku hingga jam istirahat datang. Sehingga seusai dengan kekepoan dan berbagai pertanyaan Andra lontarkan pada Luna, ia pun langsung merajut kembali mimpinya dengan benang baru. Ia tidur dengan sangat lelap hingga tak sadar bahwa jam istirahat sudah berbunyi sejak tiga menit yang lalu.

Luna yang masih berada di kelas pun langsung berdiri dan duduk di bagku sebelah Andra, karena kebetulan hari ini Andra duduk dan tidur pulas di bangku yang menempel pada tembok.

Gadis berambut pendek dan berponi tersebut menggoyangkan tubuh Andra dengan cukup kuat, namun Andra hanya berdecak dan bergumam meminta agar tidak ada yang mengganggu dirinya yang sedang terbang.

"Terbang apaan?" Luna terkekeh garing, heran dengan racauan Andra yang tidak jelas. "Bangun! Dah istirahat nih!" kembali gadis tersebut mengguncang tubuh Andra dan mencoba membangunkannya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com