webnovel

I Love My Professor

LGBT+
Completed · 492.6K Views
  • 261 Chs
    Content
  • 5.0
    14 ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

21+ Dalam kehidupan di dunia ini, banyak sekali hal yang tak terduga. Kisah seorang pria straight yang akhirnya tak disangka-sangka bisa menjadi seorang gay. Profesor Daniel Rowandy sangat dibenci dan ditakuti oleh semua muridnya. Dia sangat tegas, pendiam dan sangat kejam sekali. Dia tidak pernah sama sekali mau memberi keringanan jika ada kesalahan dan sama sekali tidak memiliki kesabaran kepada murid-muridnya. Samuel William adalah seorang anak berusia dua puluh tahun yang berjuang untuk menghidupi adik perempuannya setelah kematian orang tua mereka. Di ambang kehilangan beasiswa, Samuel menjadi sangat putus asa dan takut untuk pergi menemui Profesor Daniel Rowandy. Semua orang bilang Rowandy sama sekali tidak punya hati. Semua orang bilang dia adalah bajingan yang kejam. Samuel mendapati apa yang dikatakan semua orang ternyata memang benar. Samuel membuat kesepakatan dengan Daniel, tetapi secara tidak terduga, kesepakatan itu berubah menjadi sesuatu yang lebih dari itu. Sesuatu yang membuat jantung dan seluruh tubuh menjadi nyaman dan membuat Samuel ketagihan. Sesuatu yang tidak diinginkan oleh Daniel dan Samuel. Bagaimana kisah Profesor dan muridnya ini, jangan ketinggalan setiap Bab nya ya....

Chapter 1BAB 1

Nyonya Hermione seperti akan membunuhnya dan terlihat sangat mengerikan. Dia perlahan-lahan masuk ke dalam apartemenya.

Dia bernama Samuel William. Samuel melirik Nyonya Hermione, melihat sambil meringis. Saat itu sudah pukul satu pagi, dia telah berjanji pada Nyonya Hermione bahwa dia tidak akan pulang lebih dari tengah malam.

Sambil menguatkan dirinya, dia membuka pintu sepelan mungkin. Emma biasanya tidur sangat ringan karena mudah terbangun.

Samuel menutup pintu perlahan, meringis saat pintu berderit. Sialan...

"Samuel…." Kata Nyonya Hermione, sambil menggosok matanya lalu duduk di sofa.

Samuel melirik si kembar, tetapi mereka tampaknya tidak bangun. Dia berjalan menuju babysitter mereka. Tidak butuh waktu lama karena apartemen itu kecil.

Nyonya Hermione mengerutkan kening dalam-dalam, ekspresi tidak senang tampak di wajahnya.

"Maaf," kata Samuel sebelum dia bisa mengatakan apa-apa. "Aku sungguh,benar-benar menyesal. Hal ini tidak akan terulang lagi, aku bersumpah. Aku tidak bisa kembali lebih cepat. Ini adalah malam yang lambat, dan Aku tidak mendapatkan banyak tip hari ini. Aku tidak punya cukup uang untuk membayarmu untuk minggu ini, jadi Aku akhirnya tinggal sampai Aku melakukannya."

Bibir Nyonya Hermione mengerucut. Dia menghela nafas. "Tuan Samuel William. Aku memahami situasimu, itulah satu-satunya alasan Aku masih di sini, tetapi Kamu juga harus memahami situasiku. Aku juga punya keluarga, tetapi Aku menghabiskan waktu hingga lima belas jam sehari di sini, merawat dua anak berusia empat tahun yang energik. Dan Kamu tidak membayar Aku dengan cukup untuk hal itu."

"Aku akan mencari pekerjaan lain," kata Samuel dengan cepat, mencoba menekan rasa panik yang memuncak di dadanya. "Aku akan mencari pekerjaan yang lebih baik dan Aku akan membayarmu lebih banyak dari biasanya."

Dia kembali menghela nafas, menggelengkan kepalanya. "Itu yang kamu katakan persis seperti bulan lalu, Samuel." Dia menatap gadis-gadis itu. "Aku mengagumi dedikasi mu, tetapi tidak bisa terus seperti ini. Kamu baru dua puluh tahun. Kamu pantas mendapatkan yang lebih baik. Mereka juga pantas mendapatkan yang lebih baik. Mengapa Kamu tidak mencari keluarga yang baik untuk mereka?"

"Tidak," kata Samuel dengan suaranya keras. "Mereka sudah memiliki keluarga. Mereka memiliki Aku sebagai keluarga mereka."

"Mereka jarang melihatmu. Mereka bertanya tentang Kamu sepanjang waktu. Mereka benar-benar merindukanmu."

Samuel pun langsung melihat ke arah mereka. Emma dan Barbie tidur saling meringkuk, pipi tembem mereka hampir bersentuhan.

Benjolan terbentuk di tenggorokan Samuel. "Aku juga sangat merindukan mereka." Dia memandang Nyonya Hermione. "Tolong. Aku akan menemukan solusi tentang masalah ini. Kejadian ini benar-benar tidak akan terjadi lagi." Samuel mengeluarkan dompetnya dari saku belakang, dia memberikan semua uang yang dia miliki. "Ini…, ambil lah."

Dia menggelengkan kepalanya tetapi tetap menerima uang itu. "Pikirkan apa yang Aku katakana tadi, Samuel," katanya sebelum mengambil dompetnya dan pergi.

Samuel mengunci pintu dan kembali ke tempat tidur.

Dia berlutut di samping tempat tidur, meletakkan dagunya di kasur, dan menatap si kembar.

Cahaya redup membuat rambut pirang platinum mereka tampak hampir keemasan. Mereka tampak seperti malaikat kecil.

Samuel memejamkan matanya. Ya Tuhan, dia sangat lelah, tapi tidur adalah hal terakhir yang ada di pikirannya. Dia tidak perlu membuka lemari es untuk mengetahui bahwa mereka kehabisan bahan makanan, dia tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk kehabisan bahan makanan. Mereka tidak akan punya apa-apa untuk dimakan lusa nanti.

Keputusasaan mencakar tenggorokannya. Lalu muncullah dendam dan amarah.

Samuel mengusir mereka. Marah kepada orang tuanya karena memiliki banyak hutang, dan meninggalkan mereka tanpa uang sepeser pun, ini semua tidak ada gunanya. Dia tidak ingin membuang-buang waktu. Dia membutuhkan uang sekarang.

Tapi bagaimana caranya? Dia sudah mengerjakan dua pekerjaan.

"Kak Samuel?"

Samuel membuka matanya. Salah satu adiknya tidak lagi tertidur. Gelombang kepanikan menjalari dirinya ketika dia menyadari bahwa dia tidak bisa lagi membedakan mereka berdua. Apakah itu Emma atau Barbie?

"Sayang?" Suara serak keluar melalui benjolan di tenggorokannya.

Gadis kecil itu duduk perlahan, berhati-hati agar tidak membangunkan saudaranya, dan Samuel menghela napas panjang. Ini adalah Emma, dia lebih dewasa dan perhatian daripada Barbie, yang sering menjadi bola energi tapi tidak tahu apa-apa.

Emma mengulurkan tangan padanya, dan Samuel mengangkatnya ke dalam pelukan. "Hei, tuan putri," bisiknya, seraya mencium di pelipis dan menghirup aroma manisnya.

"Kakak pulang," kata Emma, melingkarkan tangan kecilnya di leher Samuel. "Aku Merindukanmu."

"Aku juga sayang," gumam Samuel sambil membelai punggungnya. Maafkan Aku. "Apakah kamu bersenang-senang saat aku tidak ada?"

Emma mengangguk. "Kami banyak bermain, tetapi Hermio tidak membiarkan kami keluar!"

"Jangan panggil Nyonya Hermione seperti itu." Meskipun Samuel harus menahan senyum. "Ada yang lain?"

"Seorang pria besar datang setelah sarapan. Dia punya surat untukmu, tapi dia tidak mengizinkan kita menyentuhnya."

"Surat ya?" Samuel pun bangkit, lalu menggendong Emma ke dadanya, dan berjalan ke meja. "Ayo kita lihat."

Dia mengambil amplop itu dan kembali ke lampu samping tempat tidur. Dia menyipitkan mata dan perutnya terasa jatuh ketika dia melihat dari siapa itu.

"Apa itu?" Emma bertanya.

Samuel membuka amplop, lalu mengeluarkan secarik kertas yang ada dalam amplop dan mulai membaca.

"…Nilai yang tidak dapat diterima…" "…ketika kegagalan perbaikan…" "…beasiswa akan dihentikan kecuali siswa tersebut mencapai…"

Kertas itu jatuh dari jari-jarinya ke lantai dan dia tidak menyadarinya.

"Kak Samuel? Sesuatu yang buruk telah terjadi?"

Dia menatap mata biru lebar Emma dan memaksakan bibirnya tersenyum. "Tidak, labu. Semuanya baik-baik saja." Dia membenamkan wajah di rambut Emma dan menutup matanya.

Saat itu hujan, hujan yang sangat deras sekali.

********

"Ada yang salah?" Kata suara yang familier sebelum sebuah lengan disampirkan di bahu Samuel.

Samuel melirik Charles, tapi tetap terus berjalan. Kelas mereka berikutnya akan dimulai sepuluh menit lagi dan dia tidak boleh terlambat. "Tidak."

"Kamu berbohong. Aku sudah mengenal dirimu." Mata coklat gelap temannya itu tertuju pada dirinya dengan rasa ingin tahu.

Samuel mengangkat bahu. "Aku bangkrut. Dan di atas itu, mereka akan menghentikan beasiswa ku jika Aku tidak meningkatkan nilai ku di tiga kelas sekaligus."

Charles mengerutkan kening. "Aku pikir Kamu sudah berbicara dengan Bates dan Summers lalu menjelaskan situasi Kamu saat ini."

Sambil mendesah, Samuel mengacak-acak rambutnya dengan tangan. "Ya. Tapi ada juga Mekanika Fluida."

Charles meringis. "Rowandy."

"Ya," kata Samuel sedih.

Profesor termuda di sekolah itu, Daniel Rowandy mendapat julukan Profesor Bajingan karena suatu alasan. Tegas dan keras, ia menetapkan standar yang sangat tinggi bagi siswa dan membenci mereka yang gagal mencapainya. Dia tidak mentolerir kemalasan. Dan karena Samuel melewatkan terlalu banyak kuliahnya dan sering tidak punya waktu untuk menyelesaikan tugasnya, dia mungkin salah satu siswa yang paling tidak disukai Rowandy, bahkan jika pria itu siswa favorit sekalipun. Peluang dari Rowandy untuk memotongnya beberapa kelonggaran tidak ada sama sekali. Rowandy tidak mengurangi kelonggaran untuk siapa pun. Tuntutannya nyaris konyol, tapi di mata dewan, Rowandy sama sekali tidak berbuat salah, karena dia mengumpulkan banyak dana penelitian, seperti banyak hal kebaikan. Samuel harus memuji Rowandy, seseorang tidak menjadi peneliti yang sangat disegani pada usia tiga puluh tiga tahun jika ia tidak luar biasa cerdasnya, tetapi itu tidak mengubah fakta bahwa pria itu benar-benar sangat brengsek di matanya.

"Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Charles.

"Aku tidak mempunyai ide apapun untuk masalah ini." Samuel berjalan ke tempat duduk yang biasa di depan ruang kuliah. Rowandy telah memerintahkan dia dan Charles untuk duduk di sana sepanjang waktu setelah dia memergoki mereka berbicara selama jam kelasnya. Samuel duduk dan menghela nafas. "Apa yang harus Aku lakukan sekarang?"

"Aku berharap bisa membantumu." Charles menjatuhkan diri ke kursi di sebelah Samuel. "Tapi Kamu tahu Aku juga agak ketat dalam hal uang."

You May Also Like

Addicted (IND)

Malam itu badai datang menghantam kehidupan Arghi Baswara, di mana dua orang perampok menerobos masuk ke rumahnya hingga dia harus kehilangan indera penglihatannya secara permanen. Semesta Arghi runtuh hanya dalam hitungan jam. Semuanya hitam tanpa warna, seberkas cahaya pun tidak dapat di tangkap oleh matanya. Harapan, impian, cita-citanya dan seseorang yang harus dia lindungi dan jaga. Semuanya pupus seperti kedipan mata. Dia merasa menjadi orang paling tidak berguna. Galant Virendra hancur dalam satu minggu. Sahabat satu-satunya yang paling dia sayang, kehilangan penglihatannya. Lalu tak lama ayahnya yang sebagai tenaga medis direnggut dari hidupnya. Galant tidak punya siapa-siapa lagi dalam keluarganya, hanya ada Arghi sahabatnya sebagai tumpuan dalam hidup Galant di dunia sekarang yang justru Arghi merasa paling tidak berguna dan menganggap hanya menjadi beban bagi Galant. Kemudian keanehan muncul dalam diri Galant setelah dia tanpa sengaja mencium Arghi ketika sahabatnya itu sedang tertidur. Perubahan tubuhnya yang berderak seolah membelah tubuh Galant saat perlahan dirinya berubah menjadi lebih memendek dan merasakan semburan kekuatan besar melingkupi Galant disusul dengan rasa sakit menyengat di sekujur tubuhnya. Galant tidak pernah menyangka bahwa dengan dirinya yang tanpa sengaja mencium Arghi pada malam bulan purnama saat itu membawa dia dalam perubahan hidupnya yang jungkir balik. Ketika dia menyadari bahwa dia bukanlah manusia biasa, tetapi seekor serigala yang kehilangan kendali hanya dengan mencium aroma dari sahabatnya, Arghi. Apa yang terjadi pada Galant? Ditambah dengan Galant yang sangat sulit mengatasi tarikan yang begitu kuat dari sebelumnya untuk terus bersama Arghi yang sama sekali belum mengetahui perubahan dari Galant menjadi seekor serigala di tengah malam purnama, karena perubahannya dia hampir menjadi gila dengan sebuah aroma yang mencekiknya datang dari sahabatnya yan menembakkan aromanya seperti kesetanan. Siapa sebenarnya Galant?

White_Black033 · LGBT+
Not enough ratings
162 Chs

Sistem Sihirku (BL)

Dia adalah pembunuh bayaran terbaik sepanjang masa di dunianya dan ketika dia akhirnya terbunuh, seorang dewi memanfaatkan kesempatan itu untuk mengirim jiwanya ke dalam tubuh seorang anak laki-laki di dunia lain yang saat itu lemah tetapi ditakdirkan untuk menjadi penyihir paling kuat di dunia ini. Anak laki-laki itu bernama Kevin dan dia memutuskan untuk mengambil identitasnya karena dia masih memiliki ingatannya. Satu-satunya yang mereka miliki bersama adalah mereka berdua adalah yatim piatu, tetapi Kevin memiliki pikiran yang lemah dan tubuh yang lemah, singkatnya, segala sesuatu yang paling dia benci. Setelah berhasil memasuki Sekte Matahari sebagai seorang penyihir, dia berhasil membuka buku yang diwariskan Kevin dari orang tuanya dan yang belum dia bisa buka. Kejutannya adalah ketika dia menyadari bahwa buku itu telah berubah menjadi Sistem yang memungkinkannya untuk terus naik level seperti dalam permainan realitas maya yang biasa dia mainkan di dunia asalnya. Dengan bantuan Sistem ini, dia akan memenuhi keinginannya, dia akan menjadi manusia paling kuat di dunia ini, bahkan manusia berubah bentuk atau iblis pun tak akan bisa berbuat apa-apa padanya. ………… Kevin menoleh ke arahnya dan melihat bahwa dia masih telanjang, dia berkata sambil memalingkan wajahnya lagi: "Pakailah pakaian dulu, baru kita bicara." Axel menemukan pakaian yang tampak longgar dan segera memakainya, dia juga mengambil sepasang belati yang bilahnya sedikit lebih pendek dari lengan atasnya, dan dia kemudian mendekati Kevin dan memeluknya dari belakang. Kevin membiarkannya melakukan apa saja yang diinginkannya, meskipun salah satu belatinya sekarang sangat dekat dengan lehernya, Axel berkata padanya dekat telinganya: "Aku ingin percaya padamu Kevin, jadi berikan aku alasan yang baik." Kemudian Kevin bertanya kepadanya : "Apa yang ingin kamu ketahui ?" Axel mendesah, mengancam Kevin dengan belatinya sendiri tidak akan membawa kebaikan, dan dia berisiko merusak ikatan yang baru saja mereka bangun. Kemudian dia mengambil keputusan dan menancapkan dua belati itu ke tanah di depan mereka, dia memasukkan tangannya di bawah sweter Kevin dan melingkari pinggang Kevin, menekannya lebih dekat dengan dirinya. Kevin tidak menduga hal ini akan terjadi dan dia merasakan detak jantungnya mempercepat. Tangan Axel hangat dan dia bisa merasakan ereksi besar Axel di belakangnya, satu hal yang pasti, dia tidak membuatnya tidak peduli. …………. PERINGATAN ini bukanlah novel romansa yang berjalan lambat dan ini adalah novel BL R18 dengan banyak adegan panas jadi jika kamu suka membaca 100 bab sebelum mc dan ml berciuman untuk pertama kalinya lewati saja cerita ini karena pasti bukan untukmu Sebaliknya, ikuti petualangan kedua pahlawan kita, jika kamu suka dunia yang penuh dengan makhluk misterius, sihir, pertarungan, penjara bawah tanah, Sistem yang memungkinkan kamu untuk cepat naik level, dan kisah cinta unik dan kuat maka cerita ini adalah untukmu. ……………. Jika kamu suka cerita ini coba baca juga novel lain saya : Sistem Penyihir Ilahi Sang Phoenix Surgawi dan Penjaganya (BL) Terlahir Kembali untuk Menyelamatkan Semesta (GL/BL) Update Baru: Minggu/Senin/Rabu/Jumat/Sabtu Selamat menikmati waktu membaca dan jangan lupa untuk mem-vote, memberikan komentar, dan memberikan review :)

CeliaNaya · LGBT+
Not enough ratings
278 Chs

Memandang Lautan Biru Yang Luas

[Sedang Direvisi] Mereka sudah lama saling mengenal. Selama delapan tahun, mereka adalah seorang teman baik, dan selama dua belas tahun mereka adalah pasangan kekasih. Dua dekade telah mereka lewati. Delapan tahun, orang-orang mengagumi keakraban mereka; lima tahun adalah kutukan; dua tahun adalah keindahan; dan selebihnya, kutukan lima tahun yang lalu kembali seperti hal manis yang membuat mereka memahami banyak hal. Lima tahun. Pada awal hubungan mereka, Ai Zhiyi bertahan dan meninggalkan harga dirinya, begitupun dengan kekasihnya, Chu Weixu. Ai Zhiyi adalah pemuda biasa yang menjalin hubunga dengan seseorang karena sebuah keberuntungan. Sementara itu, Chu Weixu adalah pemuda kaya, terhormat, dan bermartabat, yang menjalin hubungan dengannya karena nasib. Ai Zhiyi hanya terlalu betah dengan kisah percintaan mereka yang membosankan ini, sehingga ia menjadi keras kepala. Mungkin saja dia juga sedang terjebak, sehingga membuat waktunya terbagi dalam tiga masa yang berbeda. Chu Weixu mencintainya, tetapi dia dan juga keluarganya adalah dua hal yang sangat bertolak belakang. Namun, pada akhirnya waktu yang menjawab semua kerumitan pada hubungan mereka. Chu Weixu, "Jika kau memandang laut, luas, bukan? Tapi, jika kau membandingkannya dengan cintaku, itu bukan apa-apa." Ai Zhiyi, "Kau sangat pandai merayuku." Chu Weixu, "Bagimu, itu terdengar aku sedang merayumu, tapi tidak. Itu sebenarnya apa yang aku rasakan dari lubuk hatiku. Aku mencintaimu sampai mati." ------------------------ Sampul milik sendiri. - Novel ini adalah DRAMA dan memiliki alur yang sangat lambat, jadi mohon bersabar. - Kekerasan/pemerkosaan, tapi tidak rinci/intens. - Terkesan lebay. - Bahasa yang digunakan "baku dan sangat kaku" karena saya menerjemahkannya tanpa diedit terlalu serius. LOL Desember, 2020 ------------------------

Mao_Yuxuan · LGBT+
5.0
313 Chs
Table of Contents
Volume 1
Volume 2 :SEASON 2

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT