Dorr!!!
Tembakan ke langit mendesing begitu cepat, sebuah pertanda bahwa pertempuran antara mafia beserta anggotanya dengan komplotan gangster yang ternyata kumpulan anggota Inteligen Indonesia.
Semua pasukan berhamburan termasuk Mehmed dan Jebran sendiri. Derap kaki memenuhi ruangan kosong jalanan hingga berdebu. Di siang terik itu, semakin tak terlihat ditutupi oleh kabut tanah yang kacau sudah bagaikan hujan debu.
Dorr!
Dorr!
Desingan tembakan beradu di udara, meluncur dengan bebas kepada para lawan. Tak ada belas kasihan maupun uluran waktu yang terus berjalan. Mungkin, lembayung sinar terik akan terus turun menuju redup.
Dari depan akhirnya beradu dengan pengeroyokan baku hantam sedang berlangsung sengit. Jebran menjatuhkan lawan tanpa senjata api. Beberapa dari mereka maju dan saling menembak dari arah yang tidak terduga.
Jebran kini melangkah dengan cepatnya menghadang musuh dengan todongan bogem dan tembakan yang menyiku.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com