Seseorang memanggilku ketika diriku terfokus untuk mendapat jawaban dari dalam rumah. Namun, seorang pria agak tua memanggilku dengan datar. Kepalaku mematung perlahan ketika mendengar suara itu begitu datarnya.
Jemariku terasa kaku untuk menjatuhkannya, tetapi kepalaku tergerak pelan untuk segera melihat.
Siapa dia? Aku masih ragu-ragu untuk melihatnya. Walau begitu, aku tetap harus menoleh ke arah belakang punggungku.
Tubuhku pun berbalik secara perlahan hingga menatap siapa sosok pria ini. Mata dan mulutku sama-sama melebar luas ketika melihat sosok dirinya berdiri tegak di hadapanku.
Aku sungguh tak percaya dengan kemunculan dirinya di sini. Beliau, berdiri tegak di hadapanku. Ayahku tiba-tiba memunculkan dirinya di wajahku. Sosok Mehmed ini seorang diri tanpa adanya orang lain.
"Hah!" sergahku, melebarkan mulutku.
Mehmed—ayahku mendekati diriku hanya dalam beberapa langkah, tetapi salah satu tanganku menghentikan dirinya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com