webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horror
Not enough ratings
115 Chs

57. Mimpi Misterius Lusia dan Curhat Teman Baru di Bali

"Terima kasih atas kuliah anda Pak Dokter! Sayangnya saya bukan mahasiswa anda! Saya sudah lulus sarjana dua puluh lima tahun yang lalu. Ha ha ha..."

"Perbedaan pendapat itu hal yang wajar," kata sang dokter sambil nyengir. "Jadi ceritanya saya bertahan di sini dulu sampai pekerjaan ini selesai...?"

Om Doni mengacungkan jempolnya.

"Tidurlah! Besok kita lanjutkan. Kurasa dengan uang dua ratus juta lebih anda tidak harus memikirkan pekerjaan anda dulu selama satu minggu bukan?"

***

Lusia merasakan hidungnya mengeluarkan darah. Saat itu pesawat yang membawanya telah sampai di bandara Ngurah Rai, Denpasar. Ia cepat-cepat menghapus darahnya yang mengucur dengan selembar kertas tisu, dan mengamati wajahnya di cermin dengan perasaan khawatir.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com