Polisi itu kembali mengulurkan tangannya. "Cepatlah ikut denganku! Di sini benar-benar tidak aman!" Ia mendesak.
Rina tertatih-tatih melangkah. Rupanya kaki gadis itu mengalami luka cukup parah. Matanya agak berair saat saat ia memaksakan kakinya untuk melangkah.
Polisi itu membantunya berdiri. Ia memapah tubuh gadis itu. "Oh... astaga! Kakimu terluka...!" Polisi itu membelalak menatap ke arah kaki kiri gadis rekan sekerja Lusia itu. "Aku tidak mungkin bisa membantu berjalan dengan jarak yang jauh. Pospol terdekat sekitar dua kilometer dari tempat ini...!" keluhnya.
Polisi itu mengeluarkan ponselnya, tapi saat melihat layarnya ia memaki-maki. "Sial, kenapa ponselku lowbatt?" Ia menatap Rina yang masih meringis. "Di sini ada charger?" tanyanya.
Rina menggeleng. "Di sini listrik padam sejak kemaren..." jawab Rina sambil sesekali merintih.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com