webnovel

HUTAN TERKUTUK

"Jangan coba-coba merambah hutan yang kami lindungi!" demikian selalu ucapan warga jika ada pihak perusahaan perkebunan berniat ingin memperluas lahannya ke area hutan itu. Hutan itu memang selalu dijaga warga, bukan hanya puluhan tahun, bahkan ratusan tahun tak ada yang boleh berani menginjakkan kaki di sana. Warga selalu menutup dan menjaganya, bahkan jika ada pihak luar yang berani melanggar mereka tak segan-segan untuk bertindak bahkan mengancam nyawa nya. Ada apa yang disembunyikan warga selama ratusan tahun tak ada yang tahu persis. Dan itu pulalah yang membuat perusahaan yang dipimpin oleh Om Doni menjadi penasaran. Karena ngototnya warga ingin mempertahankan keberadaan hutan itu, ia pihak perusahaan akhirnya nekad mengirimkan dua orang staffnya untuk meneliti kebenaran mitos yang dihembuskan warga, bahwa hutan itu mengandung kutukan yang sangat mematikan. "Aku tugaskan kalian untuk membuktikan ketidakbenaran akan mitos yang dihembuskan warga itu!" kata Om Doni kepada staffnya, Hendra dan Lusia. Dengan setengah terpaksa akhirnya keduanya memasuki area hutan itu, dengan harapan bisa membuktikan ketidakbenaran kutukannya. Tapi sesuatu yang mengerikan justru menunggu mereka di sana. Sesuatu yang selama ratusan tahun menunggu untuk dibangkitkan...! Dan sesuatu itu terus mengejar siapapun di sekitarnya dengan teror dan kutukan yang mengerikan...!

naramentaya20 · Horror
Not enough ratings
115 Chs

37. Sambungan di Nomor Ponsel Hendra?

Polisi itu kembali mengulurkan tangannya. "Cepatlah ikut denganku! Di sini benar-benar tidak aman!" Ia mendesak.

Rina tertatih-tatih melangkah. Rupanya kaki gadis itu mengalami luka cukup parah. Matanya agak berair saat saat ia memaksakan kakinya untuk melangkah.

Polisi itu membantunya berdiri. Ia memapah tubuh gadis itu. "Oh... astaga! Kakimu terluka...!" Polisi itu membelalak menatap ke arah kaki kiri gadis rekan sekerja Lusia itu. "Aku tidak mungkin bisa membantu berjalan dengan jarak yang jauh. Pospol terdekat sekitar dua kilometer dari tempat ini...!" keluhnya.

Polisi itu mengeluarkan ponselnya, tapi saat melihat layarnya ia memaki-maki. "Sial, kenapa ponselku lowbatt?" Ia menatap Rina yang masih meringis. "Di sini ada charger?" tanyanya.

Rina menggeleng. "Di sini listrik padam sejak kemaren..." jawab Rina sambil sesekali merintih.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com