Wajah Abian masih setia tertekuk hingga sekarang. Lelaki itu terus memandang dengan begitu kesal ke arah sang mama, Keana, dan juga Bastian. Niat untuk kencan romantis bersama dengan sang kekasih telah gagal. Dan harapannya untuk berduaan telah pupus di tengah jalan.
Ini semua karena Sarah, sang mama. Entah mengapa, kian hari sang mama semakin membuatnya kesal. Tidak cukup dengan permintaan konyolnya untuk ikut berkencan, wanita itu malah mengajak Bastian untuk turut bergabung sebagai penambah keramaian.
Dan tentang Keana, bukannya gadis itu menolak, ia malah terlihat semakin senang. Keana bahkan mengaku bahwa dirinya sangat menantikan saat-saat di mana ia akan berkumpul dengan keluarga seperti sekarang. Abian dibuat keheranan, apakah gadis itu tak pernah menginginkan waktu berdua bersama dengan dirinya?
Support your favorite authors and translators in webnovel.com