Abian terus menarik tangan Keana menjauh dari kerumunan sana. Lelaki itu terus menekuk wajahnya sampai tanpa pikir panjang Bastian langsung melepas cekalannya.
Kaki Abian terus mengayun dengan amat cepat sampai Keana harus berlari untuk mengimbanginya. Namun kali ini, ada pula perbedaannya. Jika disaat- saat lainnya Keana terus memberontak meminta Abian untuk melepaskan cekalan tangannya, maka kali ini ia hanya diam saja. Gadis itu hanya diam saat Abian menariknya.
Entah apa yang terjadi pada Keana. Lidahnya seolah kelu saat berada di dekat Abian seperti sekarang. Rasanya telah ada berbagai macam emosi yang ada dibenaknya. Mulai dari ketakutan, terharu, sampai bahagia. Semua tercampur menjadi satu dalam waktu yang sama.
Langkah Abian kembali memelan saat kakinya telah sampai di UKS sekolah mereka. Lelaki itu membuka pintunya lalu segera berjalan untuk kembali ke ranjang yang ia tiduri beberapa waktu sebelumnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com