Setidaknya, untuk saat ini itulah yang diingat oleh Takumi. Takumi pingsan di gedung teater saatvia mengambil handphone-nya yang tertinggal. Itu semua adalah cerita dari Riku dan Itsuki, ditambah dengan ingatan dari Takumi sendiri.
Takumi mengembuskan napas kasar. Ia bersama Riku dan Itsuki masih berada di sebuah kafe yang buka 24 jam.
"Kenapa kau terlihat sangat tertekan begitu, Taku-chan? Apakah kau ingat sesuatu tentang apa yang kau lihat di dalam gedung teater tadi?" Riku bertanya. Ia duduk di samping Itsuki saat ini. Sedangkan, Takumi berada di kursi yang berada di hadapan mereka. Di meja sudah ada tiga gelas jus apel.
"Apakah kau melihat hantu atau sejenisnya, Akazawa?" Itsuki ikut bertanya, penasaran.
"Karena aku tidak mengingat apa pun itulah yang membuatku menjadi tertekan, Kawan!" Takumi berucap, terlihat sedikit sedih. Takumi tidak tahu kenapa ingatannya jadi mengabur seperti itu.
Itsuki mencondongkan tubuh hanya untuk menepuk bahu Takumi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com