Belum juga Takumi menikmati bekalnya, ia sudah dikejutkan dengan tindakan aneh tukang kebun tadi. Tukang kebun itu menghadang langkah Sakurako. Mereka terlibat obrolan serius, entah apa itu Takumi tak tahu.
Dari jauh juga Takumi masih bisa melihat tukang kebun itu meletakkan jari telunjuk dan tengahnya ke kening Sakurako. Lancang sekali dia! batin Takumi.
Sakurako hendak berlari dan menghajar tukang kebun kurang ajar itu, tapi tiba-tiba ada yang menyentuh tengkuknya. Seketika itu juga tubuhnya kaku. Seluruh tubuhnya terasa kesemutan.
Takumi jatuh tersungkur. Pandangannya mulai mengabur. Sebelum ia benar-benar kehilangan kesadarannya, Takumi melihat Sakurako pergi bersama tukang kebun berpenampilan nyentrik tadi.
***
Ketika kepingan ingatan perlahan kembali. Saat itulah semua bayangan di masa lalu muncul ke permukaan. Situasi seperti ini juga yang kini dialami Sakurako. Ia mengingat semuanya. Tentang identitasnya, tentang masa lalunya dan juga tentang panglima paling setianya, Toneri.
"Hime-sama, sudah waktunya kita kembali. Bersembunyi di dunia fana ini tak ada gunanya, aku masih bisa merasakan kehadiran 'mereka'. Penyamaran Anda sebagai makhluk fana sepertinya sudah tercium oleh 'mereka'," ungkap pemuda bersurai putih keperakan sembari berlutut dengan satu kaki.
*Hime = tuan putri
Sejenak Sakurako menoleh ke belakang. Di sana, ia dapat melihat jelas tubuh Takumi meringkuk di tanah berumput. Namun, ini lebih baik daripada ia harus mengucapkan 'selamat tinggal'. Setiap manusia membenci perpisahan dan kehilangan. Ya, itu jugalah yang membuat Sakurako menangis tiap menonton episode 15 dari sebuah drama romantis.
"Saat kau terbangun nanti, mungkin aku tak berada lagi di sisimu. Tolong jangan cari aku, Takumi-kun!" gumam Sakurako lirih sebelum ia mengikuti Panglima Toneri menuju ke tempatnya seharusnya, Lembah Kabut.
***
Biasanya kita baru akan menyesali segala sesuatu yang tidak kita jaga setelah kita kehilangan sesuatu itu. Takumi Akazawa merasakannya. Kenapa sejak awal ia tak menjaganya? Ia tahu bahwa Sakurako sangat penting baginya, tapi dia mengabaikannya. Dan setelah Sakurako tak berada di sisinya, ia baru merasakan penyesalan yang amat dalam. Tak pernah ia merasakan kehilangan yang semenyesakkan ini.
Seminggu berlalu sejak Sakurako hilang secara misterius. Takumi terus melakukan pencarian dibantu Itsuki. Bagaimana mereka bisa menjadi dekat? Tentu saja. Sejak awal mereka memang sudah dekat. Namun, terkadang Itsuki memang sangat suka membuat Takumi kesal.
Dulu Takumi sempat heran saat ternyata Itsuki tak benar-benar menginginkan Sakurako. Namun, pemikiran Takumi saat itu ternyata salah besar.