22 Scene

"Hari ini Luca gamau kerjaa~"

"Baby..."

"Nooo~ Luca mau sama daddy seharian!"

"Baiklah, daddy tidak masalah kalaupun Luca dipecat nanti"

"Luca gamau dipecat!"

"Luca gamau kerja tapi Luca gamau dipecat?"

"Gak bisa kah?"

"What do you think?"

"Engga"

"That's right"

"Tapi.. tapi..."

"Baiklah, daddy akan disana seharian menemani Luca, gimana?"

"Beneran?!"

"Yes, baby. Anything for you"

"Yayyy... Luca sayang daddy!"

Daddy mengambil libur sehari, besok daddy sudah harus kembali ke Greece. Meskipun sesuatu seperti ini bisa dikatakan sulit tapi entah bagaimana daddy bisa mengambil libur. Seandainya aku tidak menghabiskan jatah liburku untuk bulan ini maka semua akan sempurna! sialan!!!

Ini semua karena patah tulang sialan itu, aku jadi menghabiskan jatah liburanku. Sekarang saat aku ingin bersama daddy, aku tidak bisa melakukannya karena aku harus bekerja! Akkhhhh menyebalkan!!!

Daddy mengantarku dan berjanji akan berada di restauran sampai aku selesai bekerja. Hari ini aku masuk siang, daddy mengatakan kalau dia akan sekalian makan siang di restauran. Pelanggan keluar masuk seperti biasa. Beberapa temanku terlihat ribut ketika memperhatikan daddy, teutama para waiters wanita dan Finn.

Aku ingin berteriak di depan mereka 'Daddy milikku! jangan lihat-lihat!!!' tapi tentu saja aku tidak akan melakukannya, paling-paling mereka hanya berpikir kalau aku adalah salah satu fans berat nya. Ternyata menjadi kekasih orang terkenal bisa serumit ini, hmm.

Daddy awalnya mengundang Mr. Doctor makan bersama, setelah makan siang Mr. Doctor harus kembali bekerja dan daddy masih disini sendiri. 30 menit kemudian ada seorang pria yang cukup tinggi tapi tidak setinggi daddy, dengan tubuh besar yang dibentuk dengan baik, mata coklat dan rambut berwarna senada. Pria itu datang bersama... entahlah... dari pengamatanku sepertinya itu kekasihnya. Kekasihnya adalah seorang laki-laki cantik, memiliki wajah imut khas Asia, rambut gelap dan mata gelap.

Mereka minum teh bersama daddy. Daddy terlihat akrab dengan mereka, sepertinya itu kenalan lama daddy.

Beberapa jam kemudian orang-orang itu pergi dan daddy sendirian lagi. Aku menyelinap dengan alasan menawarkan air putih kepada tamu agar tidak telihat mencurigakan dimata orang lain.

"Daddy pulang dulu aja" ucapku pelan-pelan, memastikan tidak ada yang mendengar kami

"Kenapa?"

"Daddy harus istirahat"

"Tapi-"

Setelah membujuk daddy dengan segala cara akhirnya dia mau pulang. Aku merasa sangat buruk jika harus membiarkan daddy duduk terlalu lama disini.

Nanti malam bisa bertemu daddy lagi, aku harus tahan dulu!

***

"Daddy, Luca pulang~"

Daddy sedang duduk di sofa ruang santai, dengan syal yang melingkar di lehernya dan buku ditangan dia terlihat sangat... sangat.. tampan!

Aku berlari dan menjatuhkan tubuhku ke pangkuan daddy, memeluk daddy erat.

"Luca sudah makan?"

"Sudah, daddy?"

"Sudah"

"Luca mau peluk daddy terus~"

"Luca gak mau jalan?"

"Kemana?"

"Entah"

"Oiya, tadi Luca liat daddy sama orang, siapa mereka?"

"Teman, dia salah satu member di wooden box"

"Ohh"

"Kenapa?"

"Engga, Luca hanya belum pernah melihat mereka bersama daddy sebelumnya"

"Beberapa bulan ini mereka travelling, jadi Luca belum sempat bertemu mereka"

"Ohh. Ngomong-ngomong, Daddy masih ingat pertunjukan Martin di ruang semi tertutup?"

"Iya"

"Waktu itu Luca liat Martin hanya mengundang orang tertentu dan tidak mengijinkan penonton dari luar melihat pertunjukan"

"Iyaa"

"Emm...L-Luca.. L-Luca..."

"Luca mau coba?"

"Eh?"

Aku diam menunduk, berfikir. Sebenarnya setiap kali aku melihat orang-orang melakukan pertunjukan, aku selalu penasaran dengan satu hal 'Bagaimana rasanya jadi orang diatas panggung?'

Dengan rasa penasaran yang terus bertambah, kemarin aku melakukan survei kecil di gugel tentang perasaan yang muncul ketika kita melakukan itu di hadapan banyak orang. Aku merasa takut, penasaran dan excited!

Tapi.. aku tidak pernah melakukannya, aku terlalu takut mencoba. Berbeda denganku, daddy adalah seorang dom yang sangat berpengalaman. Aku takut membuat daddy malu dengan kebodohanku. Bagaimana pendapat orang jika mereka tau kalau Ashlan Wright memiliki sub yang tidak berpengalaman sepertiku? Aku sering membantah perintah daddy dan melakukan sesuatu yang membuatku menjadi sub yang payah.

"Baby boy?"

"Eh? Iya.. eh tidak tidak...maksudku.."

"Luca tidak perlu berfikir terlalu jauh, jika Luca mau, kita akan mencobanya. Tidak perlu banyak penonton, 2-3 orang sudah cukup"

"Serius? Daddy gak papa?"

"Yes, baby. Anything for you"

"Yayy!! thank you, daddy"

"How about we go now?"

"Emm..."

"Kalau Luca masih belum siap..."

"Iya, sekarang, Luca mau sekarang!"

"Are you sure?"

"Yes, daddy"

Beberapa menit kemudian kami sudah sampai di Wooden Box club, daddy menganjurkan hari ini karena ini adalah hari senin, club tidak terlalu ramai jadi aku tidak nervous berlebihan. Daddy mengundang Mr. Doctor dan kedua temannya yang tadi siang bertemu di restauran untuk datang ke pertunjukan kami. Martin dan master Reynolds juga ada di sini tapi daddy tidak mengundang mereka.

Aku masih di dalam kamar daddy, ruangan pribadi milik daddy yang berada di dalam club ini. Tiba-tiba ada orang yang memelukku dari belakang.

"Don't be nervous, daddy's here, boy!"

avataravatar
Next chapter