1 PROLOG (Patah Hati Serentak)

Pukul 23.45 Dua perempuan cantik sedang tidur terlelap didalam kamar kosan mereka yang berukuran tidak terlalu besar itu.

tiba-tiba seorang perempuan membuka paksa pintu kamar mereka dengan kasar disusul tangisan nya yang sangat kencang.

"Bruk..!"

"Bruk..!"

Suara sepatu heels dilempar begitu saja ke dalam kamar kos yang sudah nunggak hampir tiga bulan.

"Allahuakbar..! Oliv." Seseorang terbangun karena kaget mendengar suara-suara benda yang terlempar ke lantai.

"Ges! bangun.. Oliv kenapa tuh" ia membangunkan teman disebelah nya yang masih saja nyenyak padahal suara tangisan yang keras itu bisa membangunkan para tetangga kosan nya.

Wilia menutup pintu kamar kos nya dan meminta maaf kepada beberapa orang yang keluar untuk melihat ke arah kosan mereka karena suara tangisan yang begitu keras.

"Punten, ya pak.. maaf.. biasa.. temen saya! lagi nonton drama Korea" ucap gadis lugu itu menggunakan logat daerah nya.

"Heuu..Heuu..Heuu... Hiks.. Hiks... ssrrbbbbtttttttttt" Suara tangisan itu mulai mengecil, namun sedikit menjijikan di akhir, yapss.. suara ingus yang dipaksa keluar menggunakan selembar tisu yang menjadi saksi begitu menderita nya malam ini.

"Ges! bangun!." Wilia terus berusaha membangunkan teman nya.

"AGESTI, ADA TIO DI DEPAAAN!"

"Hah! mana? mana Wil?" perempuan yang sulit sekali dibangunkan itu mengucek kedua mata nya sambil berusaha untuk segera bangun dari kasurnya.

"Denger nama Tio aja Lo gesit ! itu Oliv kenapa? dateng-dateng langsung nangis kenceng banget.. kesurupan kali ya? Hih." Wilia bergidik sambil memeluk Agesti kencang.

"Ah Elah! kenapa lagi sih Lo Liv?" Agesti menyenderkan badan nya ke tembok, jantungnya masih berdebar kencang karena dibangunkan paksa oleh Wilia.

"G-gue.. Gue.. diputusin sama Andre. Hiks.."

jawab Oliv tanpa menghentikan tangisan nya.

"Kok bisa Liv? bukan nya Lo barusan jalan sama dia ya?" Tanya Wilia.

"Iya, tapi pas gue jalan sama dia tiba-tiba ada cewek Dateng terus bilang kalo dia pacar Andre, dan akhirnya Andre putusin gue demi cewek itu, Hikss..."

Wilia dan Agesti merasa kasihan melihat nasib sahabat nya yang malang itu.

Tubuh mungil Oliv dipeluk oleh kedua sahabat nya.

"Cup.. cup.. cup.. jangan sedih lagi ya Liv, gue yakin Lo bisa cepet move on kok dari Andre!" Wilia menenangkan.

seperti serial drama keluarga Indonesia, mereka bertiga saling berpelukan.

"Drrrtt..Drrrttt.."

Suara Handphone Wilia bergetar.

satu pesan WhatsApp masuk di HP nya.

Wilia melepas pelukan nya ditubuh Oliv dan mengecek pesan tersebut.

"Siapa sih malem-malem gini kirim pesan!" ujar Agesti.

Wilia tidak menjawab, ia membaca dengan seksama isi pesan yang dikirim oleh kekasihnya.

"Wil, sorry ya.. gue gak bisa melanjutkan hubungan kita lagi, karena bokap sama nyokap gue gak merestui hubungan kita yang berdiri di atas sebuah perbedaan ini."

Seketika Wilia menangis setelah melihat isi pesan dari Lim, kekasih nya yang baru saja menyudahi hubungan mereka.

Tangisan Wilia membuat Oliv dan Agesti saling menatap, kemudian beralih jadi menenangkan Wilia yang persis seperti orang kesurupan. ia melempar seluruh benda yang berada disamping nya dengan brutal.

"Jangaaaan! Wil... please! itu parfum kesayangan gue" Oliv menahan Wilia ketika ia akan melempar parfum yang berbotol kaca itu ke lantai.

Wilia melirik ke arah benda yang dipegang nya. disimpan lah parfum milik Oliv itu di atas kasur. tapi kemudian Wilia malah melempar celengan yang terbuat dari tanah liat milik Agesti dan tak disangka di dalam nya hanya ada beberapa uang koin yang jumlah nya tidak lebih dari sepuluh ribu rupiah, padahal celengan tersebut sudah ada setahun yang lalu. Mengenaskan!. antara malu, kesal dan kasihan melihat Wilia yang sedang terpuruk itu, isi hati Agesti sangat berkecamuk.

Agesti dan Oliv melihat isi handphone Wilia dan mengetahui bahwa Lim juga memutuskan hubungan secara sepihak dengan Wilia.

mereka akhirnya bergantian memeluk Wilia yang masih seperti orang kesurupan, saling menenangkan dan memberi semangat.

"Kenapa bisa berbarengan sih.." keluh Agesti.

***

Esok nya, ketiga perempuan cantik ini pergi ke kampus nya untuk melakukan kuliah tatap muka seperti biasa nya.

Melihat kedua teman nya itu nampak murung seperti kucing habis disiram air, Agesti berinisiatif menghibur mereka.

"Wil, Liv , Gue punya tebak-tebakan buat kalian." Kata Agesti penuh semangat.

"Apa?" Tanya Wilia.

"Ada hadiah nya gak?" Lanjut Oliv.

"Ada dong! Kalo ada yang bisa nebak, kosan kita dua bulan, gue bayarin semua." Jawab Agesti memotivasi.

Wilia dan Oliv saling berpandangan.

"Hmm.. Mobil, mobil apa yang bikin sakit?" Agesti menunjuk keempat bola mata sahabatnya dengan jari nya yang hanya berjarak beberapa inci dari mereka.

"Ish!" Oliv menepis jari Agesti karna takut tercolok kuku panjang nya.

"Liv? Wil? gimana? ada yang bisa jawab gak?" Tanya Agesti lebih santai.

"Gak tau gue!"

"Gue juga gak tau!"

Wilia dan Oliv sepakat untuk tidak terlalu menanggapi tebak-tebakan yang diberikan Agesti walaupun dengan iming-iming dibayari tunggakan kosan. karena mereka tahu betul kalau Agesti juga sedang terhimpit masalah ekonomi. jadi ya, mana bisa dipercaya.

"Yah, payah kalian! Jawaban nya adalah : Mo bilang sayang tapi bukan pacar.. Ha ha ha.." Agesti menjawab sendiri pertanyaan nya sambil tertawa terbahak-bahak.

"Gak Lucu Ges.." Oliv menyunggingkan bibir kanan nya sambil melirik ke arah Agesti. Wilia hanya mengeluarkan nafas kekesalan.

"Ya maaf deh Liv! Lagian gara-gara cowok aja kalian jadi gak semangat gini, semangat dong!" pinta Agesti.

"Ges!" seorang wanita menepuk pundak Agesti pelan.

"Eh Lola, ada apa?."

Lola merupakan teman SMA Agesti yang sama sekali tidak ia sukai, karna Lola terkenal sebagai gadis perebut lelaki orang. Lola sudah menjadi simpanan om-om sejak SMA.

"Hmm.. gak kok! gue cuma mau ngasih undangan ini sama Lo! undangan pernikahan gue! Dateng ya.. bye!" Lola beranjak pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Widih, Pelakor bersertifikat ini nama nya, jadi juga tuh anak dinikahin si tua Bangka haha" ledek Agesti.

"Hmm.. Nama si tua Bangka itu kaya gak asing ya Will ! Tio Wardhani." Oliv membuka undangan yang diberikan Lola.

"Astaga!.. Tio" Oliv terhentak setelah melihat isi dari undangan pernikahan Lola.

Mendengar nama Tio disebut, Agesti langsung merebut undangan dari tangan Oliv.

Benar saja, Tio Wardhani alias Tio si pacar Agesti adalah calon suami dari Lola.

didalam surat undangan terlampir foto Prewedding mereka berdua yang dicetak oleh seorang fotografer yang sempat Agesti ceritakan pada Tio untuk menjadi fotografer di acara Prewedding mereka nantinya.

Agesti membungkam, ia tergeletak jatuh ke lantai, tubuh tinggi nya seketika lemas seperti tak memiliki tulang.

"Ges!"

"Agesti bangun!"

Oliv dan Wilia berusaha membangunkan Agesti dan meminta tolong orang-orang disekitar koridor kampus nya untuk membawa Agesti keruang kesehatan.

"Ges! please bangun ges!.. jangan bikin kita semua khawatir

avataravatar
Next chapter