Zaman memang akan berubah termasuk gejolak perubahan tahta di Inggris barat ikut berubah, ada beberapa berita yang Arthur dengar beberapa tahun terakhir.
Pada tahun 830 Masehi,
Wiglaf mendapatkan kembali tahta Mercia dari kerajaan Wessex, Meski begitu, Wessex mempertahankan kontrol atas Kent, Sussex dan wilayah lain dibawah kekuasaan Wessex, lalu wilayah-wilayah tersebut diberikan kepada putra Egbert Æthelwulf untuk memerintah sebagai wakil raja dibawah kepimpinan Egbert .
(Jujur author susah nulis ini nama "Æthelwulf")
Pada tahun 839 Masehi,
Raja Egbert meninggal dan digantikan oleh putranya raja Æthelwulf dan tentunya dia memiliki dua istri, istri pertama Osburh, istri kedua Judith.
(Jika kalian mengikuti alur cerita Viking the series, Raja Egbert dibunuh oleh anak-anak Ragnar sebagai balas dendam mereka atas kematian ayah mereka yang dibunuh oleh pemimpin Inggris, tapi untuk di sejarah yang aku dapatkan di internet meninggalnya raja Egbert tidak disebutkan makanya author hanya mengetik sepenting nya aja)
Meski begitu istri kedua Æthelwulf, wanita yang berbeda, dia memiliki prinsip dan cara kepemimpinan yang berbeda termasuk ambisinya namun Judith memiliki jalinan pertemanan antara pemimpin kerajaan lain termasuk Arthur meski konteksnya agak berbeda.
(Maaf guys untuk jalinan asmara antara Arthur dan Judith, tidak akan author tulis asmara mereka, canggung soalnya karena nanti Judith akan lebih fokus ke politik dan kekuasaan meski dia hanya istri kedua Æthelwulf)
Singkatnya hubungan putri Judith dengan Arthur seperti friend with benefit, hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain, begitu jelasnya.
Meski begitu Arthur tidak terlalu memikirkan akan cintanya/asmaranya, karena dia tahu sosok bagaimana Putri Judith, istri kedua, Æthelwulf ini.
. . .
"Aku mendengar, Yang Mulia Raja Egbert telah berpulang" ujar Athelstan ke teman biarawan nya.
"Menurut berita seperti itu, tapi bagi Yang Mulia Arthur, tidak mengherankan seorang pemimpin akan berpulang dengan tujuan mulia seperti raja Egbert" jelas temannya.
"Aah~, tapi..., tetap saja membaca berita kematian beliau agak ironis, 'balas dendam Viking', apa maksudnya itu? apa mereka tidak puas dengan tanah yang diberikan oleh raja Egbert?!" ujar Athelstan mempertanyakan tindakan orang-orang Utara yang dia kenal dulu.
"Anda masih saja mengkhawatirkan orang barbar itu! ahh~" teman biarawan nya hanya bisa geleng-geleng kepala setelah mendengar ini, "aku beritahu padamu, Athelstan, orang-orang Utara yang membuat kerusuhan di kerajaan Wessex adalah anak-anak pemimpin viking s*alan itu, Ragnar, kamu mengingat nama itu?" ujarnya, Athelstan mengangguk.
"Yang membuat kerusuhan itu adalah anak-anak nya, alasannya membalaskan kematian bapaknya di Inggris, itu saja yang aku dengar tapi aku merasa ini awal dari kerusuhan mereka dalam skala besar, bukan seperti biasanya" jelas temannya yang membuat Athelstan menyadari bahwa doanya yang dulu ternyata berbeda hasil yang dia harapkan.
'Ragnar apa yang kamu lakukan!?' gumam Athelstan dalam hati.
(Baiklah readers, biar author jelaskan, agar kalian mengerti kehidupan baru Athelstan, seorang biarawan Skotlandia ini)
Setelah Arthur kembali membawa Athelstan pulang ke wilayah kekuasaannya, Athelstan kembali menjadi biarawan di salah satu katedral di Skotlandia daerah Edinburgh, tidak kembali ke Lindisfarne, melainkan ke pusat kota Skotlandia, Edinburgh, rumah kedua raja Arthur yang masih dalam proses pembangunan, dan Athelstan sang biarawan masih memiliki kontak terhadap sang raja agung Arthur jadi dia tahu beberapa berita kejadian penting dan sedikit politik yang bisa dia manfaatkan begitu singkatnya.
. . .
"Yang Mulia, ini ada surat untuk anda" ujar ajudannya.
"Dari siapa?"
"Dari Putri Judith, istri kedua, Raja Æthelwulf" jawabnya.
(Readers bagi yang belum paham akan konsep istri banyak di Kerajaan Barat, benua Eropa tidak memiliki sistem tingkatan & status istri raja, tidak seperti sistem kerajaan di asia, yang sudah terorganisir tingkatan & status istri raja/kaisar, makanya jika kalian perhatikan istri-istri raja Henry VIII hanya dilabelkan 'Mistress' di istri kedua sampai ke istri terakhir, tidak ada kata selir tingkat berapa, tidak ada kata ratu tingkat berapa, tidak ada permaisuri hanya Ratu status tertinggi bagi istri utama di kerajaan barat, makanya rata-rata istri kedua sampai istri terakhir masih di panggil Putri/Princess, 'Your Highness' not 'Your Majesty' or 'Your Royal Highness' bagi istri ke berapa yang sudah melahirkan pangeran/putri raja, segitu saja informasinya, jika ada yang salah atau kurang penjelasannya, tolong koreksi author ya... terimakasih)
"Apa isinya, aku tidak ingin mendengar curhatan tidak berguna wanita itu" ujar ku.
Ajudannya yang mendengar perintah tersebut mulai membuka suratnya dan membacanya, di setiap kalimatnya, setelah istri utama raja Æthelwulf melahirkan banyak anak sedangkan Judith belum melahirkan satupun keturunan raja Æthelwulf (maaf author melihat sejarah Judith of Flanders ini tidak dijelaskan bahwa beliau memiliki keturunan atau tidak saat dia menjadi istri Æthelwulf jadi author tidak ingin menyimpulkan banyak jadi mungkin dia terlalu fokus akan kekuasaan kerajaan sehingga tidak mementingkan keturunan toh ada anak-anak raja Æthelwulf yang lain makanya dia bisa memiliki 3 suami sampai menjadi saudari tiri/kakak ipar Raja Alfred Yang Agung, karena putri Judith menikah dengan kakak Alfred, Raja Æthelbald, dan suami terakhir seorang Frankish/Prancis sejarah mengatakan seperti itu).
"Yang Mulia yang Agung, aku menulis surat ini bukan untuk bercerita hal yang tidak berguna dari apa yang anda bayangkan, ini tentang Wessex yang aku rasakan mulai bergejolak tidak stabil, setelah Æthelwulf naik tahta beberapa perubahan terjadi, Æthelwulf terlalu fokus akan perang dengan Viking untuk membalaskan kematian raja Egbert dan dia tidak terlalu fokus akan stabilitas kerajaan yang aku rasakan mulai ada penyusutan pasokan makanan karena perang yang tidak berkesudahan, Ratu Osburh mulai memfokuskan politiknya ke dunia pendidikan dan seni dan Æthelwulf menyetujuinya tapi selain dua bidang itu karena perang, pasokan makanan sudah mulai menipis dan perdagangan kami antar kerajaan mulai tidak stabil, apa yang harus saya lakukan, Yang Mulia"
"Itu isi suratnya, Yang Mulia Arthur" jelas ajudannya tidak meneruskan membaca surat dari istri kerajaan musuh, lebelnya.
"Dia terlalu cemburu dengan ratu Osburh, kita teman yang saling menguntungkan, bukan menjadi babu, bakar surat itu, biar orang-orang Wessex memikirkan apa yang harus mereka kerjakan" jelas Arthur karena dia merasa menjalin hubungan dengan wanita ini agak sia-sia apalagi dari sejarahnya memiliki 3 suami demi keuntungan dia sendiri, sungguh wanita.
"Perketat perbatasan, aku sudah mencium aroma-aroma perang di perbatasan" ujar Arthur serius.
"Baik, Yang Mulia yang Agung, sesuai perintah anda" ajudannya kemudian pergi dan memberitahukan berita ini kepada prajurit dan teman-teman sesama politiknya bahwa perang akan datang kembali dan ini adalah perang antara timur Inggris Vs Barat Inggris.
. . .
Perbatasan antara kekuasaan Arthur dan Wessex mulai diperketat termasuk perbatasan yang lain, dan lagi kelompok Vikings sudah berani masuk ke daerah kekuasaan Arthur di daerah North West yang membuat pengiriman pasokan senjata seperti pedang, panah, baju pelindung, perisai dan dll.
melebihi standar pengiriman dari hari biasanya, makanya sekarang para prajurit di berbagai distrik mulai meningkatkan porsi latihan pasukan tempurnya karena kelompok viking tersebut datang hanya membuat onar dan merampok barang-barang warga yang membuat hidup para penduduk di daerah North West tidak tenang dan sering tinggal di rumah daripada keluar, keluar pun hanya membeli kebutuhan mereka saja selebihnya para militer yang sering berkeliaran di daerah tersebut dan pasukan militer kerajaan Arthur sering melakukan perlawanan dengan kelompok Vikings yang sudah membuat keributan sampai membunuh orang selain merampok.
Begitu cerita sekilas nya...
"Kita akan berperang di dua sisi, satu dengan orang Utara, yang satu lagi dengan kerajaan barat yang sedang naik daun" jelas Arthur di depan pemimpin-pemimpin pasukan di kekuasaannya.
"Wilayah barat sudah mulai bergerak" ujar jendral 1.
"Kesimpulannya seperti itu, dan lagi Raja yang satu ini berbeda, kalian pasti tahu kerajaan barat yang sedang naik daun itu" jelas Arthur.
Semuanya mengangguk "Wessex, hanya kerajaan itu yang bisa berani dengan kita—" ujar jenderal 1.
"Karena kita datang ke wilayahnya, makanya mereka berani bertindak sebagai penguasa!?" ujar jendral 2.
"Siapa yang tahu, aku nggak peduli, mereka yang naik daun, kerajaan lain tidak ada apa-apa nya dan aku yakin cepat atau lambat kerajaan di wilayah barat akan bersatu" ujar Arthur.
"Aku tidak sabar menunjukan kekuatan perkasa ku" ujar jendral 3, dengan penuh semangat.
"Baiklah, kita fokus ke peta yang sudah aku siapkan" Arthur menunjukan wajah seriusnya dan menjelaskan kepada mereka titik mana akan berperang dan mungkin akan ada daerah kekuasaannya yang dilepaskan termasuk London daerah yang selalu dipuji oleh masyarakatnya sebentar lagi akan menjadi milik Wessex.
. . .
"Anda dengar berita terbaru hari ini"
"Iya aku dengar, aku nggak percaya perang akan datang di kekuasaan Yang Mulia Arthur Yang Agung ini"
"Dan aku dengar kita harus pindah dari kota yang menjadi rumah kita"
"Aku ga sudi meninggalkan tempat ini, apalagi banyak hal berharga yang tersimpan dihidupkan di kota Landon tercinta kita" jelas wanita yang tengah menangis, setelah mendengar berita di surat kabar di mading termasuk surat kabar edaran, karena pendidikan mereka sudah memiliki sistem bagus dibuat oleh Arthur ke masyarakatnya, sistem yang dibuat oleh Arthur memiliki tingkatan bagi anak-anak, Pra-remaja, remaja, untuk menempuh pendidikan mereka sampai kejenjang yang lebih tinggi.
(Kalian tahu tingkatan pendidikannya seperti apa?)
1. Tingkat SD
2. Tingkat SMP
3. Tingkat SMA
4. Tingkat Perguruan Tinggi (Universitas)
Arthur juga mempersiapkan sistem yang lain untuk perkembangan otak anak-anak di kekuasaannya, seperti sistem modern Arthur menyiapkan Taman kanak-anak (TK) tempat untuk anak-anak di usia 4 tahun untuk mengenal dunia liar dan meningkatkan sosialisasi dari usia kecil dan mengembangkan kosakata, membaca, menghitung dan menulis dan juga Daycare tempat untuk merawat anak-anak di bawah usia 4 tahun, tempat ini di fungsikan untuk mengasuh anak-anak oleh pengasuh pada saat jam kerja, bilamana orang tua sibuk dan tidak sempat merawat anak mereka di hari kerja.
Begitulah sistem yang di terapkan oleh Arthur sangat maju melebihi zaman dan karena sistem ini juga membuat para ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan di luar bisa tertolong oleh adanya sistem tersebut.
Kita kembali ke cerita...
"Kenapa para laki-laki itu suka berperang, heran aku"
"Iya, sama Miss, aku juga heran, tapi kita harus bagaimana demi melindungi keluarga dan anak-anak kita, kita harus mengikuti kata Yang Mulia Agung kita"
Mendengar itu mereka pun mengangguk setuju.
"Benar itu jeng, aku yakin di lubuk hati pemimpin kita, dia nggak mau melakukan ini tapi mendengar situasi seperti ini, beliau pasti terpaksa dan aku dengar daerah aman di wilayah kekuasaan Yang Mulia, hanya Wales, aku dan suamiku akan pindah ke daerah itu"
"Aku juga sama jeng, kita samaan ya... kalau begitu kita siap-siap setelah pekerjaan setengah hari kita selesai" ujar wanita tersebut setelah mereka bergosip mereka mulai menyelesaikan pekerjaan mereka.
Dan pada siang harinya, jam 12 mereka pulang ke rumah dan siap-siap pergi.
Atas kebijakan pemerintah untuk rakyatnya bekerja setengah hari dan mulai melakukan evakuasi, demi melindungi warganya, Arthur tidak mau kehilangan populasi di kekuasaannya karena perang tidak pernah menguntungkan apapun hanya menang atau kalah di Medan perang termasuk nyawa orang-orang bersalah.
Semua warga di kekuasaan Arthur mulai melakukan evakuasi besar-besaran di beberapa daerah selain London, seperti daerah Southampton, Weymouth, dan daerah sekitar pesisir dan beberapa daerah lain mulai mengevakuasi ke daerah Wales, dan kepindahan orang-orang ini mengakibatkan bertambahnya penduduk di wilayah wales.
Meski Menurutku tidak terlalu banyak, berbeda di abad 21 yang sudah banyak penduduk.
. . .
"Perang sudah mulai kembali"
"Iya dan sekarang kita harus fokus ke dua sisi"
"Utara dan Barat, aku harap tidak ada lagi musuh setelah ini"
"Amin!"
"Kita berdoa dulu, kawan" serunya dan mulailah acara doa di pasukan kekuasaan Arthur mulai.
. . .
See you soon...
Maaf kalau ada Typo di chapter ini...
Pesan author : author ga akan menjelaskan banyak-banyak tentang kepemimpinan Æthelwulf dan putra pertamanya Æthelbald hanya 2 sampai 1 chapter saja author jelaskan, maaf guys!, author tidak terlalu tertarik dengan kepemimpinan mereka, berbeda dengan Alfred, author akan membuat 5 chapter atau 6 chapter khusus kepemimpinan Alfred, karena Alfred nantinya akan terus bertemu Arthur dan mungkin setelah kepemimpinannya anak-anak nya akan menganggap Arthur sebagai paman mereka, kakek mereka, guru mereka, seperti itu lah.
Baik, makasih sudah membaca note author see you...