webnovel

Hemlock : The land of werewolves

Cecile adalah seorang putri dari kepala suku. Suatu hari ia bertunangan dengan saudagar kaya atas kehendak ayahnya sampai membuat nya lari dari rumah. Pelarian nya membawa beberapa pengalaman baru untuk nya tentang kedekatan nya dengan seorang pria asing yang bernama Arthur walau hanya sesaat. Akankah sesaat itu menjadi hubungan yang dekat? Ini adalah kisah tentang negri manusia dan negeri manusia serigala. Manusia serigala empat musim, seperti apa itu??? Slow update!

Happy_autumn · Fantasy
Not enough ratings
37 Chs

Aku bisa membantu mu melarikan diri!

"Hey...nona muda yang kalian cari ada disini!"

Dan staf penginapan itu berseru keluar. Jauh dari lorong di dekat tangga, beberapa orang datang berlari.

Orang-orang itu memakai pakaian dengan warna yang seragam, loreng-loreng hitam dan merah dengan celana panjang berwarna hitam legam.

Ada simbol kelopak mawar mekar di bahu kanan mereka dengan sulaman emas nama mereka tepat diatasnya.

Cecile tercengang!

Itu adalah pasukan keamanan dari suku Zeath. Apakah ayahnya yang melakukan semua ini?

Harusnya ia sudah dapat menduga hal ini lebih awal.

Sebagai putri kepala suku, bagaimana mungkin ia dapat pergi melarikan diri begitu saja dengan mudah?

Ayahnya tentu dapat dengan mudah mengerahkan pasukan keamanan untuk mencarinya.

Cecile dengan panik berbalik kebelakang. Mengambil barang-barangnya dan siap untuk melarikan diri.

Tapi orang-orang itu sudah berada tepat didepan pintu kamarnya.

Mereka adalah pasukan yang terlatih, bagaimana mungkin seorang gadis tanpa keahlian bela diri apapun seperti dirinya bisa mengenyahkan mereka semua.

"Nona muda Cecile..harap untuk mengikuti kami"

Salah seorang dari mereka maju sebagai perwakilan.

Setelah itu mereka serempak membungkuk dengan sopan sebagai bentuk penghormatan.

Arthur sudah menduganya dari awal. Gadis itu pasti bukan seorang gadis biasa. Tapi melihat situasinya saat ini, sepertinya ia tidak hanya seorang putri dari keluarga elit.

Mereka yang datang menjemput nya bukanlah pengawal terlatih milik keluarga elit, tapi itu tampak seperti komunitas pasukan keamanan suatu wilayah.

Apa sebenarnya identitas gadis ini?

"Tuan Ackbert sudah memerintahkan kami untuk membawa nona muda pulang"

"Katakan pada ayah aku tidak mau pulang"

Cecile rasanya ingin menangis. Padahal kesenangan ini baru saja dimulai, tapi kenapa ayahnya begitu cepat menemukan nya.

Dengan otoritas ayahnya sebagai kepala suku, seharusnya ia tau pelarian ini pada akhirnya hanya sia-sia.

"Nona muda ini adalah perintah! Mohon kerjasamanya"

Arthur tidak dapat menyembunyikan senyum diwajahnya ketika mendengar 'ini adalah perintah', ia sudah begitu sering mendengar kata itu dan tidak akan pernah mengira ia akan mendengar kata itu lagi tapi kali ini tidak ditujukan padanya.

"Tidak! Aku bersikeras menolak"

Cecile segera berlari kearah jendela. Mendongak kebawah, ia menelan liur pahit.

Ini adalah lantai dua jika ia melompat apakah tubuhnya masih utuh sampai dibawah sana?

Mengingat sekelompok orang yang bebas masuk keluar dari jendela ini semalam, ia merasa iri.

Seharusnya ia juga memiliki kemampuan seperti mereka, dengan begitu ia tidak perlu pusing disaat situasi seperti ini.

Tepat disaat ia pasrah dengan takdirnya, ada hembusan halus yang mengenai daun telinganya.

"Aku bisa membantu mu melarikan diri"

Cecile tercengang.

Ketika ia menoleh, tatapannya langsung bertemu dengan wajah tampan Arthur. Mata birunya berkilau menggoda lalu berkedip.

"Bagaimana?"

"Cepatlah kalau begitu!"

Cecile tidak mau ambil pusing lagi dan terus mengambil keputusan.

Arthur melirik kebelakang, orang-orang itu mulai melangkah perlahan- lahan mendekati mereka. Arthur melengkungkan bibirnya dan dengan murah hati tersenyum.

"Kalian semua ingin membawa gadis ini?" Katanya dengan nada bermain-main.

Sedang tangannya mulai melingkari pinggang Cecile, membuat jarak mereka tampak lebih dekat.

Cecile yang merasa risih langsung berusaha melepaskan diri. "Apa yang kau lakukan? cepat lepaskan!"

"Shyuhh.." Arthur mendekatkan bibirnya ke telinga Cecile. Ia dapat merasakan hembusan nafasnya yang hangat itu membelai pipinya dengan halus.

"Bekerjasama lah sedikit.." Pada akhirnya mau tak mau Cecile menurut.

Sekelompok orang itu dapat melihat raut wajah Cecile yang tidak bahagia dan tampak sedikit rasa tertindas. Salah seorang dari mereka pun langsung berbicara.

"Tuan..tolong lepaskan gadis itu. Ia adalah putri dari kepala suku kami, jadi kami harap kau tidak membuat masalah besar"

Arthur terkesima. Menoleh pada gadis disampingnya, ia mengembangkan senyum penuh minat dan kembali berbisik di ambang telinganya.

"Jadi kau adalah putri dari kepala suku?"

Gerakan itu terlihat sangat intim, membuat sekelompok pasukan merasa was-was kalau-kalau pria itu akan berbuat sesuatu yang berlebihan kepada putri dari kepala suku mereka.

Salah seorang yang merupakan komandan pasukan segera menarik keluar sebilah pedangnya. Itu panjang dan tipis. Sekilas orang dapat melihat betapa tajamnya pedang itu.

"Tuan jika anda tidak ingin bekerjasama, maka kami tidak akan sopan!"

"Aku juga tidak!"

Tepat pada saat Arthur mengatakan itu, ia meraih pinggang Cecile dalam gendongannya.

Gerakan yang mendadak itu membuat Cecile refleks mengalungkan tangannya di leher pria itu. Segera Arthur melompat keluar jendela.

Gerakan nya sangat cepat. Itu tampak seperti banyangan sepintas lalu.

Sekelompok orang yang melihat itupun melongo di tempat hingga sepersekian detik. Ketika kesadaran mereka pulih, komandan mereka pun berteriak keras.

"Kejar mereka.. CEPAT!!"

Sekelompok orang itupun terpecah menjadi dua. Beberapa dari mereka dengan gesit melemparkan tali ke seberang pohon diluar lalu mengikatnya menjadi sebuah simpul yang kuat dan dengan begitu mereka melompat. Sedang yang lainnya keluar, meraih kuda-kuda mereka siap untuk melakukan pengejaran.

Tapi apa yang terjadi setelahnya, membuat mereka tercengang.

"Komandan bagaimana ini? kita sudah kehilangan jejak mereka"

"Bagaimana bisa? ini mustahil.."

Komandan itu terdiam. Dengan kecepatan mereka, harusnya dapat dengan mudah mengejar ketertinggalan. Tidak mungkin mereka hilang begitu saja. Lama terdiam akhirnya ia memikirkan sesuatu.

"Terus mencari! Mereka pasti bersembunyi di sekitar sini"

Disamping para sekelompok orang yang kebingungan, Cecile yang berada dalam gendongan Arthur mulai merasa pusing. Itu karena pria itu berlari sangat cepat. Nyaris melebihi kapasitas manusia normal. Itu sangat cepat melebihi chitah dan hampir menyaingi lajunya angin topan.

Cecile mendadak merasakan pergolakan yang kuat dalam perutnya. Dengan tangan yang masih memeluk leher pria itu dengan kuat, ia mencoba bertahan untuk tidak memuntahkan isi perutnya sekarang.

Tapi sayangnya ia gagal. Cecile pada akhirnya memuntahkan seteguk air asam dari perutnya.

Karena wajahnya begitu dekat dengan leher pria itu, cairan itupun tumpah mengenai lehernya.

Arthur yang fokus berlari, dapat merasakan cairan hangat di lehernya. Tapi ia tidak terlalu mempedulikan nya.

Saat ini ia fokus melihat kejalan, apakah ada manusia yang lewat. Karena itu akan berbahaya jika para manusia melihat aksinya saat ini.

Ketika ia mulai merasa mendekati pasar, Arthur segera menghentikan laju kekuatannya. Setelah memastikan semuanya aman, Arthur pun menurunkan Cecile.

"Apa itu tadi? kau berlari sangat cepat nyaris mengalahkan kecepatan chitah, apa kau ini manusia?" Gerutu Cecile yang linglung di tempat, masih merasa begitu pusing.

Sepasang mata biru Arthur berkilat tajam ketika mendengar itu. Tapi ia dengan cepat memulihkan ekspresi nya menjadi santai seperti biasa.

"Jika aku bukan manusia lalu apa itu?"

"Manusia serigala?"

Deg!

Arthur terdiam.

Melihat reaksinya yang seperti itu, Cecile nyaris menggembung kan pipinya siap meledak dengan tawa.

"Pfft..."

"Aku hanya bercanda, kenapa kau begitu serius. Tapi harus kuakui, kemampuan mu dalam berlari sangat bagus, berapa lama kau berlatih hingga sampai seluar biasa itu?"

Arthur dapat melihat, gadis itu mengatakan sewajarnya dan tidak mencurigai apapun.

Dengan begitu Arthur mengembangkan senyum konyolnya lagi, mengangkat tangannya lalu ia menyentuh lehernya yang basah.

"Cairan apa ini?"

___

Halo readers..

Terimakasih buat kalian yang sudah baca sampai sejauh ini. ☺️

Ini adalah kali pertama saya menulis di webnovel dan baru saja memulai nya. Dan Alhamdulillah yang bacanya sudah melewati seribu...

Saya jadi semakin semangat nulisnya. Silahkan berkomentar jika ada yang kurang, semoga saya dapat memperbaiki nya.

Terus ikuti ceritanya dan semoga readers tidak bosan yaa..

Happy_autumncreators' thoughts