324 RAMBUT YANG MULAI RONTOK

Maya telaten sekali mengurus Kinan. Dengan sabar ia dengarkan segala kisah yang ceritakan oleh Kinan. Meski terkadang, apa yang sudah ia ceritakan, tak jarang diulang kembali.

Karena terlalu bahagia. Kinan sampai lupa dengan semua yang telah ia ucapkan. Baginya, bisa terus didekat Maya saja, adalah suatu hal yang sangat membahagiakan. Ia jadi lupa semua luka yang telah lalu. Terlebih, kisah pahitnya dengan Zero.

"Bunda, Kakak mau duduk. Mau ke kamar mandi juga."

Kinan berusaha untuk menggerakkan tubuhnya. Rasa nyeri di bawah perut, seolah melebar. Tapi, diabaikan begitu saja. Maya adalah obat mujarab penghilang nyeri untuknya.

Ketika Maya membantu untuk duduk, Kinan menepis lembut tangan Bundanya itu.

"Bunda, Kakak udah sembuh. Jadi, Bunda nggak usah khawatir."

Terlihat Kinan bersusah payah menetralisir wajah dari ringisan yang kemungkinan akan tampak oleh Maya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter