220 DIA YANG TERBAIK

Aisyah mencoba menduga, tapi ia ta mampu untuk menebak.

"Siapa, Nan?"

Kinan kembali menangis, bahkan lebih terisak. Di saat yang sama, Putra pun kelaur ruangan.

"Tra, gimana?"

Aisyah segera menyongsong Putra, tapi, langsung diperingatkan oleh dokter.

"Pak Putranya juga harus menginap di rumah sakit sampai hasil tes keluar, Bu."

"Kalau mereka di tes, saya juga dong berarti,Dok," ucap Aisyah terkesan protes.

"Apa Ibu istrinya Pak Putra?"

Entah kenapa, mendengar kata tersebut, membuat jantung Aisyah seolah berhenti berdetak. Sama halnya dengan Putra, mereka seperti tertawan saja.

"Bu."

Dokter tadi menyentakkan.

"Ya?"

"Jika Ibu dan Pak Putra memang melakukan kontak intim, tentu saja Ibu juga harus di tes."

Aisyah segera mengangkat tangan dan menggerakkan ke kanan-kiri dengan cepat. "Nggak pernah."

"Jadi kemungkinan, Ibu aman. Tinggal jaga jarak saja dengan Pak Putra dan Bu Kinan."

Sang Dokter memberikan arahan.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter