Tuan Lan membuka pintu dengan perlahan dan melirik disekitar rumahmya.
Aku duduk berjongkok dan mengejutkannya..
"Ada makanan Tuan"
"Aaku ttanya isteriku dulu,"
"Oh,Boleh!"
"Ssayang,ada makanan!"
isterinya keluar rumah dan sangat ramah padaku.
***
"Jadi kau itu membuat semua orang tak berani keluar rumah bahkan takut beraktivitas di luar karnamu."
"Aku bukan Hantu,atau mayat hidup!"
"Lagipula,Hantu bisa mengobrol dengan manusia itu sangat konyol."
"Bibi itu hantunya,Ayah!"
"Ibumu berani sekali,iya! itu Hantu Hanwang!"
"Wajarlah Ibu berani,Ayah saja yang berlebihan.Bibi itu bukan Hantu,Ayah!"
"Hantu.. dia itu Hantu!"
"Sudahlah,Kak! Ayah memang penakut."
"Kau benar adikku,Ayah tidak seperti Ibu."
***
Aku dipersilahkan membersihkan diri serta berganti pakaian dan menginap satu malam.
"Aku minta maaf,Nyonya Lan! kau kerepottan karna diriku."
"Tak masalah,menginaplah satu malam disini."
"Kau sungguh berbeda dengan suamimu dan Penduduk Desa yang lain."
"Abaikan saja! Ayo kita tidur, kedua putriku sangat senang bisa bersamamu malam ini."
"Ya."
***
Besoknya,
Penduduk Desa sedang berkumpul ditempat kedai makan milik,Nyonya Kim.
"Kau sungguh mengizinkan seorang Hantu menginap dirumahmu,Tuan Lan."
"Tuan Penggembala, dia bilang bahwa kau yang menyarankannya datang kerumahku."
"Kau itu Kepala Desa disini,Apa perlu kugantikan?"
"Masa jabatanku belum selesai, enak saja."
"Tapi,kau tidak terlihat takut lagi."
"Aku dibawah ancaman oleh isteri dan kedua putriku,aku tidur diluar rumah atau tidur ditempat bekas Hanwang meninggal."
"Kau pilih yang mana?"
"Tentu saja,aku terpaksa memberanikan diri."
"Bukankah,kita dalam bahaya karna ulah Tuan Penggembala. kita bisa kena akibatnya."
"Si Tua Bangka itu saja,tidak berani keluar rumah karna rumor itu dan ditambah Hantu Hanwang berkeliling Desa, kita harus berterima kasih padanya,berkat dialah! aku punya ide bagus."
"Kau terlalu banyak bicara, Tuan Penggembala!"
"Nyonya Kim, ini akan membuatmu banjir perak atau emas.pasalnya,Utusan Perdana Menteri teman dekat Si Tua Bangka itu."
"Lantas ide bagusmu itu, yakin bisa menguntungkanku?!"
"Semenjak Si Tua Bangka itu bermain wanita ditempatmu,kita harus mengantri kelaparan karna para wanita penghiburnya."
"Kau sangat benar,Si Tua Bangka itu telah merusak citra baik bisnis kecilku."
"Sudah saatnya,Hantu Hanwang menolong kita semua. mungkin,ini berkah dari Sang Budha pada kita yang taat padanya."
Semua orang memang berusaha tidak takut padaku..
***
Bersambung dulu..
silahkan baca di bab berikutnya