2 Bersamamu (1)

Yunita Asmara

Aku mengendarai mobil sedan Honda Civic berwarna Grey, yang aku beli setahun yang lalu. Menggantikan sedan Civic lamaku, menuju ke sebuah perumahan yang terletak di wilayah barat ibu kota.

Senyumanku yang masih bertahan di wajah ini sejak tadi, menunjukkan jika aku begitu senang mendapat telfon semalam darinya. Dari Reno, pria yang telah mengisi hati ku selama 2 tahun belakangan ini.

Dia menyuruhku untuk datang ke kontrakannya, berhubung hari ini adalah hari sabtu dan besok hari minggu. Menurutnya, ada baiknya kami menghabiskan waktu di kontrakannya saja ketimbang harus menginap di hotel mewah seperti biasanya.

Dasar Reno. Hihihihi! Kadang aku merasa aneh dengannya. Dimana dia mempunyai cukup dana, untuk berliburan dimana saja. Begitupun denganku, namun yah! Kadang dia memilih untuk menghabiskan waktu dengan cara sederhana seperti ini.

Oh iya, aku bukan berasal dari keluarga kaya raya. Tapi, keuanganku cukup lah untuk saat ini. Duit yang ku kumpulkan selama ini, bukan hanya dari gaji sebulanku bekerja di perusahaan yang telah menghidupiku selama 4 tahun. Melainkan job lain, yang sesekali ku dapatkan dari seseorang.

Ayahku, bekerja sebagai pegawai swasta biasa. Sedangkan ibuku, hanya (IRT) Ibu Rumah Tangga saja. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Adik aku, bernama Yulia yang saat ini masih duduk di bangku SMA.

Sudah cukup aku menceritakan saat ini, tentang profilku yah. Hehehehe!

Tak lama, aku tiba di depan rumah Reno.

Perumahan kontrakan Reno, terletak di pinggiran kota. Rumah yang bertipe minimalis, cukup asri, tampak dihadapanku saat ini.

Aku tersenyum ketika melihat sosok pria baru saja keluar dari pintu. Sosok pria, berwajah cukup ganteng, tatapan yang sangat susah di tebak. Apalagi ekspresinya? Beuh!!!! Gak kukuh euy. Padahal, aku baru saja ketemu dengannya tiga hari yang lalu. Dan menghabiskan malam bersamanya di kamar Junior Suite sebuah hotel berbintang. Tapi aku heran, kenapa aku masih merindukannya yah?

Ah entahlah, namanya juga cewek. Pengen di manja, di sayang-sayang, dan aku hanya ingin dapatkan semua itu dari Reno seorang. Bukan dari orang lain.

Ia melihat ke arah mobilku, dan mengernyit ketika aku belum keluar dari mobil.

Ia melangkah mendekat ke pagar...

Aku membuka kaca mobil, "Hai!"

"Kenapa gak keluar?" tanyanya.

"Iya, nih baru mau keluar kok!" jawabku, lalu ku raih tas yang aku letakkan sebelumnya di jok belakang. Mematikan mesin mobil, kemudian keluar dari mobil. Tak lupa, ku tekan tombol Lock di remote. Kemudian melangkah masuk melalui pagar.

Saat berada di pekarangan, aku mendekati Reno. Dan seperti biasa, meski ia tak pernah protes, aku selalu saja mengecup bibirnya saat bertemu seperti ini.

"Dasar! Kita masih diluar,"

"Yeee! Protes... tapi, tadi tidak menahan! Dasar." Cibirku kepadanya. Ia hanya geleng-geleng kepala.

"Yuk masuk."

"Iya..." maka kami berdua masuk ke dalam rumah.

Tidak ada perubahan semua tata letak perabotan di ruang tamu, sejak terakhir aku ke rumahnya. Hmm! Ada kali, sebulan aku gak kesini.

Sofa berwarna kuning, karpet berwarna kecoklatan dibawah. Dan juga, meja berhadapan dengan TV yang dari duduk ku saat ini, TV tersebut tepat berhadapan denganku. Beberapa foto Reno, dan juga ada foto kami berdua yang sedang selfie terletak di dinding.

Aku tersenyum sesaat, mengingat kenangan di foto tersebut.

Ahhh! Aku gak akan lupa kejadian itu.

Dimana, setelah kami menyelesaikan pekerjaan bersama. Aku dan Reno, masih berada di tempat yang sama, malah memilih untuk melepaskan orgasme bersama sesaat di dalam mobil. Kemudian, setelahnya kami menyempatkan selfie sebelum pergi meninggalkan tempat tersebut.

Saat ini Reno duduk di sampingku, dan menoleh. "Udah makan?"

"Udah tadi... kamu?"

"Belum."

"Astagaaaa... mau aku masakin gak?" tanya ku.

"Males... pesan Go Food aja!"

"Dasar!" Cibirku, kemudian aku melihat Reno membuka applikasi di ponselnya. Dia memesan makanan melalui applikasi Gojek. Aku sendiri hanya geleng-geleng kepala kepadanya, yang masih saja tak pernah berubah. Selalu malas ribet tuh anak! Dasar Reno.

Yah! Tak ada yang terjadi di awal-awal bersamanya berada di kontrakan ini.

Aku bermanja-manjaan kepadanya, dan dia sama sekali tak protes. Nonton bareng beberapa film, dan aku sengaja selama di rumah hanya memakai daster tipis saja yang sengaja aku bawa dari rumah.

Dan itu semua sukses, membangkitkan gairah Reno setiap saat. Hahahaha! Aku mengetahui jika Reno tak akan mampu melawan godaan dariku.

Setelahnya, kami mandi bersama di kamar mandi dalam kamar Reno.

Kami melakukan hubungan badan dengan begitu nikmat. Bahkan Reno tak segan-segan menyemprotkan spermanya dirahimku. Aku sih tak permasalahkan hal itu, dah ah! Gak perlu aku jelasin secara detail juga kan, tujuanku apa, dan kenapa aku gak permasalahkan. Hehehehe!

Hingga berakhir setelah 3 kali, Reno menyemburkan spermanya ke dalam rahimku. Sedangkan aku? Tak terhitung lagi, berapa kali mencapai orgasme. Mungkin orang lain menyebutnya, multi orgasme kali yah...

Entahlah! Yang jelas, aku selalu puas bersamanya.

avataravatar
Next chapter