webnovel

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Teen
Not enough ratings
369 Chs

Kemunculan Dia

"Afka..." suara gadis itu sangat lirih, nyaris tak terdengar. Dia menatap punggung kekar di depannya, tangan milik gadis itu mengudara, tak berani menyentuh karena merasa sangat berdosa.

Afka mendengarnya, dia berhenti tanpa menoleh, menunggu kalimat selanjutnya dari gadis tersebut.

"Bisa kita bicara sebentar?" Tanya sang gadis. Afka berdeham, menyetujuinya. Dia berjalan terlebih dahulu menuju salah satu kelas yang sedang tidak digunakan.

Posisi mereka tetap sama, gadis itu hanya bisa melihat punggung tegap Afka.

Gadis itu menyiapkan hatinya, dia menarik nafasnya sangat dalam, menghirup rakus-rakus udara yang ada. Dia takut, tangannya sudah terasa sangat dingin karena gugup.

"Waktu gue gak banyak." Sentak Afka membuat gadis itu tersadar. Dia memejamkan matanya sejenak, berusaha menyusun kata sebaik mungkin.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com