webnovel
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#CAMPUS
#ABUSIVELOVE
#CINTA
#ROMANTIS

Greentea Latte

VOL 3. {Greentea Latte Destiny (21+)} = Bab 215 Badboy dingin yang memiliki penyesalan besar kini telah menjelma menjadi pria tampan dan mapan di usianya yang tergolong muda, yaitu 22 tahun. Di usia tersebut, dia telah menyelesaikan S1 di Oxford dan menjadi CEO dari perusahaan Fedrick Company, perusahaan yang bergerak di bidang kuliner paling besar se-Asia Tenggara. Sayangnya, di usia yang tergolong cukup muda itu, dia sudah menjadi duda sehingga dia mati rasa terhadap wanita. Afka menjalani hidupnya dengan monoton, tanpa cinta dan kasih sayang. Hanya ada kebencian yang besar dalam hatinya kepada seseorang. Hingga suatu hari, dia bertemu dengan seorang gadis cantik yang sangat mirip dengan mantan istrinya. Sialnya, Afka mengenal dengan baik gadis itu. VOL 1,2. {Greentea Latte (18+)} = Bab 1-214 Afka Fedrick, seorang badboy tampan ala novel yang memiliki sifat yang dingin. Dia memiliki penyesalan terbesar dalam hidupnya. Penyesalan yang berhasil membuat hidup cinta pertamanya hancur berantakan. Ghirel Sananta, seorang gadis yang tertatih selama hidupnya. Tak ada kebahagiaan dalam kamus Ghirel sampai Afka hadir dalam hidupnya. Sayangnya, kebahagiaan itu hanya sesaat. Afka kembali menurunkan hujan padanya. Hujan badai yang membuatnya hancur berkeping-keping. Afka adalah penyebab kehancurannya. Afka adalah sosok yang bertanggung jawab atas rasa sakitnya. bagaimana kelanjutan kisah cinta sepahit Greentea yang terjalin diantara lembutnya Latte tersebut? by Depaaac_

Depaaac_ · Teen
Not enough ratings
369 Chs
#ROMANCE
#R18
#COMEDY
#CAMPUS
#ABUSIVELOVE
#CINTA
#ROMANTIS

42. I See The Light

Matanya perlahan terbuka. Rintik hujan menjadi saksi atas rasa syukur dan nikmat atas kejadian hari ini. Dimana Arion, pemuda tampan tersebut sampai tak henti-hentinya bersujud. Mengucapkan rasa syukur sebesar-besarnya. Tak henti-hentinya Arion berterima kasih pada tuhannya atas apa yang dia dapatkan hari ini.

Thea... selamat. Nafasnya kembali, kondisinya kini mulai normal dan berhasil melewati masa kritisnya meskipun masih belum membuka mata. Arion terus menggenggam tangan Thea, enggan melepaskannya.

Mata Arion terbuka lebar, memperhatikan Thea dengan seksama dan penuh rasa cinta. Sedangkan Ghirel, di belakangnya tengah terdiam. Memperhatikan putranya yang terlihat sangat mencintai gadis itu.

"Kau masih sangat mencintainya, Lion." Sahut Ghirel dengan senyuman hangatnya.