webnovel

Rencana Balas Dendam

Daniel menatap tumpukan uang dalam koper. Perasaan berkecamuk di dada setelah keberhasilannya, mungkinkah dia menyesal sudah mengambil keputusan ini?

"Ayolah Daniel! Jangan sia-siakan rejeki yang semestinya kita dapatkan. Selesaikan misi ini, biarkan Mr. Aland bertemu dengan Golden woman?" Fatir mengamati rekannya yang tengah dilanda kebingungan.

"Aku jadi penasaran, apa yang akan dilakukan Mr. Aland setelah bertemu Sora? Jika dia bertemu untuk disakiti maka, aku tidak akan menyelesaikan misi ini!" Daniel menutup koper lantas menghela napas dalam.

"Apa yang kamu katakan? Kalau Petrick mendengarnya kamu bisa dalam bahaya. Lakukan sesuai prosedur sebelumnya, kita tidak ada urusannya dengan kepribadian klien ataupun target. Kamu mengerti!"

Alih-alih menjawab ucapan Fatir yang selalu mengingatkan. Daniel beranjak dari tempatnya, meraih blazer kemudian melangkah meninggalkan.

"Hei Daniel! Mau  kemana? Kamu mengabaikan ucapanku? Kyah ...! Kembali! Jangan tinggalkan aku!" Fatir memekik sekalipun urat lehernya mau putus tetap saja rekannya tidak akan menjawab.

~~~

Perusahaan MG grup tengah diguncang kabar yang tengah populer dikalangan petinggi perusahaan. Kononnya seorang manager keuangan--Jerry mendapatkan promosi sebagai wakil direktur, langsung ditunjuk oleh pemilik MG grup.  Sontak saja angin segar atau bisa dibilang angin ribut membawa dampak pada beberapa management lain yang jabatannya setara dengan Jerry.

Tentu saja kabar tersebut sampai ditelinga Sora. Pagi ini sebelum memulai pekerjaan Zaskia mengatakan keadaan perusahaan tepat ketika Sora tengah menikmati secangkir kopi instan.

"Hei dengar-dengar si manager brengsek itu dipromosikan  pemilik perusahaan. Bukankah MG grup dipegang orang tua Yolanda? Jadi hubungan mereka ketahap serius," ucap Zaskia menjelaskan dengan antusiasme.

Meletakan cangkir kopi tersebut dimeja kemudian menarik napas dalam. Sora merasa jijik karena terus mendengar kabar si brengsek Jerry sejak di depan loby, dan sekarang sahabatnya bicara di depannya.

"Entahlah aku tidak tertarik dengan kehidupan mereka," balas Sora datar, kemudian meraih cangkir kopinya lagi menikmati dengan khidmat.

"Kenapa kamu bereaksi cuek seperti ini? Apa ada sesuatu yang tidak aku ketahui?" tanya Zaskia tidak mengalihkan tatapannya pada Sora.

"Tentu saja ada sesuatu yang tidak terduga. Si manager brengsek itu kemarin berlutut memaksa kembali bersamanya! Dia bilang menyesal sudah menelantarkan aku."

What?

"Apa kamu bilang? Lantas kenapa dia dipromosikan orang tua Yolanda, jika menyesal sudah meninggalkan kamu? Aku tidak habis pikir. Atau jangan-jangan semua hanya akal busuknya untuk mendapatkan perhatian darimu?" Zaskia sangat tercengang dengan ucapan Sora.

Memang situasi ini sangat membingungkan jika Sora masih memiliki perasaan pada Jerry. Untungnya perasaan suka itu sudah lenyap ditelan badai.

"Aku tidak perduli. Anggap saja ucapan itu angin lalu. Untuk apa mempermasalahkan sikap si brengsek itu. Menyebalkan." Sora meletakan cangkir kopi di atas meja dengan gemas seolah menekan rasa benci yang tidak dapat ia utarakan.

Setelah berpikir sejenak akhirnya Zaskia mengutarakan pemikirannya. Dia tersenyum evil.

"Sora, apa kamu tahu?"

"Tahu apa?" balas Sora singkat.

"Sebelum si brengsek Jerry menduduki kursi wakil direktur, malamnya kedua orang tua Yolanda akan mengadakan pesta penyambutan atas keberhasilan Jerry. Ini adalah kesempatan emas untuk membalas dendam atas pengkhianatannya."

Kelopak mata ganda Sora yang indah mendelik kaget. Tidak menyangka sahabatnya memiliki pikiran seperti itu. Tentu saja ucapan itu membawa semangat untuk Sora yang dilanda kebencian tak terhingga

"Apa aku harus melakukan balas dendam?"

Zaskia mengangguk mantap. "Ini hanya memberikan pelajaran atas semua sikap buruknya selama ini. Apa kamu mau melakukannya? Kesempatan ini tidak datang dua kali, kamu harus membuktikan di tengah pesta dengan gaya unikmu aku yakin kamu bisa melakukannya."

Sora manggut-manggut mendengar penjelasan sahabatnya. "Baiklah, ini adalah kesempatan baik untukku. Dia memang pantas mendapatkannya. Siapa suruh meminta balikan dan sekarang dipromosikan karena menjadi calon menantu orang kaya."

Deal!

Sora sudah memutuskan akan bertindak sejauh itu untuk balas dendam atas sikap buruk Jerry padanya. Lelaki plin-plan seperti itu tidak pantas mendapatkan kebahagiaan menikmati kesuksesan dan kekayaan orang lain.

Tetapi ada sesuatu yang disesalkan oleh Sora, dia sudah melupakan pacar palsunya. Walaupun tidak berhubungan tetap saja Jerry dan Yolanda tahu.

"Bagaimana dengan Daniel? Jerry tahu aku sudah punya Daniel? Tidak apa-apa aku melakukan kekacauan itu?" Sora tiba-tiba diterpa kebingungan.

"Masalah Daniel bisa diatasi. Kamu tinggal bilang saja pada mereka. Bahwa hubungan kamu dengan Daniel masih tahap pembicaraan dan mengenai hubungan belum sampai tahap serius. Dengan begitu kamu akan aman. Dan mereka akan percaya!" jelas Zaskia.

Sora mengangguk, saat itulah rasa percaya dirinya tumbuh atas dukungan dari sahabatnya. Malam ini Sora akan mengacaukan pesta orang kaya itu. Entah apa yang dia perbuat untuk membuat Jerry malu di hadapan semua orang termasuk kedua orang tua Yolanda.

~~~

Sebelum datang ke pesta orang kaya, Sora harus merubah penampilannya. Dia tidak bisa melakukannya sendiri maka dari itu Zaskia menyarankan ke salon kecantikan.

Sorenya tepat pukul tujuh malam Zaskia mengantar Sora ke salon kecantikan langganan. Tentu saja salon tersebut bisa memberikan diskon karena Zaskia pelanggan tetap.

Kini Sora tengah dipermak. Atau bisa dibilang diperbaiki penampilannya. Dari atas rambut sampai ujung kaki harus berubah sesuai dengan yang diinginkan.

"Buat aku semirip mungkin dengan Song hye kyo!" pinta Sora langsung mendapatkan cengiran dari pelayan salon.

Pegawai salon itu tidak ambil pusing dia menyanggupi keinginan klien barunya itu. Sebelum dipercantik, mereka melakukan beberapa tahapan seperti feeling masker, masker dan sebagainya. Memotong rambut ikal Sora sekaligus meluruskan. Agar penampilan Sora sempurna. Setelah itu mereka melakukan riasan wajah yang terlihat natural namun tetap cantik dan mempesona. Bukan hanya riasan dan rambut yang diubah, mereka juga menyewakan dress di bawah lutut, yang sesuai dengan kepribadian Sora.

Dalam sekejap penampilan Sora berubah total. Kini dia menatap tak percaya di depan kaca besar.

"Woah ... Apa benar ini aku?" Sora tersenyum menunjukan gigi putihnya yang berjejer rapih.

"Sora apa kamu puas?"

Sora mengangguk pertanyaan Zaskia.

"Baiklah Sora. Aku sudah membayar semuanya jadi kamu langsung pergi ketempat pesta. Mau dipanggilkan taxi?" tawar Zaskia membantu sahabatnya gak tanggung-tanggung.

"Boleh juga. Zas! Sebelumnya terima kasih ya, kamu sudah meminjamkan segalanya. Oh iya jangan kuatir aku pasti menggantinya." Sora mengelus punggung tangan sahabatnya.

"Oke tidak apa-apa. Terpenting kamu sukses."

Sora mengangguk. Setelah semuanya sempurna Sora dan Zaskia ke luar. Mereka berjalan di tepi pertokoan.

"Aku sudah pesankan taxi. Mungkin lima menit lagi datang. Tidak apa-apa kan aku pulang duluan?" pinta Zaskia, karena masih ada urusan yang belum terselesaikan.

"Oke, tidak apa-apa pergilah!"

Setelah berpamitan Zaskia pergi meninggalkan Sora di tepi jalan raya. Tak berlangsung lama sebuah taxi menepi tak jauh darinya.

Seseorang turun dari taxi tersebut dengan langkah tergesa. Sora mendelik kaget karena mengenali wajah supir taxi itu.

"Daniel Kim?" serunya menahan napas menatap Daniel yang terlihat serius.

"Mau kemana? Penampilanmu bisa mengundang penjahat," ucap Daniel menatap tajam.