webnovel

Suami

Editor: Wave Literature

Yun Wei dengan segera membuka buku pelajarannya dan dengan cepat menghayati hal yang dibacanya.

Untungnya, Yun Wei memang dikaruniai kecerdasan yang baik sejak kecil. Hanya saja dahulu, ia tidak terlalu fokus pada kebutuhan sekolah dan belajarnya. 

Sekarang, ia sudah bisa memperbaiki kehidupannya lebih awal dan hal ini bukanlah sesuatu yang susah.

Tidak lama kemudian, Hua Shasha menghubungi ponselnya. Melalui panggilan tersebut, suara perempuan itu terdengar sangat lembut seolah sedang berbicara dengan teman baiknya, "Weiwei, malam ini kita akan jalan-jalan untuk makan bersama dengan teman-teman. Kamu juga datang, ya? Oke!"

"Baiklah." Jawab Yun Wei dengan cepat.

Tidak peduli dengan strategi licik yang akan digunakan oleh Hua Shasha, Yun Wei tidak menunjukkan rasa takutnya sedikitpun.

Bila diingat, Yun Wei tetap saja tidak terlalu dikenal oleh teman seangkatannya setelah lulus dari sekolah menengah atas. Bahkan sejak awal masuk sekolah menengah atas pun, tidak ada yang mengetahui bahwa dirinya adalah seorang putri dari keluarga kaya raya. 

Hal ini membuat jumlah teman yang dikenalnya pun juga tidak terlalu banyak. Berbeda dengan Yun Wei, Hua Shasha justru memiliki banyak teman.

Membahas tentang universitas tempatnya belajar, siswa yang berhasil masuk di kampus ini merupakan pelajar-pelajar yang nilainya sangat baik. Tidak sedikit keluarga orang kaya dan beberapa pejabat negara mendaftarkan anaknya untuk belajar ke universitas ini.

Oleh sebab itu, Hua Shasha tentu tidak akan melepaskan kesempatan ini untuk bersosialisasi dengan para mahasiswa yang berlatar belakang keluarga kaya seperti itu.

Mengingat sejak awal masuk ke universitas ini pun, Hua Shasha selalu memanfaatkan uang Yun Wei untuk bersosialisasi dengan mereka. Saat acara makan-makan seperti ini pun, perempuan itu akan beralasan kepada Yun Wei tidak membawa dompet ataupun kartu debit untuk membayar makanannya. Pada akhirnya, Yun Weilah yang membayar makanan yang dipesan Hua Shasha.

Walau uang jajan Yun Wei sangat banyak, Hua Shasha kadang mengembalikan uangnya tersebut. Akan tetapi, ia juga sering tidak mengembalikannya sama sekali.

Meski demikian, Yun Wei juga tidak pernah memperhitungkan jumlah uang yang dipinjam Hua Shasha tersebut.

Mengenai acara jalan-jalan dan makan-makan tersebut, tampaknya Hua Shasha akan menggunakan cara ini kembali untuk malam ini.

Untungnya, Yun Wei sudah membuat akun mobile banking khusus di dalam ponselnya. Ia hanya bisa menggunakan sidik jarinya saja, takutnya Hua Shasha sudah pasti tidak akan memanggil Yun Wei dan langsung membawa kartunya pergi.

Memikirkan ini membuat Yun Wei tersenyum ringan.

Yun Wei menenangkan diri, ia kembali menatap dengan fokus untuk membaca buku dan mencatat hal-hal yang harus diingatnya.

Setelah belajar, Yun Wei mempersiapkan diri untuk mempermainkan Bai Wenping dan Hua Shasha. Ia pun memutuskan untuk tidak berkeliaran. Tepat di siang hari, ternyata Lu Zhanting meminta seseorang secara khusus datang ke flatnya untuk mengirimkan makanan kepada Yun Wei.

Walau pesanan makanan itu hanya menggunakan layanan pesan antar, ternyata makanan yang dikirimkan bukanlah makanan biasa. Saat membukanya, Yun Wei pun bisa langsung merasakan kenikmatannya. 

Hanya dengan aromanya, Yun Wei sudah bisa mengetahui bahwa makanan ini adalah hidangan dari restoran pusat kota yang terkenal dengan cita rasa makanan paling enak. Walaupun kelihatannya sangat sederhana, tetapi rasa dan aromanya sangatlah luar biasa.

Lu Zhanting mengetahui bahwa Yun Wei memiliki nafsu makan yang besar. Bagi perempuan seperti Yun Wei, ia tidak terlalu peduli dengan kualitas produk yang biasa. Akan tetapi saat membahas tentang kebutuhan makanan, Yun Wei selalu ingin makan makanan yang terenak.

Sudut bibir Yun Wei terangkat dan tersenyum, apalagi saat memindahkan dan bersiap mengambil makanannya di piring.

Sayangnya, seketika ponselnya berdering.

Yun Wei membuka ponselnya. Ia pun melihat dua kata yang tertulis dengan besar dan mencolok, 'Suamimu'.

Sejak kapan Yun Wei menyimpan nomor ini dengan nama itu?

Apakah ketika otaknya masih belum sadar dan Bai Wenping menyimpannya dengan nama itu?

Yun Wei pun mengambil ponselnya dan mengusap tombol jawab. Seketika terdengar suara yang pelan dan lembut berkata, "Apakah makanannya sesuai dengan seleramu?"

Ah, ternyata Lu Zhanting.

Yun Wei tersenyum, "Aku barusan juga mau makan, tetapi dari aromanya memang sangat wangi."

"Ya! Makan yang banyak, ya!" Ucap Lu Zhanting dengan senang, "Kamu terlalu kurus, harus dirawat dalam dua bulan ini dengan baik."

Sudut mulut Yun Wei terangkat. Ia pun bertanya dalam hati, 'Merawat dalam 2 bulan ini?'

Apakah pria itu sedang memelihara babi, masih perlu waktu lebih dari itu untuk membuat Yun Wei sampai bisa lebih gendut dari ini?

Lalu, sebenarnya sejak kapan pria itu mengambil ponselnya dan menyimpan nomornya dengan tulisan "Suamiku"?

Baru saja Yun Wei ingin bertanya, namun Lu Zhanting sudah menutup panggilan tersebut.

"Halo…. Kamu…." Lalu telepon terdengar suara "Tut…! Tut..! Tut…!"

Yun Wei pun hanya bisa meletakkan ponselnya.

Ya, Yun Wei tidak terlalu memperdulikan sikap pria itu. Ia hanya perlu makan terlebih dahulu dan dapat meneleponnya kembali setelah itu.

Akan tetapi, makanan ini memang sangat enak. Hal itu membuat Yun Wei dengan cepat menghabiskan hidangan tersebut.

Setelah beristirahat sejenak, ia pun lanjut belajar dan membaca beberapa materi kuliah.

Hari berlalu dengan cepat dan di luar sudah menjadi agak gelap.

Yun Wei meregangkan pinggangnya dan tidak sadar bahwa dirinya sudah belajar selama seharian penuh.

Tuk..! Tuk…! Tuk…!

Terdengar suara pintu diketuk.

Yun Wei langsung membuka pintu dan melihat seorang pria muda yang tampan sedang berdiri di depannya.