webnovel

GITA

Entah mengapa sepertinya Barra jatuh begitu dalam dengan perasaan sukanya itu? Seharusnya Barra tidak boleh mengikuti perasaan suka itu pada Gita. Usia mereka berbeda jauh dan Gita juga masih bersekolah. Tapi, menahan perasaan itu terus membuat Barra gelisah. Kalau yang seperti itu disebut jatuh cinta, ya, Barra setuju dan mengakui kalau Barra jatuh cinta pada Gita. Kenapa Barra berkata begitu? Gita bahkan menganggapnya seperti kakak laki-lakinya sendiri. Lagipula, Gita juga baru saja menerima perasaan teman sekelasnya. Lalu Gita harus apa? Gita terus resah menanggapi pernyataan Barra padanya. Saat cinta datang tanpa peringatan, tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana, serta pada siapa akan berlabuh. Ini bukan kisah romansa berbau CEO ataupun Mafia dengan kehidupan kaya raya. Ini hanya kisah biasa dari Barra, pemuda 23 tahun yang jatuh cinta pada Gita, gadis remaja yang masih bersekolah. Tanpa pertanda apapun, Barra dipertemukan dengan Gita dan perasaan aneh menggelitik Barra rasakan pada pandangan pertama. Ya, Barra jatuh cinta. Dan anehnya, hatinya berlabuh pada Gita, si gadis remaja yang baru mengenal apa itu rasa suka pada lawan jenis. Kisah cinta mereka diliputi dengan banyak air mata hingga kisah ini berakhir, tanpa menghilangkan kebahagiaan Barra dan Gita dengan banyak tokoh lainnya. Kisah ini terinspirasi dari pernikahan dini yang marak di lingkungan sosial. Semoga dengan membaca kisah ini, kita semua dapat mengambil pelajaran bahwa pernikahan dini tidak seindah yang dibayangkan, namun juga tidak seburuk dan semenakutkan yang dipikirkan.

Knisa · Urban
Not enough ratings
316 Chs

WANITA DALAM MIMPI

INFO RALAT: Bab sebelumnya menjelaskan waktu yang kebersamaan Wanda dan Robby sekitar 7 tahun. Saya ralat menjadi 6 tahun jika dihitung dari kehamilan Gita dan usia Cahaya sekarang. Maaf atas ketidaknyamanannya. Selamat membaca lagi…

***

'Mas!'

'Mas Barra? Sayang, bangun, dong!'

'Aku sayang sama kamu, Mas. Bangun, yuk!'

Suara perempuan yang tidak asing baginya terus saja memanggil. Memaksakan matanya yang masih tertutup rapat untuk segera di buka.

Suara indah dan menenangkan itu perlahan mengecil dan hilang bergantian dengan suara wanita yang dikenalnya.

"Mas Robby! Bangun, dong! Udah siang, nih!"

Dalam mata yang masih terpejam, pikirannya langsung melayang mencari persamaan suara wanita yang sekarang memanggil dengan suara wanita sebelumnya.

"Mas Robby! Kamu nggak ke kantor?"

Suara wanita itu terus memangggilnya. Tapi kenapa panggilannya berbeda?

'Kenapa suara perempuan tadi memanggilku Barra dan yang ini Robby?' ucap batin Robby bertanya-tanya.

Tok Tok Tok

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com