webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

297

Para staf yang sedang membicarakan Metta, akhirnya melaporkan tentang profesi kedua Metta di majalah itu. Metta sendiri masih sibuk menggambar, sambil mendengarkan musik menggunakan headset. Ia tidak tau apa-apa, tidak mendengar bisik-bisik itu sudah dilaporkan ke kepala editor sekaligus pemilik studio gambar tersebut, Santi Rahman.

 

 

"Mbak Santi udah liat majalah ini belum?" ujar seorang staf begitu masuk ke dalam ruangan editor itu. Santi yang sedang bekerja, mendengus kesal karena pekerjaannya diinterupsi oleh berita yang tidak perlu.

 

 

"Apaan sih pagi-pagi udah ganggu?" hardik Santi sedang asik di depan laptopnya. Staf yang sudah terlanjur masuk itu tidak mundur sama sekali. Ia langsung menghampiri meja kerja atasannya itu, lantas meletakkan majalah itu di atas meja di depannya. Santi menaikkan pandangannya dengan kacamata yang sudah merosot turun ke tengah hidung. Ia melihat staf itu pandangan tidak suka.

 

 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com