webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

239

Metta masih bengong, hingga lamunannya dikejutkan oleh pelayan itu.

 

 

"Maaf bu, makanan nya boleh dibawa masuk," Metta menyengir dan mengangguk.

 

 

"Iya, boleh," jawab Metta singkat. Sambungan telpon masih berlangsung dan Fabian terlihat diam menunggu reaksi Metta selanjutnya. Setelah pelayan itu pamit keluar, usai menyajikan makanan di meja makan kamarnya, barulah Metta melanjutkan lagi panggilannya.

 

 

"Apa maksudnya Gaara ngirimin makanan sebanyak ini?" tanya Metta pada Fabian yang dibalasnya dengan tawa kecil.

 

 

"Dia bilang kamu harus liburan dan makan yang banyak. Jadi dia memesan dan membayar semuanya," Metta mendengus kesal. 

 

 

'Kenapa jadi selera makannya dia dibawa ke aku sih?' – gumam Metta dalam hatinya.

 

 

"Trus gimana caranya aku bisa habisin makanan sebanyak ini. Ada cake strawberry sebesar ini,".

 

 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com