webnovel

Gita Cinta Gladys Dan Rahmat

Sinar matahari pagi merambat masuk dari balik tirai yang sedikit terbuka dan menerangi hampir seluruh ruangan. Lampu tidur disebelah masih menyala. Rasanya tidak ingin bangun dan memulai hari. Siapapun pasti ingin berlama lama bermalasan di kasur yang empuk dan wangi. Hhhmmm...sedetik kemudian mata Metta terbuka perlahan mencoba menyesuaikan dengan cahaya di ruangan. Namun sepertinya ada seseorang yang sedang duduk di depannya, bayangan seseorang dengan memakai setelan jas lengkap. Tunggu dulu, apakah itu seorang pria. Ia sedang duduk di sebuah kursi namun pandangannya menengok ke arah samping. Ia sedang melihat keluar. Tapi dia siapa?

Andromeda_Venus · Urban
Not enough ratings
381 Chs

148

Metta masih duduk sendiri dan menangis sambil duduk di depan meja kerjanya di ruang depan. Ia masih sesekali terisak sambil menghapus airmatanya. Kadang-kadang ia suka seperti ini, menangis jika sedang sendiri. Dilupakan oleh orang yang sangat dicintai sementara ia terus setia menunggu adalah suatu hal yang berat. Sedangkan ia menghadapi semuanya sendirian.

Sejak kecil sebenarnya Metta sudah melakukan semuanya sendiri. Ia memang memiliki keluarga angkat namun mereka tidak begitu memperhatikan kebutuhan Metta. selain hanya memberi nama keluarga, praktis hampir tidak ada yang dilakukan keluarga angkatnya untuk Metta. ia selalu sendirian melakukan sesuatu dan tidak pernah mengeluh. Sekalipun ai tidak pernah diperlakukan adil oleh keluarga angkatnya namun Metta masih merasa bersyukur ada sebuah keluarga yang mau mengangkatnya menjadi salah satu anggota keluarga. 

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com