webnovel

Kebangkitan 3 (END)

"Sial Aku Terlalu Membuang Waktu Sehingga Bocah itu Bisa Membangkitkan Kekuatanya"

Ucap Aztarosh Dgn Gelisah

Saat akiko Sudah mulai mendekat, Dgn Reflek Aztarosh Terbang mundur, Menjauh Dari Akiko.

(Ehh... Kenapa aku Reflek Menjauh, Aura Intimidasi macam Apa ini Bisa membuat Ku mundur, Sial)

Gumam aztarosh Dalam Hatinya Kesal.

Akiko Melihat Kearah Pria itu, Kemudian Mengangkat Tanganya dan Menunjuk Ke Rantai Yang Mengikat Pria Tersebut

"Kehancuran Mutlak : Rintihan Tuhan. "

Rantai itu Pun Hancur Menjadi Debu emas Yang Sekali Lagi Berhamburan Di angkasa.

"Bocah, Terimakasih Kau Telah menyelamatkan satu Galaxy ini, Meski ini Tidak berArti bagiku, jika galaxy ini dihancurkan olehnya maka dia akan mendapat HumanSoul Untuk membangkitkan Kekuatan Sesungguhnya, Dan itu sangatlah berbahaya. "

Ucap pria Itu sambil Mencoba berdiri.

"Jadi, Sekarang Bagaimana? Mau dilanjutkan? "

Ucap akiko Kepada aztarosh Dgn Nada Tegas.

"Cih.. Siapa Yang Sudi untuk Menyerah Kepadamu! "

Tolak Aztarosh Dengan Kencang.

Aztarosh Menjauh Kebelakang Dengan Cepat, ia mengeluarkan AS Terakhir Yg Disimpanya Sedari Tadi, Javelin Bukanlah Kartu As yg Terakhir yg ia miliki.

"Spell Card : Dance Of End"

Aztarosh Terlihat Senang Setelah menggunakan Kertas mantra Terakhir yang ia miliki.

Kertas mantra Itu dilemparkanya Ke Atasnya

"Hahaha Sudah Tamat Lah kalian, Spell Card : Dance Of End,

Kekuatan ini adalah Akhir Bagi Realitas ini, Karna Dance Of End Berasal Dari Tempat Yang Jauh Dari Tempat ini Berasal."

"Dari Tempatnya Berasal, Realitas saat ini hanya Lah sebuah Fiksi Belaka Yg Siap untuk Mereka Hapus kapanpun mereka mau, Kau Tidak akan Bisa menyentuh Kekuatan ini, Eksitensi mu Hanyalah Fiksi Dimata mereka"

Jelas aztarosh Sambil menunjukan Kemenangan nya Yang Jelas.

Kemudian Kertas Mantra Itu Memecahkan Ruang Sekitar, Seolah Merobek Kertas,

Pecahan itu mulai melebar.

"Ini gawat, Bocah!! Pergilah Bersamaku, Kau akan Selamat, Realitas ini Sudah Tidak Tertolong, Mahluk Yg lebih Tinggi Telah menentukan Apa yg mereka lakukan, Cepatlah kita selagi sempat. "

Ucap Pria itu Juga Mulai Panik

"Cepatlah Aku Akan Menguhungkan Ke dimensi Yg Lebih Tinggi agar Kau bisa bertahan"

Lanjut pria itu Sembari Mulai bersiap merapalkan Skill miliknya.

"Tidak.. Tidak Perlu Ketempat Yg Lebih Tinggi, Aku Cukup Berada Disini, akan Kubuat Dia Yang Menyingkir Dari realitas ini"

Ucap akiko Dengan Santainya

"Jangan Bodoh Bocah, Saat ini kau Tidak akan mampu Menyentuh Atau Menetralisir kekuatan itu, Ekistensi Mu sangatlah Rendah Dibanding dengan itu"

Balas Pria Itu Gelisah.

"Kau?? Kau bisa apa Bocah? Kau Terlalu menghayal, Berhentilah membuat lelucon seperti itu"

Balas Aztarosh Dengan Tertawa

Kemudian Akiko melentangkan Kedua Tangan nya,

TibaTiba Simbol The Phantom Void Bersinar Terang, Berbentuk Kotak Bagian Bawah simbol itu TibaTiba Menghilang.

"Gottes Schrei: Unausweichliche Zerstörung "

Simbol The phantom Void Bersinar Terang, Cahaya itu Menyelimuti Seluruh Jagat Semesta itu.

Retakan Dimensi Yang Tidak Terelakkan Menjadi Terhenti, Pecahan Ruang Yang Tadinya pecah seakan Sobeknya Kertas Kini Kembali Seperti Semula.

Kemudian Planet Planet Yg Melebur Menjadi Javelin, Kini Mulai Terbentuk Ulang, Bahkan Bentuk Javelin Dan Chain Heaven milik Aztarosh Tercipta Ulang.

Matahari Dan Planet Planet Lain Demikian.

Luka Yang Di Dapat Pria Itu Kembali Pulih Seperti Semula, Akiko Menumbuhkan Daging Dan Darah Ditempat Luka Pria itu Padahal Seharusnya Bekas Serangan Chain Heaven Tidak Bisa Dipulihkan Kecuali Dengan Eksitensi Yang Lebih Tinggi Dari Penggunanya.

Bumi Yang Porakporanda akibat Pertempuran Itu Kini Mulai Terbentuk Semula, Es mulai Mencair Rumah Rumah Yg Hancur Tercipta Lagi.

Tetapi Akiko Tetap Tidak menjalankan Arus waktu di Sana.

"TIDAK MUNGKIN, BAGAIMANA KAU MELAKUKAN ITU?? KAU!! KAU!! HANYALAH FIKSI BELAKA TETAPI KENAPA?? "

Ucap Aztarosh Tidak Terima Dengan Nada Kesal Sekaligus Marah.

"Eksitensi? Mahluk Lebih Tinggi? Semua Itu Tetap Pada satu inti, Mereka Adalah Mahluk, Memiliki Wujud atau Tidak, itu Tidaklah penting, Kehampaan atau Kenyataan, itu Tidaklah penting, Selama Mereka Masih Berpredikat Mahluk Selamanya Aku Akan Memenangkan nya"

Ucap Akiko Dgn Santainya.

(Pemikiran anak ini Sudah Sebagian Besar Menyatu Dengan Kekuatan The Phantom Void, Jadi inilah Kekuatan The Phantom Void Yg sebenarnya, Walau ini Bagian Kecil Darinya)

Gumam Pria Itu Tertegun melihat Hal Yang Terjadi.

"Cih Baiklah.... Kau Bisa menang Kali ini, Tapi Tidak saat Kita Bertemu Kedua Kalinya"

Ucap Aztarosh Hendak Kabur, ia Sudah menyiapkan Lubang Dimensi dibelakang Punggungnya.

Pria itu Yg mengetahui hal itu Terkejut.

"Bocah Jangan biarkan

Dia Kabur!!!"

Ucapnya sambil Berteriak.

"Dasar Bodoh! "

Balas Aztarosh Sambil menjatuhkan Dirinya Kedalam Lubang Dimensi.

Setelah Aztarosh masuk kedalam Lubang Dimensi Miliknya, TibaTiba Muncul Lubang dimensi Lain Dari Tempat Yang Sama.

Kemudian Muncul lah Aztarosh Kembali Ketempat Semula.

"APA??! bagaiman mungkin aku Kembali Ketempat Yang sama, Aku Telah Menghubungkan Dengan Dimensi Yg Lebih Tinggi seharusnya, Untuk Jalan Kabur Ku"

Ucap Aztarosh Kesal, Kali ini ia benar Benar Terpojok.

"Aku Telah membelok Kan Struktur Lubang Dimensi Yang Kau Buat, Sehingga Jika kau Memasuki Lubang Dimensi Milik mu hanya akan Berputar Putar Di sini saja"

Jawab akiko Dengan Santai.

"Sudahlah Saat Nya Untuk MengAkhiri Semua Perbuatan Mu"

lanjut akiko Dgn Nada serius.

"Kehancuran Mutlak : Tangisan Tuhan"

Rapal Akiko Sambil menunjuk Ke Arah Aztarosh.

Tiba Tiba Muncul Tangan Yg Terwujud Dari Gumpalan Energi Negatif Yang Tidak beraturan Dari Punggung Akiko.

Tangan itu langsung melesat Ke arah Aztarosh.

Aztarosh tidak Dapat Menghindar atau pun Refleknya.

Karna Tangan Gumpalan Energi itu Tak Teridentifikasi Sebagai Mahluk, Tidak Terikat Waktu.

Ketika Penggunanya menginginkan maka saat itu juga akan mendapatkanya.

Walau secepat Apapun Relfeksi Seseorang Tetap saja Terikat Waktu,

Walau 0.00000000000..../S Tetap saja ia terikat Waktu.

Tangan itu menarik Gumpalan Energi Negatif Yg Amat Lah Besar Dari Dalam Diri Aztarosh, Lalu menarik Semua nya Keluar Dari dirinya.

Aztarosh Berteriak Kesakitan, Dari Raut Wajahnya Terlihat Sangat Menyakitkan.

Akhirnya Tangan itu Berhasil Mengeluarkan Energi negatif itu, Bentuknya Yg Amat Pekat Dan Dapat Diarasakan Kekuatan Yang Amat Besar Dari Dalamnya.

Aztarosh Yg sudah Sangat Kelelahan Hanya Bisa Pasrah, Hampir seluruh Kekuatan Yang ia kumpulkan Selama ini Diambil begitu saja darinya.

(Kekuatan Yang Sangat Hebat,Dia Menyegel Kekuatan itu sendiri didalam dirinya Dan hanya menggunakan Sangat kecil Darinya, Jika kekuatan itu Diledak kan secara penuh maka Tidak menutup kemungkinan Setengah Dari kreseinheit Akan Melebur, Sungguh kekuatan Yg Mengerikan.)

Gumam Pria Itu Tertegun.

Kekuatan Aztarosh Terbagi Menjadi Dua After Life dan Before Life, saat Ini Kekuatan Full Power Dari After Life.

Begitu pula Dengan Pria itu Kekuatanya Terbagi menjadi Dua Yaitu AfterLife Dan BeforeLife

Afterlife Yang Bermakna Milyaran Tahun Setelah Entitas Yang Disebut Kehidupan Mati.

"Hmm Kekuatan Yang sangat Mengerikan Bahkan Tangan Kehancuran Mutlak Tdk sanggup menahan nya Terlalu Lama, Baiklah Aku Akan Menyegel Kekuatan mu ini"

Ucap akiko Dengan serius.

Setelah Mendengar Hal itu Aztarosh Terkejut, Karna Kekuatan itu adalah hasil Kerja Kerasnya selama ini, Begitu saja Direbut Darinya.

"HENTIKAN BODOH!! KAU TIDAK TAHU SEBERAPA KERAS AKU MENGUMPULKAN ITU SEMUA!! "

Teriak Aztarosh Dengan sedikit meneteskan air mata.

Akiko Menyadari Bahwa Ada Tujuan Lain Dari Pengumpulan Kekuatan sebesar itu, Selain Untuk menghancurkan saja.

Akiko Tanpa Mengatakan Kata Kata Lagi,

ia Membuat Lubang Yg Gelap Dari Bagian Tangan energi itu,

Sangat Gelap Didalamnya, Tidak Dapat Melihat apapun atau merasakan Kehidupan apapun Didalamnya, Itulah Titik Terdalam KreseinHeit Bernama Endlos

Tempat Tergelap Dan Akhir Dari Setiap Kresenheit, Didalamnya Hanyalah kekosongan dan kehampaan Yang Tidak Berujung.

Akiko Kemudian Mebuang Kekuatan itu Kedalamnya Lalu Menyegelnya Dalam Jangka Waktu Yang sangat Panjang, Terkecuali Dia Yang Melepaskan Dari Segel itu.

"Tidakk!!! "

Teriak Aztarosh Dengan Rintih.

"Inilah kenapa Kekuatan ini bernama Kehancuran Mutlak : Tangisan Tuhan,

Karna Dia Dapat Membuat Sedih seseorang Yg Telah Diambil Sesuatu Darinya. "

Ucap akiko dengan wajah Sedikit bersalah.

"Baiklah Aku Akan Mengirim Mu Ketempat seharusnya,

kau akanmemulai Dari awal semua itu, Aztarosh sang Pengelana"

Ucap pria Itu sembari berjalan ke arah Mereka BerDua.

"Sudah Bocah, Kau melakukan Tugas Pertama Mu Dengan Baik, Serahkan Saja Sisanya Kepada Ku"

Ucap Pria Itu Dengan Penuh Semangat.

Kemudian ia Mengankat Tangan Kiri Nya dan Menunjuk Ke Arah Aztarosh.

"Heaven Door"

Kemudian munculah Tali Putih Yang Melilit Tubuh aztarosh.

"Heii!! Apa yang kau lakukan!! Lepaskan... Lepaskan Aku! "

Ucap aztarosh Sembari meronta Ronta.

Pria Itu Pun Mulai Mendekat Ke Arah Aztarosh, Dia Merendahkan Gravitasi dirinya Dan Massa Dirinya untuk Bergerak Cepat Dan Terbang.

Kemudian Pria Itu membuat Portal Dimensi.

"Kau Cukup Bagus Nak Untuk Permulaan, jika kau Ada Masalah Kau bisa Memanggilku Saja, Aku Pasti Akan Datang, Kreseinheit Ini Adalah Teritori Penuh Milik ku maka aku bisa berpindah Langsung ketempat mu Berada"

Ucap pria itu Dengan Keren.

Akiko Tersenyum Tipis mendengarnya.

"Mungkin ini Terlambat Tetapi, Siapa Nama Paman? Aku bertarung Bersama Paman Tetapi Tidak Mengetahui nama Paman, Sungguh konyol. "

Tanya Akiko Ke pria itu,Yang Ia Hendak melangkahkan Kakinya menuju Portal dimensi.

"Hmm... Kalau Begitu Panggil Saja Aku The D . "

Ucap Pria itu Sembari Menoleh sedikit ke arah akiko.

"TheD... Bagaimana Kalau Teddy saja, miripkan"

Balas akiko Dengan Wajah Datarnya.

"Aa... Ted.. Teddy, Yah Sudahlah Lakukan Sesukamu"

Ucap Teddy kehabisan KataKata.

Sementara itu Aztarosh Terus memberontak Dari ikatan Yg di Jinjing Oleh Teddy.

Akhirnya Mereka Berdua Masuk Kedalam Portal Dimensi Tersebut, Kemudian Tertutuplah.

Setelah itu, Cahaya Simbol Tangan Kanan Akiko Meredup, Dan Akiko Kehilangan Keseimbanganya Di Atas Tangga Ciptaan nya itu.

Dan akhirnya akiko pun Terjatuh Lemas, Dari Angkasa Yg amat Luas Dia jatuh Diantara Bintang Bintang Melesat Pas kearah Bumi.

Tiba Tiba Ada Yang Menopang Dirinya Dari Belakang.

"Huh?.. "

Ternyata Alessa Yang Menopang Akiko Supaya Tidak Terjatuh Dan Tetap Berada Disana.

"Ayo Kita Kembali, Sudah Cukup Untuk Awal Mu ini. "

Ucap Alessa Sembari Tersenyum Manis.

DiBenak Akiko Memiliki Banyak Sekali Pertanyaan Yang Mengganjal Di pikiran nya Tetapi, Pertanyaan itu Terkalahkan Oleh Rasa Letih Dan Lelahnya akiko Setelah Semua ini.

"Create Gate"

Muncullah Portal Yang Saat Awal Hendak Mereka Gunakan.

Kemudian Alessa Membawa akiko Masuk Kedalamnya.

Portal Kemudian Tertutuplah,

Dan Seketika Itu Arus Dunia Itu Kembali Berjalan Normal Seperti Sediakala.

Meski Menyakitkan Menyaksikan Hal Hal Kejam Yang Terjadi di Masa itu, Tetapi itulah Yg Membuat Pengalaman Semakin Terasa Manis.

Realitas Prime, Dunia dimana akiko Sebenarnya Tinggali adalah juga salah Satu Cabang Dari Realitas Prime Lainya.

Alessa Memilih Akiko Dari Realitas Primenya saat ini Pasti lah ada Alasan Dibalik Itu.