Rindu yang sia - sia

"Hai" suara sapaan lembut cewek di tengah hiruk pikuk orang yang lalu lalang, membuat Kendra terkejut, sapaan itu jelas di tujukan padanya, karena suara itu sangat dekat dengannya, bukan seperti teriakan hai! Yang terucap dari kejauhan, karena itu bisa untuk siapa saja.

Kendra menoleh cepat ke arah si empu suara, wajahnya seketika membeku, masih tak percaya dengan pengelihatannya.

Seorang cewek berkulit putih, wajah oval, dagu lancip dengan rambut potong pendek sebahu, tengah menatapnya dengan tatapan senang, tak tergambar sedikit pun wajah marah ataupun kesal, tersenyum lepas kearahnya, hingga gigi depannya yang putih sampai kelihatan, cantik dan menggemaskan, andai saja dia mengernyitkan hidungnya, Kendra akan langsung pingsan karena senang.

"Maya!" Pekik Kendra, suara yang tercekat di tenggorokan, wajahnya masih tertegun, tak percaya bahwa cewek yang berdiri dihadapannya yang memancarkan wangi parfum khasnya, yang membuat Kendra selalu rindu selama ini adalah kekasihnya.