webnovel

GAGAL MOVE ON

Author: RitaHawa
Urban
Ongoing · 35.3K Views
  • 34 Chs
    Content
  • ratings
  • NO.200+
    SUPPORT
Synopsis

Tiba-tiba dijodohkan oleh CEO di perusahaan tempatnya bekerja, Natasha merasa dilema. Ia harus rela melepas Keenan, seorang vokalis band ternama yang sudah menjadi kekasihnya selama lima tahun terakhir. Tentu saja itu sangat menyedihkan, Natasha menghadapi kehidupan yang tidak mudah setelah menikah karena ia tidak pernah bisa move on dari Keenan, meski harusnya ia bahagia bisa menjadi Nyonya Muda Sagara, impian para gadis di seluruh kota.

Chapter 1RENCANA PERJODOHAN

Mendorong pintu ruangan Leon, atasannya, Natasha sangat gugup. Selama berjalan ke ruangannya pun ia tampak berdoa dalam hati agar tidak terjadi hal yang buruk dengannya, pasalnya Leon dikenal sebagai pemimpin sedingin es, meski wajahnya sangat tampan menyerupai arjuna namun semua orang takut padanya karena setiap orang yang datang ke ruangannya bahkan selalu berakhir menyedihkan.

"Duduk!" titah Leon penuh wibawa namun sangat angkuh dan dingin.

Natasha memberanikan diri untuk duduk dengan jantung yang meronta ingin melompat keluar.

"Apa kamu tahu kenapa saya memanggilmu ke sini?" tanyanya dengan wajah yang begitu datar tanpa ekspresi, membuat wajah tampannnya justru terlihat sangat menakutkan di mata Natasha.

Natasha menggeleng pelan dengan senyum yang terlihat sangat dipaksakan, ia hanya berusaha ramah dan menyenangkan di depan serigala tampan seperti Leon.

"Temui saya di cafe Pandora nanti sore."

"T... Tapi ada perlu apa Pak? Apa Pak Leon akan mengajak saya bertemu clien penting?"

Leon dengan cepat menggeleng dan berkata tanpa ekspresi, "Datang saja."

Natasha segera mengangguk patuh dan ia tidak berani bertanya apapun lagi.

"Kamu boleh pergi sekarang!"

Natasha tersenyum cerah saat Leon melepaskannya begitu saja, ia segera bangkit dan secepatnya pergi dari ruangan Leon.

Di depan ruangan CEO Sagara Group, Yunka berdiri dengan senyum lega begitu melihat Natasha keluar.

"Nat, kamu tidak dipecat kan? Atau justru kamu naik jabatan?"

Natasha hanya menggeleng dengan senyum datar. Ia merangkul Yunka dan mengajaknya kembali ke meja kerjanya.

Yunka menolak ajakan Natasha dan ia menghentikan langkahnya, "Ayolah Nat cerita! Jangan buat aku penasaran. Kamu tahu? aku dari tadi pucat menunggumu di sini, takut kamu dieksekusi sama Pak Leon seperti Mauren kemarin."

Natasha terkekeh.

"Aku juga tidak tahu Yun, Pak Leon hanya mengatakan bahwa aku di suruh datang ke cafe Pandora nanti sore."

"Ha? Serius? Hmm sepertinya memang benar kata anak-anak selama ini."

"Ha? Apa kata mereka?"

Yunka segera mendekatkan mulutnya ke telinga Natasha dan berbisik, "Pak Leon sepertinya suka sama kamu."

Mata Natasha membola seketika karena ia benar-benar terkejut, dengan cepat ia membantah pemikiran Yunka, "Itu tidak mungkin, lagipula Keenanku lebih baik dari siapapun, sudahlah lebih baik kita kembali bekerja."

Natasha pergi secepat mungkin setelah ia mengatakan itu. Yunka mendengus kesal dan berlari kecil menyusul Natasha yang sudah meninggalkannya.

***

"Ini baju untukmu Nat, Mama baru saja membelikannya tadi siang."

Natasha yang baru saja selesai mandi menatap Mama Andin dengan heran.

"Dalam rangka apa Ma?"

"Bukannya kamu akan ketemu Leon?"

"Mama tahu darimana?"

Andin dengan santai tersenyum dan menjawab, "Mama dan Tante Yola yang merencanakannya."

Natasha benar-benar terkejut dan ia sudah tahu apa maksud mereka. Ya, apalagi kalau bukan perjodohan, mengingat persahabatan Andin dan Yola sudah seperti saudara.

"Jadi Pak Leon itu anaknya Tante Yola?"

"Ya, kamu benar Natasha Sayang, apa lagi hal yang membahagiakan dalam sebuah persahabatan kalau bukan berujung menjadi besan."

Natasha memberengut kesal, ia menjatuhkan tubuhnya di sofa dengan perasaan kacau.

"Tapi Keenan...."

"Kamu bisa memberi dia pengertian, plis jangan kecewakan Mama dan Papa kali ini okey!"

Andin pergi setelah memberi ciuman hangat di puncak kepala Natasha, namun hal itu membuat Natasha ingin menangis.

"Ya Tuhan, ini tidak adil," lirih Natasha di sela isak tangisnya.

Pada saat itu ponselnya berbunyi, sebuah pesan dari Leon yang membuatnya ingin menangis begitu keras.

[Sepuluh menit lagi, jangan terlambat!]

Natasha menghembuskan nafasnya kasar, ia menyeka air matanya dengan kesal kemudian bangkit dari duduknya, menyambar baju baru yang dibelikan mamanya dan segera mengganti handuk kimono dengan dress pendek tersebut.

"Ke Cafe Pandora, agak ngebut sedikit ya Pak." Tutur Natasha pada sopir taksi online.

Sopir itu langsung mengangguk setuju karena Natasha berjanji membayar lebih.

Beruntung jarak rumah Natasha dengan cafe tersebut lumayan dekat, jadi meski sempat terkena macet sebentar, Natasha benar-benar bisa datang tepat waktu bahkan sebelum Leon datang.

"Andai saja kamu bukan bosku di kantor, aku pasti menolak pertemuan ini," batin Natasha kesal.

Pada saat itu Leon datang, Natasha tertegun sebentar dengan penampilan casual Leon yang membuat aura ketampanannya bertambah, sayangnya ketampanan itu harus tertutup oleh sikap dinginnya yang begitu mendominan.

Natasha mengalihkan pandangannya sebelum Leon mengetahuinya.

"Baguslah kamu tidak terlambat." Leon sedikit memujinya sebelum ia duduk dengan anggun dan bermartabat.

Natasha memaksakan senyum meski di dalam hatinya ia bergumam kesal, "Mana mungkin aku berani datang terlambat, aku masih menyayangi nyawaku."

Pelayan datang tak lama kemudian dan menyerahkan beberapa daftar menu pada mereka, meski Natasha bahkan tak sempat makan apapun setelah pulang kerja, tapi dia tidak berani menyuarakan pendapatnya untuk memilih makanan dan minuman yang diinginkannya.

Apalagi Leon sama sekali tidak menawari sama sekali, ia begitu mendominasi dalam segala hal, jadi semua makanan dan minuman adalah pilihan Leon.

Suasana berubah menjadi sangat canggung begitu pelayan pergi. Leon sibuk menghubungi Grant, asistennya. Sepertinya dimanapun ia berada tidak akan bisa lepas dari pekerjaan. Natasha sangat bosan dengan suasana seperti itu, ia jadi sangat menyesal dengan pertemuan ini. Ia kemudian memilih menghubungi Keenan melalui pesan teks.

"Ehem." Leon tiba-tiba berdehem dan menatap Natasha tajam.

"Maaf Pak." Natasha buru-buru minta maaf dan memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.

"Aku ke sini tidak mengajak kencan, aku perlu bicara penting denganmu." Ucapnya dingin dan arogan.

Natasha mengatupkan bibirnya dan ia mengangguk.

"Mami menjodohkanku denganmu, aku hanya ingin kamu tidak menolak keputusan itu."

"Saya juga tahu Pak, Mama saya tadi baru saja bilang, tapi bagaimana dengan pacar saya? Kami sudah menjalin...."

"Itu bukan urusanku," sela Leon dengan cepat. Suaranya yang tenang dan dalam justru membuat Natasha bergidik ngeri.

Ia menyalahkan dirinya sendiri karena lalai tidak berhati-hati menghadapi serigala tampan seperti Leon. Ia ingin menangis sekarang.

"Kamu hanya perlu bekerja sama denganku."

***

"Bagaimana pertemuan pertama kalian?" tanya Anggara saat makan malam keluarga.

"Kita sepakat untuk berteman dulu."

"Tidak masalah, terimakasih sudah menjadi anak yang baik."

Natasha hanya tersenyum getir, berbeda sekali dengan Andin yang begitu bahagia dan menaruh banyak harapan pada hubungan putrinya dengan putra sahabatnya.

"Mama harap ini awal yang baik untuk hubungan kamu dan Leon." Timpal Andin kemudian.

"Ya Nat, jangan kecewakan kami. Lagipula kami melakukan semua ini juga untuk kebahagiaan kamu, Leon orang yang baik dan sukses, kamu pasti bahagia bersamanya."

Natasha tidak bisa berkata apapun selain hanya menyematkan senyum getir di wajah cantiknya, ia bergumam dalam hati dengan kesal, "Baik dari Hongkong?"

You May Also Like

Pernikahan Kontrak: Pengantin Pengganti

Beberapa menit sebelum pernikahannya, Jeslyn mengetahui bahwa calon suaminya hanya mengincar keuntungan yang akan didapat dengan menikahinya. Patah hati dan merasa dikhianati, dia memilih satu-satunya pilihan yang ada pada saat itu, yaitu untuk melakukan pernikahan kontrak dengan pria yang bisa ia temukan, atau jika tidak, kekayaan keluarganya akan jatuh ke tangan musuh. … "Tuan, tolong, maukah Anda menikahi saya?" Dia bertanya padanya. Seorang pria yang dia lihat masuk ke kamar kecil tempat pernikahan. 'Dia pasti salah satu tamu,' pikirnya. Maverick terkejut dengan proposal itu. Dia melihat Jeslyn mengerutkan dahi ketika dia menoleh untuk menatapnya. Jelas dia ketakutan padanya, namun dia menenangkan diri, siap untuk melompat ke misteri di hadapannya. "Ini akan menjadi kontrak pernikahan. Kita akan bercerai setelah satu tahun," katanya. Dia juga memerlukan seorang wanita untuk anak nakalnya, jadi dia menjawab, "Deal." Tanpa sepengetahuannya, dia baru saja membuat kesepakatan dengan setan termanis yang pernah ada. ... Dia adalah mimpi buruk negara M, negara di mana kejahatan memerintah. Dia adalah kelinci kecil yang dibesarkan dengan cinta dan kasih sayang. Membunuh lalat? Tidak, dia belum pernah melakukan itu sebelumnya. Namun, terpaksa menjadi istri iblis, dia tidak punya pilihan selain melepaskan kepribadiannya yang palsu. Kelinci kecil apa? Siapa bilang dia tidak bisa menginjak jari-jari tangan seorang pianis dengan tumitnya dan pura-pura seperti tidak bermaksud melakukannya? Ha, selebriti ini ingin memainkan kartu kasihan? Apakah mereka ingin mendapatkan simpati masyarakat? Nah, mengapa lagi dia disebut 'kelinci kecil'? Bukankah itu karena dia terbaik dalam berakting imut? Apakah tidak ada yang memberi tahu teratai putih ini yang ingin menyelam ke tempat tidur suaminya bahwa dia mencuri jiwanya ketika dia menampar anak nakal itu?

Hassy_101 · Urban
Not enough ratings
501 Chs

MI VOLAS VIN (I Want You)

Patuhi syarat membaca. 1. Mengandung muatan dewasa (21+) yang belum cukup umur dilarang membaca. 2. Follow akun author / IG @dee.Meliana 3. Kasih like/vote dan komentar yang sopan dan membangun. G: Dark Romance. Dilarang mengcopy paste tulisan ini dalam bentuk apapun!!! Tindakan plagiatan akan saya proses secara hukum. BLURB: ========== Kasih dan pengakuan. Cinta dan nafsu. Gairah dan hasrat. Semua itu adalah bagian penuh pesona dalam setiap kisah yang terjalin dalam kehidupan manusia. Pria, wanita, tua, muda, kaya, miskin, semua lapisan golongan dalam bebagai macam warna mata dan kulit menginginkannya. Keinginan yang tanpa batas untuk memiliki berujung pada obsesi. Obsesi berujung pada kegilaan. Kau bisa melakukan apapun saat menjadi gila. MI VOLAS VIN Bahasa Esperanto yang berarti 'aku menginginkanmu'. Ucapan singkat itu lah yang selalu Leonardo bisikkan pada telinga Jasmine. Obsesi Kegilaan dan Hasrat Membuat Leonardo menginginkan wanita bernama Jasmine lebih dari apapun dan bagaimana pun caranya. Lelaki berbahaya namun tampan dan penuh gairah diperhadapkan dengan wanita biasa yang menyimpan sejuta pesona. Mampukah Leonardo melumpuhkan Jasmine? "Sampai tetes darah terakhir yang mengalir melalui pembuluh darahmu adalah milikku. Mi volas vin, Jasmine!" Leonardo berbisik panas pada telinga Jasmine, membuat tubuh Jasmine bergetar karena sensasinya. "Tidak, ini adalah hal yang salah, Leon!" seru Jasmine. (Mengandung unsur maju mundur atau plot twist, baca dengan penuh penghayatan ya Darling!) Cover bukan milik saya. (Cover is not mine, credit belong to owner) Terima kasih. Selamat membaca, Belle Ame.

BELLEAME · Urban
5.0
529 Chs

Setelah Meninggalkan CEO, Dia Mengejutkan Dunia

``` Mo Rao lahir di keluarga dokter militer. Orang tuanya telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan nenek Fu Ying, sehingga yang terakhir memaksa Fu Ying untuk menerima Mo Rao sebagai istrinya. Mo Rao selalu tahu bahwa Fu Ying memiliki gadis pujaan bernama Qu Ru. Gadis ini gagal menikah dengan Fu Ying sebagaimana keinginannya karena nenek Fu Ying menghalanginya. Setelah menikah, Fu Ying sangat memperhatikan Mo Rao. Mereka bahkan sangat cocok terutama di atas ranjang. Fu Ying selalu menemukan dirinya tenggelam dalam kelembutan Mo Rao. Hingga suatu hari, Fu Ying berkata, “Qu Ru telah kembali. Mari kita bercerai. Aku akan mentransfer properti yang telah aku janjikan kepadamu atas namamu.” Mo Rao berkata, “Bisakah kita tidak bercerai? Bagaimana jika... aku hamil...?” Fu Ying menjawab tanpa hati, “Aborsi saja! Aku tidak ingin ada lagi hambatan antara aku dengan Qu Ru. Lagipula, Qu Ru memiliki leukemia, dan sumsum tulangmu secara kebetulan cocok dengan dia. Jika kamu bersedia mendonasikanmu, aku bisa menjanjikanmu apa saja.” Mo Rao berkata, “Bagaimana jika syaratku adalah kita tidak bercerai?” Mata Fu Ying berubah dingin. “Mo Rao, jangan terlalu serakah. Bahkan jika aku menjanjikanmu demi Qu Ru, kamu tahu sendiri aku tidak mencintaimu.” Kata-kata ‘aku tidak mencintaimu’ menusuk hati Mo Rao seperti sebilah pisau. Senyumnya tiba-tiba menjadi terpelintir dan dia bukan lagi wanita penurut seperti dulu. “Fu Ying, ini pertama kalinya kamu membuatku muak. Kamu menyebutku serakah, tapi bukankah kamu sama? Kamu ingin aku menceraikanmu agar kamu bisa bersama dengan Qu Ru? Baik, aku setuju dengan itu. Tapi kamu bahkan bermimpi kalau aku akan menyelamatkannya? Jangan lupa, tidak ada yang namanya mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup, sama seperti antara kamu dan aku.” Kemudian Mo Rao pergi. Fu Ying benar-benar merasa sesak, dan perasaan ini membuatnya gila. Ketika Mo Rao muncul sekali lagi, dia telah menjadi bintang yang menyilaukan. Ketika dia muncul di hadapan Fu Ying, bergandengan tangan dengan kekasih barunya, Fu Ying tidak peduli lagi dan berkata, “Sayang, bukankah kamu bilang kamu hanya akan mencintaiku?” Mo Rao tersenyum samar. “Maaf, mantan suami. Aku salah dulu. Kamu hanya pengganti. Aku sebenarnya mencintai orang lain.” ```

Mountain Springs · Urban
Not enough ratings
582 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
Liked
Newest

SUPPORT