Malam ini Naumi terlihat sangat cantik dengan gaun berwarna gold yang sengaja dibelikan Kevin sebelum mereka bertemu dan tentunya gaun itu sudah pasti gaun mahal nan mewah sehingga membuat yang memakainya terlihat bagai putri yang turun dari kayangan. Naumi masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya di cermin
"bu, ini beneran Naumi kan bu... Coba deh ibu cubit Naumi, jangan jangan Naumi lagi mimpi" Naumi bicara sama ibu aisah didepan kaca dalam kamar Naumi dan ibu aisah langsung mencubit pinggang Naumi yang seketika membuat Naumi terkaget.
"aww.. sakit buu jangan kenceng juga kali nyubitnya" ucap Naumi sama ibunya dengan manja
"udaaah anak gadis ibu sangat cantik, lhoo kalungnya dikeluarkan dooong, nanti yang ngasih gak bisa liat dikira kamu jual gimana? Ayooo" ucap bu aisah
Naumi langsung menjuntaikan kalung berlian yang pernah diberikan Kevin sebagai hadiah untuknya itu dari balik gaunnya.
"ya Allah Naumi sayang kamu tambah terlihat cantik nak, ini senang melihatmu pokoknya buat ayah ama ibu Naumi itu gadis yang luar biasa jadi jangan pernah ngecewain orang tua ya naak" ucap ibu aisah sambil mengusap kepala anaknya.
"ih ibu mah lebay kayak di sinetron aja, emangnya Naumi mau ngapain sih sampai segitu kali omongannya" jawab Naumi cengengesan
"ibu nggak mau, anak ibu tuh nanti kalau udah kuliah di kota terus lupa sama pesan orang tua, bergaul bebas sampai lupa sama agama" ucap ibu sudah sambil memandangi anaknya dengan penuh kasih sayang.
Naumi berbalik dan memeluk ibunya
"bu, Naumi in syaa Allah akan selalu mengingat semua kata-kata ibu dan ayah"
Naumi Akhirnya keluar dari kamar ditemani oleh ibunya. Naumi pergi ke dapur dan duduk di ruang makan untuk mengambil segelas air putih karena tiba-tiba kerongkongannya terasa sangat kering dan meminumnya, dia duduk sambil memandangi gelas bekas minimnya sambil memutar-mutar gelas tersebut.
Entah kenapa tiba tiba Naumi jadi ingat apa yang dikatakan oleh ibunya barusan di kamar.
Tin Tin
Tin Tin
Lamunan Naumi terhenti karena mendengar suara klakson mobil di depan rumahnya, ia bangkit dan menemui ibunya ke ruang depan dan tak lama Kevin masuk
"assalamu'alaykum" ucap Kevin yang diiringi oleh sekretaris rudi
"wa'alaykumussalam warohmatullah" Naumi dan ibu aisah kompak saat menjawab salam dari Kevin
"ayo masuk dulu nak Kevin" ucap ibu aisah
"Kevin langsung bersalaman dan mencium tangan ibu aisah
" sepertinya nggak usah bu, saya hanya minta ijin untuk membawa Naumi malam ini memenuhi undangan bupati, kamu sudah siap " tanya Kevin melirik ke arah Naumi (ya tuhaaan gadisku sangat cantik sekali, apa ini beneran Naumi... Ingin sekali rasanya aku memakan mu mmmhhhh)
" ya sudah kalau begitu titip Naumi ya nak dan kalian jangan pulang terlalu larut karena nggak enak nanti sama tetangga "pesan ibu sudah sama Kevin
" baik bu, eh ia bu kok ayah nggak kelihatan" tanya Kevin
"ayah masih di mushala vin" jawab Naumi
Mereka pun akhirnya pamit untuk berangkat ke rumah bapak bupati yang memang sudah lama ingin bertemu dengan presiden direktur MTL GROUP itu.
Ketika kevin membukakan pintu mobil
"kamu sangat cantik malam ini" ucap Kevin yang sudah tak tahan ingin memuji gadis itu, sambil memandang Naumi dan Naumi pun melihat ke arahnya lalu tersenyum dan "kenapa tidak memujiku di depan ibu tadi" tanya Naumi sambil mencubit pinggang Naumi
"aww.. Sakit sayang" ucap Kevin sambil menutup pintu mobil dan dia jalan memutar ke belakang mobil untuk naik dan duduk disebelah Naumi
"jalan" ucap Kevin
Rudi langsung melajukan mobil lamborghini hitam tersebut dengan santai seolah memberi ruang kepada tuannya untuk menghabiskan waktu sebaik mungkin sebelum sampai ke rumah bapak nomor satu di desa Naumi tersebut, tak lama Naumi melihat dan mendengar
'ziiiit'
ruang antara kevin dan rudi langsung tertutup sampai sebatas kepala mereka.
"kenapa penyekatnya harus dipasang"? Tanya Naumi
"nggak tau, aku nggak menyuruhnya" ucap Kevin tetapi di dalam hati Kevin sangat bersyukur('tau aja llo rud kalau gue nggak mau diganggu berduaan sama Naumi') memang sekretaris yang sangat pengertian
"vin minggu depan aku akan ke kota p*dang untuk pendaftaran ulang dan mungkin aku butuh bantuanmu" ucap Kevin
"Naumi apapun untuk mu Naumi tapi apa kamu yakin mau kuliah? Apa ndak sebaiknya kita langsung menikah?" tanya Kevin sambil menggoda Naumi dengan mendekatkan wajahnya kearah Naumi sampai-sampai saking dekatnya Naumi merasa malu dan menundukkan wajahnya.
Bagaiman Naumi nggak malu coba, seumur hidupnya baru kali ini ada laki laki yang duduk sangat dekat dengannya. Jantung Naumi berdetak sangat kencang saat hembusan nafas Kevin menyapu wajahnya, tangannya terasa dingin dan Naumi tidak berani bertatap muka dengan Kevin.
Kevin meraih dagu Naumi dan mengangkatnya sehingga mau ndak mau Naumi terpaksa beradu pandang dengan Kevin, jantungnya tambah tak karuan semakin berpacu seolah habis berlari sangat lama.
Kevin sengaja melakukan hal itu karena dia merasa sangat senang melihat wajah Naumi yang malu-malu dan terasa sangat menggemaskan itu.
"trimakasih, tapi aku belum mau menikah vin, ini terlalu cepat dan aku ingin membuat ayah dan ibu bangga dulu, belum waktunya membicarakan hal seperti ini" ucap Naumi
"aku cinta padamu Naumi... I Love you" ucap Kevin
Naumi menjawab hanya dengan senyuman namun di hatinya sangat senang dan bahagia.
"aku tau tanpa harus kamu ucapkan" jawab Naumi
"berapa hari lagi kamu ke kota"? tanya Kevin
"6 hari lagi, sebenarnya sudah di mulai hari ini tapi aku mau bareng sama alya dan serly" ucap Naumi
"Apa elang juga ikut?" tanya Kevin
Naumi tidak menjawab tetapi dia sengaja meraih ragu Kevin agar dia bisa melihat wajah Kevin dan saat itu Naumi langsung tertawa
"hahahaha kamu cemburu ya.." Naumi menggoda Kevin dengan menggoyang goyangkan dagu Kevin kekiri dan kekanan
"siapa yang cemburu, aku cuma ingin tau" jawab Kevin seolah acuh (sialan kenapa gue cemburu gini..)
"ingin tau apa ingin tau banget" Naumi masih sengaja menggoda Kevin
"wajah mu lucu kalau lagi cemburu, aku suka melihatnya.. Jadi terlihat imut eheee" mendengar ucapan Naumi wajah Kevin terasa terbakar menahan malu.
"kamu buat aja aku tiap saat cemburu, jalan aja sana terus sama elang" ucap Kevin datar tetapi Naumi malah tambah tertawa
"naah ia kan kamu unyu kalau lagi cemburu" Naumi mencubit hidung mancungnya Kevin.
"mm kamu sekarang sudah berani memegang hidungku yaa, kalau hidungku minta ganti rugi kamu harus bisa tanggung jawab tuh" ucap Kevin mendekatkan hidungnya ke hidung Naumi
"issss kamu porno ah.. Mana ada hidung minta tanggung jawab yang ada kalau cewek hamil baru laki-lakinya dimintai tanggung jawab" jawaban Naumi malah membuat Kevin tertawa renyah dengan asal menjawabnya itu.
"jadi sekarang kamu mau minta aku hamilin biar nanti kamu minta tanggung jawab sama aku gitu..." ucapan Kevin malah menjurus lebih parah sambil mencerminkan sebelah matanya.
Naumi malah menutup mukanya (mati aku... Ngapain aku asal jiplak ngejawab tadi yaa aduuuh ayah kenapa jadi kayak gini malu malu)
" hei kamu kenapa menutup wajahmu? Jangan jangan itu memang harapan mu yaa? Baiklah akan aku kabulkan" ucap Kevin dengan sengaja meraih pinggang Naumi dan menariknya sampai di peluknya
"aku tadi hanya bercanda nggak ada maksud kesana please lepasin pelukannya nanti dilihat sama pak rudi malu tau" tapi sepertinya ucapan Naumi tidak digubris sama Kevin
Kevin malah asik memainkan rambut Naumi dan menggulung-guling rambut yang panjang itu sambil mencuri sekali-kali menciumnya tetapi karena Naumi selalu bergerak-gerak ingin melepaskan diri akhirnya rambut itupun jadi berantakan dan ketika Naumi menjauh
"aduh, kalungnya nyangkut vin" ketika itu mobil sudah sampai di depan pintu rumah bapak bupati.
Tok
Tok
Tok
"Kita sudah sampai tuan" kata rudi dibalik pintu
Haiii jangan lupa komentarnya yaaa karena
komentar mu adalah semangat untuk ku
menulis dan
terimakasih buat yang udah mengirimkan
power stone nya. Love all