"pelan-pelan vin, nanti bisa putus kalungnya lagian kamu sih ada-ada aja" ucap Naumi kesal
"ups selesai" kata Kevin lega tapi dia menatap kapala Naumi yang berantakan
"sebentar jangan buka dulu pintunya" ucap Kevin saat melihat Naumi mau membuka handle pintu mobil.
Kevin mengambil sisir kecil yang ada dinakas kanan dan tanpa ragu dia menyisir rambut Naumi sambil tersenyum memandangi wajah Naumi.
"tunggu dulu, biar aku yang membuka pintunya" ucap Kevin sambil keluar dari mobil
Dan akhirnya dia membukakan pintu untuk Naumi
Mereka berjalan beriringan menuju ke rumah bupati terlihat pejabat nomor wahid di daerah itupun sudah nampak menunggu di depan pintu bersama istrinya.
"assalamu'alaykum" ucap Naumi, Kevin dan rudi berbarengan
"wa'alaykumussalam" jawab ibu dan bapak bupati barengan juga
"waah, akhirnya kita bisa bertemu juga tuan, ayoo silakan masuk" kata bupati dengan ramah setelah saling bersalaman
Sesampai di dalam mereka berdua dipersilahkan duduk di ruang tamu sedangkan sekretaris rudi berdiri di dekat pintu bersama ajudannya bupati yang berjumlah 2 orang.
"oh ya tuan kenalkan ini teman dekat saya" ucap Kevin memperkenalkan Naumi Sama pak bupati Namun ketika Naumi bersalaman tangan Naumi begitu lama di genggam sama bupati tersebut seperti sedang mengingat sesuatu
"kamu Naumi kan?" tanya bupati tersebut
"ia pak" jawab Naumi singkat
"dari mana anda tau?" tanya Kevin agak sedikit ketus
"sebentar, zakiii" bupati terlihat memanggil seseorang dan nampak seorang pemuda tampan sedikit masih remaja hampir sebaya dengan Naumi datang menghampiri
"ya pa" jawab pemuda tersebut yang langsung mengarahkan matanya melihat Naumi yang memang berpenampilan sangat memukau orang yang Meihatnya malam itu.
"sempurna" ucap pemuda tersebut tak berhenti memandang Naumi yang begitu cantik malam itu.
"ehemm" Kevin sengaja mendehem karena dia merasa tidak dihargai setelah di undang
"ehh maaf tuan, kenalkan ini anak saya, zaki" ucap bupati kepada Kevin"
zaki bersalaman dengan Kevin
Dan ketika mau bersalamn dengan Naumi zaki langsung
"kamu Naumi kaan?" tanya zaki seolah meyakinkan dirinya sendiri
Naumi sedikit mengerutkan dahinya
"apa kita pernah kenal" tanya Naumi tetapi matanya seperti bertanya sama Kevin namun Kevin mengangkat kedua bahunya menandakan (saya juga nggak tau)
"tepatnya aku yang mengenalmu" jawab zaki percaya diri. Melihat zaki seperti itu Kevin ingin sekali menghajar anak itu (dasar bocah tengil jika kamu bukan anaknya orang nomor satu disini udah gue buat babak belur lo)
"aku pengagum rahasia mu tepatnya sejak pertama kita ketemu di aula serbaguna pemda" jawab zaki
"oooh" jawab Naumi datar dan nampak seperti biasa saja menanggapi semua itu.
Akhirnya bupati pun kembali melanjutkan perbincangannya dengan Kevin sedangkan zaki mengajak Naumi untuk pindah keruangan lain agar bisa lebih santai
"bagaimana kalau kita pindah kesana" ajak zaki ke Naumi agar mau pindah ruangan yang ditunjuknya namun Naumi sepertinya merasakan aura dingin Kevin memanndangnya, terlihat sangat jelas dari tatapan matanya yang sangat menusuk ke arah Naumi dan Naumi tidak mau memperkeruh keadaan
"maaf tapi saya lebih nyaman disini saja" jawab Naumi sambil melihat ke arah Kevin dan nampak jelas ada kelegaan di wajah Kevin mendengar jawaban Naumi.
"baiklah jika itu maumu" ucap Kevin
Tak lama nampak beberapa pelayan datang membawa nampan berisi minuman dan kueh-kueh.
Dalam hati Naumi bicara (ngapain laah orang kaya ngasih kueh sebanyak ini padahal tamunya kan cuman aku sama Kevin doang, sangat berlebihan)
"Ayo non, silahkan" ucap pelayan tersebut sebelum berlalu.
"trimakasih bu" ucap Naumi kepada pelayan tersebut
Naumi mulai merasa bosan melihat Kevin dan bupati asik bicara tentang bisnis dan perusahaan sedangkan untuk melihat zaki dia sama sekali nggak suka dengan gaya sombongnya anak itu yang asik menceritakan kehebatan ayahnya. Sekali-kali Naumi menimpali omongannya zaki untuk sekedar menghargai lawan bicara.
Kevin bisa menangkap situasi yang dihadapi Naumi karena dia melihat Naumi meremas-remas jari jemarinya dan nampak kadang bibirnya digigit bagian bawah kadang memonyongkan kedua bibirnya dan lain ekspresi yang tertangkap oleh Kevin sehingga membuat dia tak bisa menahan tawanya. Kevin sangat gemmas melihat tingkah laku gadis pujaan hatinya itu.
Akhirnya Kevin terkekeh sendiri membuat lawan bicaranya bingung
"apa ada yang lucu tuan" tanya bupati
"oh tidak tuan, saya hanya senang melihat rumah anda yang sangat nyaman sehingga membayangkan jika saya nanti punya rumah seperti ini" jawab Kevin berdalih membuat alasan tetapi di dalam hati dia tertawa lepas
(aduh anak lo tuan.. Tengil beneran nggak ketulungan nggak tau apa itu gadis gue.. Awas aja kalau sampai menyentuhnya)
Tak lama obrolan itupun selesai, Kevin kembali duduk dan kali ini dia sengaja duduk mepet dengan Naumi tidak pada kursinya semula
"kamu kenapa sayang" Kevin sengaja menekankan kata sayang agar orang sekitar mendengarnya
"nggak.. Apa udah selesai" tanya Naumi memandang Kevin tak berkedip
"udah kok" jawab Kevin sambil tersenyum
Disisi lain zaki nampak sangat tidak suka dengan Kevin (lihat aja tuan Kevin, Naumi pasti bisa kurebut darimu apapun caranya)
"ok sekarang kita menuju ruang makan.. Ayo tuan silahkan dengan apa adanya" ajak bupati
"baiklah sebenarnya saya tadi sudah makan tapi saya penasaran apa ada menu spesial sehingga orang hebat seperti anda sampai mengundang saya kesini" ungkapan Kevin kali ini menekankan jika dia sangat diinginkan datang oleh si empunya rumah.
"ah tuan Kevin bisa saja tetapi jujur saya dan istri sangat senang dengan kehadiran tuan Kevin di rumah kami" ucap bupati
Kevin bangkit sambil menggandeng tangan Naumi seolah tak mau ditinggal pergi.
Kevin memundurkan 1 kursi untuk Naumi duduk dan dia mengambil 1 kursi lagi untuk dirinya sendiri disamping Naumi
Zaki juga ikut mengambil kursi persis dihadapan Naumi.
Kevin tambah jengkel melihat sikap Zaki yang sengaja mencari masalah dengannya dengan selalu menatap gadis disampingnya dan bupati itupun melihat wajah Kevin yang memperlihatkan kebengisan ditahan
"Zaki, jaga matamu" ucap bupati pada anaknya karena dia nggak mau anaknya berurusan dengan CEO MTL GROUP itu, sedikit banyaknya sebagai pejabat dia tau bagaimana sifat orang yang sedang dia jamu malam ini bahkan dia juga tau jika Kevin adalah orang yang tidak akan segan menghancurkan apapun yang bisa membuatnya murka.
Naumi mengambilkan nasi untuk Kevin dan memasukkan beberapa menu lainnya ke piring Kevin
"trimakasih sayang" ucap Kevin sambil tersenyum kearah Naumi
"ayo buruan dimakan, aku udah ngantuk vin" ucap Naumi yang sengaja ngomong ngantuk agar acara malam
itu cepat selesai, perasaannya nggak enak setelah kenalan dengan Zaki barusan Naumi menyadari jika Zaki tidak sebaik papanya yang notaben orang terpandang didaerah Naumi saat ini
Akhirnya acara itupun selesai dan mereka berdua pamit undur diri, Naumi merasa lega (akhirnya aku bebas dari tatapan menakutkan anak itu) tangan Naumi sangat dingin karena dia terlalu cemas dengan ketakutannya dan ketika mereka sudah berada di dalam mobil mereka kembali duduk berdampingan.
"jalan" ucap Kevin
Rudi pun melajukan mobil namun dengan pelan hanya sekitar 40 km/jam. Rudi sengaja melajukan mobil dengan lambat agar bisa memperlama sampai ke rumah Naumi. Rudi sangat tau situasi karena dia tadi melihat secara tidak sengaja waktu Zaki dengan sengaja menyentuh Naumi dengan mencolek pinggang Naumi saat mereka bicara tadi Naumi melotot kearah Zaki dan menyipitkan kedua matanya.
Rudi penasaran apakah calon nonanya itu akan berterus terang dengan Kevin atau akan mendiamkan nya.
Kevin melihat ada yang aneh dengan sikap Naumi setelah keluar dari rumah bupati tadi. Kevin mendekati Naumi tetapi Naumi masih melamun tanpa menyadari jika Kevin telah mengambil tangannya dan menggenggam jemarinya, Kevin kaget merasakan tangan Naumi yang sangat dingin dan sedikit bergetar.
"Naumi, kamu kenapa sayang?" tanya Kevin Naumi masih diam karena dia masih melamun dan hanyut dengan perasaan nya sendiri. Rudi melihat dari kaca spion dalam mobil yang sengaja sekatnya diturunkan lagi sebelum Kevin dan Naumi masuk mobil.
Kevin akhirnya mengalihkan perhatian Naumi dengan memasukkan telunjuk Naumi kemulutnya dan mehisap jari tersebut sementara matanya tak lepas dari wajah Naumi untuk melihat ekspresi muka gadisnya tapi sayangnya Naumi tidak merasakan apa yang dilakukan Kevin barusan.
Telunjuk Naumi masih ada dalam kuluman Kevin dan kali ini dia sengaja menggigit telunjuk itu yang akhirnya membuat Naumi kesakitan
"awww sakit vin..." Naumi tersadar dari lamunannya dan melihat jarinya ternyata digigit sama Kevin
"kamu kenapa menggigit ku, sakit tau" ucap Naumi kesal tetapi dia tidak menarik jarinya tersebut melainkan membiarkan saja Kevin menjilat nya
"kamu jorok" ucap Naumi
"ini hukuman untuk mu karena sudah main mata dengan anak bupati" jawab Kevin ketus dan sedingin mungkin ucapan itu sangat menakutkan Naumi padahal Kevin sengaja ingin tau bagaimana perasaan Naumi jika dia pura-pura marah.
Naumi tak kuasa lagi menahan apa yang dia rasa sejak tadi dan tiba-tiba saja Naumi menangis
"hiks hiks hiks aku takut vin.." Naumi menutup wajahnya sambil menangis, Kevin tidak tega dan memeluknya dari samping tetapi dia mengira Naumi takut karena hentakan omongannya barusan.
"aku minta maaf karena sudah membuat mu takut" ucap Kevin menyesali omongannya
Naumi berhenti menangis, sesaat dia tampak mengerutkan dahinya dan mengerucut kan mulutnya kedepan
" aku takut sama Zaki tau" bukan sama omongan mu. semua terdiam
Terimakasih buat yang udah setia
mengirimkan power stone nya. Penasarankan
karena sekarang tambah lagi saingan Kevin
yaitu anak pak bupati Zaki.. Jangan lupa kasih
komentar yaaa, buat tambah semangat author
untuk menulis lagi. Love all