Ini kedua kalinya Zizi menguap. Selain karena kekenyangan saat makan malam tadi, suara narator film dokumenter berbahasa Perancis yang sedang ditontonnya bersama orang tua Andres terdengar seperti suara sengauan yang menyihirnya agar tertidur. Mata Zizi yang tinggal satu watt melirik pada Andres yang wajahnya fokus menghadap layar. Serius amat, batin Zizi. Dia memperbaiki posisi kepalanya di bahu Andres lalu memejamkan mata. Kalau sampai ketiduran, biar nanti Andres yang membawanya ke kamar. Siapa suruh tidak peka?!
Detik-detik berlalu, Zizi tak kunjung tertidur. Apa karena kesal, rasa kantuknya menghilang? Zizi mengangkat kepalanya sambil membuka mata.
Satu tangan Andres yang bebas menarik kepala Zizi ke posisi semula lalu berbisik, "tidur.. Nanti kugendong."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com