Ariel mendengar suara mesin dinyalakan namun mobilnya tidak juga berangkat.
"Kamu sudah menikah?" tanya supirnya tiba-tiba.
Ariel menoleh dan menggeleng.
"Tunangan?" tanyanya lagi dengan dahi berkerut.
Ariel menggeleng lagi.
"Pacar?"
Ariel menggeleng lagi. Laki-laki itu tampak berpikir. Ariel kemudian menyadari arah tatapan matanya. Ariel mengangkat tangannya dan melihat cincin pernikahan di jari manisnya. Ariel tersenyum.
"Aku membelinya sendiri dan memakainya sendiri," akunya lalu tertawa.
Laki-laki itu menatapnya bingung.
"Itu sebagai bentuk rasa cintaku pada diriku sendiri," jelasnya.
Supirnya mengangguk lalu tersenyum. Ariel menoleh ke depan. Dia menghela napas. Seandainya dia telah menemukan orang yang tepat, dia tidak perlu melakukan itu. Orang lain menganggapnya gila. Laki-laki di sampingnya ini mungkin juga menganggapnya gila. Ariel menghela napas lagi. Dia merasa sedih.
"Kemana aku harus mengantarmu?" Tanya supirnya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com