Andres tidak menemukan Bella di kamarnya. Dia juga tidak ada di kamar mandi. Andres menemukannya sedang menangis, duduk di sofa kamarnya sendiri. Gadis itu hanya meliriknya sekilas ketika melihatnya membuka pintu. Air mata gadis itu mengalir deras namun tidak ada suara tangisan yang terdengar. Andres menggeser meja di depannya. Dia lalu berlutut. Gadis itu menurunkan wajahnya sedikit, memandangnya, menatap ke dalam matanya. Aliran air matanya memelan. Andres mengalami De Javu.
"Ada apa?" Tanya Andres pelan.
Gadis itu menggeleng. Andres menjulurkan tangannya untuk menyeka air matanya, namun gadis itu menarik kepalanya menjauh. Air matanya mengalir deras.
"Kamu mencintai orang lain," gumamnya dengan suara serak. "Itu mengapa sampai sekarang kamu tidak pernah mengatakan kamu mencintaiku."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com