Tak selang beberapa menit mereka mengobrol, bercanda dan saling bergurau.
Hp Bayu berbunyi, ada seseorang telah menghubunginya.
Bayu segera mengangkat telepon tersebut, dan ternyata telepon tersebut adalah dari Anton.
( Obrolan mereka di telepon.)
"Iya hallo Ton, ada apa?." tanya Bayu.
"Saya mengganggu nggak bos?." tanya Anton.
"Nggak ..., emang ada apa?, kok, tumben telepon?." tanya Bayu.
"Ada hal penting yang harus kita bicarakan Bos ..., penting!." kata Anton.
"Yaudah ..., besok temui aku di kota Marga, di restoran Almous." kata Bayu.
"Siap Bos." Sahut Anton.
( Bayu langsung menutup telepon tersebut. )
"Siapa Bay ...?." tanya Risma.
"Anton." sahut Bayu.
"Siapa itu Anton, Bay ...?." tanya Risma.
Belum sempat Bayu menjawabnya, Yuni langsung menyahutnya.
"Anton itu direktur utama di perusahaan induk BSF yang ada di kota Khanza. BSF adalah salah satu perusahaan makanan & minuman terbesar di beberapa negara, yang memiliki anak perusahaan di berbagai kota dan negara.
seperti:
Pt.BSF Marga
Pt.BSF Royal
Pt.BSF Kroya
Dan lain sebagainya ....
BSF adalah perusaha'an yang sekarang sudah memiliki lebih dari 928.000 juta jiwa karyawan dan lebih dari 2000 merek mulai dari ikon global hingga favorit lokal yang disajikan di 191 negara di seluruh dunia." ungkap Yuni sembari menyodorkan minuman kepada Risma ( sari kelapa yang sudah di kemas di dalam kotak cantik ).
Tanpa menunggu, Risma langsung menerimanya dan meminumnya.
"Hem ..., seger banget Ma ...." kata Risma usaieminumnya.
"Itu adalah salah satu produk BSF." ujar Yuni.
"Terus apa hubungannya dengan Bayu, Ma ...?." tanya Risma.
Yuni tersenyum.
"Nggak usah banyak tanya ..., besok ikut saja biar kamu tahu ...." sahut Bayu dengan lembut.
"Oiya Ma ..., aku masakin dulu ya ..., buat makan Papa sama Mama, tadi aku belum masak, soalnya ...." kata Risma dengan lembut.
"Nggak usah sayang ..., kita makan diluar sama-sama aja, lagian kamu juga nggak boleh terlalu capek." kata Yuni
"Bener tuh ..., lagian sudah lama juga aku nggak keliling-keliling di kota Marga." sahut Yohanes.
"Yaudah hayuk ..., tapi, karena kita ber lima, kita pergi pakai mobil Papa aja ya ...." sahut Bayu.
"Boleh ..., tapi, kamu yang bawa ya ...." kata Yohanes.
Bayu mengangguk.
"Yasudah ..., kalau begitu, kalian semua mandi sana ..., terus siap-siap, kita akan keliling di kota Marga." ucap Yuni.
Dewi hanya mengerutkan kening dan langsung pergi untuk bersiap-siap sesuai intruksi Mama nya.
Tidak hanya Dewi saja, begitu pula dengan Bayu dan Risma. Namun karena kamar mandinya didalam kamar Bayu dan Risma, cuma ada satu kamar mandi, mereka pun berebut untuk mandi lebih dulu.
Posisinya pada saat itu, Bayu yang sudah memasuki kamar mandi lebih dulu.
"Tok! Tok! Tok!. "
"Bay ..., buka pintunya ...." kata Risma.
"Kreket ...." suara pintu kamar mandi terbuka.
"Apa'an sih?." tanya Bayu usai membuka pintu kamar mendi tersebut.
"Aku duluan ...." rengek Risma dengan manja.
"Kan, aku duluan yang masuk ...." kata Bayu.
"Ngalah dong ..., nanti bayi aku ngiler loh ...." kata Risma sembari mengelus-elus perutnya.
"Hadech ..., yaudah, barengan aja!." kata Bayu.
"Ho'oh hayuk ...." sahut Risma dengan semangat sembari mengangguk dua kali.
"Hah!. " Bayu melongo begitu Risma mengangguk. Lalu ....
"Yaudah deh ..., kamu aja yang mandi duluan." kata Bayu sembari berjalan dan berbaring di kasur sambil menunggu gilirannya.
Tak selang beberapa menit Bayu berbaring.
"Ha ...!!!." teriak Risma.
"Bay ...!, tolong Bay ...!" teriak Risma meminta tolong kepada Bayu.
Bayu yang langsung panik begitu mendengar teriakan Risma, lalu di bergegas menyusulnya dan langsung menendang, mendobrak pintu kamar mandi tersebut hingga terbuka.
Begitu pintu terbuka, Bayu mendapati Risma yang berdiri ketakutan diatas klosed duduk kamar mandi tersebut.
Usai menatap Bayu sesaat, Risma langsung melompat kepelukan Bayu. Risma memeluknya dengan kaki yang tidak diinjakkan ke lantai, melainkan diangkat dan di lingkarkan ke pantat Bayu, dengan kondisi yang masih dalam keadaan telanjang.
"Ada apa?." tanya Bayu yang tidak mengerti kenapa Risma begitu ketakutan.
"Kecoa ...." ucap Risma dengan nafas ngosngosan, sembari menyembunyikan wajahnya saat memeluk Bayu.
Bayu berusaha melepas pelukan Risma, namun ... Risma memeluk leher Bayu dengan sangat erat sembari menyembunyikan wajahnya dengan menenpelkan nya ke leher Bayu samping kanan.
Akhirnya Bayu memutuskan mengusir kecoa tersebut sembari menggendong Risma (posisinya tetap ya ..., jadi bisa dibilang itu gendong depan)
Setelah kecoa tersebut berhasil di usirnya, Bayu menggendong Risma kearah ranjang tidur. Namun na'as setiba di samping ranjang tersebut, Bayu justru terpeleset.
"Sliut ...."
Karena Bayu terpeleset saat menggendong Risma, akhirnya hal tersebut membuat mereka terjatuh. Dan merekapun jatuh diatas ranjang tersebut, dengan tanpa sengaja, Risma menindih tubuh Bayu dengan posisi bibirnya menempel di bibir Bayu.
Seketika itu terjadi, mereka sama-sama terdiam dan saling bertatap mata.
Risma perlahan menutup matanya, dan begitu juga dengan Bayu yang juga perlahan-lahan menutup matanya mengikuti Risma.
Usai mereka sama-sama menutup mata, perlahan-lahan bibir mereka justru menari-nari bersama dan bernostalgia. Ciuman mesra pun terjadi.
Bayu menciumi bibir Risma dengan lembut dan penuh perasaan.
Jantung mereka sama-sama berdetak lebih kencang dari biasanya.
Bayu sedikit grogi pada saat itu, sedangkan Risma sedikit gemetar.
Risma yang dalam keadaan bugil, dan Bayu yang dalam keadaan tidak memakai Baju.
Risma sedikit demi sedikit memiringkan tubuhnya sembari menggerak kan tangan nya kearah kancing celana milik Bayu sembari tetap berciuman dengan nya.
Bayu yang sangat menikmati bibir Risma ..., membiarkan tangan tersebut yang perlahan membuka kancing celana nya beserta resletingnya.
Usai melepas kancing dan resleting celana tersebut, masih dalam kondisi berciuman mesra, pelan-pelan dengan perlahan Risma melepaskan celana Bayu sembari tetap memberikan bibirnya untuk dicumbu mesra oleh Bayu.
Bibir mereka seakan tak mau lepas dan saling bergantian untuk saling membasahi.
Bibir Bayu dengan sangat mesra membasahi bibir Risma, sedangkan bibir Risma dengan sangat pelan memutari bibirnya Bayu dan bahkan sesekali ia menggigitnya.
Risma sedikit menjulurkan lidahnya untuk membasahi bibir nya Bayu sembari tangan nya mencoba meraih penis yang dirasa sudah memanggil nya.
Kini tangan Risma telah menjamah penis yang ternyata sudah berdiri tegak tersebut, dan perlahan Risma mengelusnya.
"Wao ..., besar dan kenyal." kata Risma dalam hati sembari terus bercumbu dengan bibirnya.
Ketika adegan tersebut sudah hampir lebih, dari pada hanya sekedar bercumbu mesra dan raba-raba mesra ....
#Kemudian ....
"Tok! Tok! Tok!. " seseorang tiba-tiba mengetuk pintu kamar tersebut.
Bayu dan Risma dengan cekatan segera berdiri.
Bayu lari masuk kekamar mandi dan Risma segera mencari handuk untuk menupupi tubuhnya.
"Tok! Tok! Tok!." suara ketukan pintu kamar kembali terdengar.
Dengan memakai handuk Risma segera membuka pintu kamarnya tersebut.
"Kreket ...." suara pintu terbuka.
"Kakak ..., lama amat sih dandan nya ..., sudah ditungguin Papa sama Mama dari tadi ..., mereka sudah di parkiran." kata Dewi.
"Iya maaf ..., Kakak baru ... aja, selesai mandi, tunggu sebentar lagi ya ..., Kakak segera menyusul. " kata Risma.
Mendengar perkataan Risma, Dewi hanya menggangguk dan segera kembali keparkiran untuk menunggunya bersama dengan Papa dan Mamanya.
Lalu kemudian Risma bergegas memakai baju dan berdandan tanpa makeup.(biar cepet mungkin), dan langsung pergi menyusul mereka yang sudah menunggunya di parkiran, Risma buru-buru karena merasa nggak enak sudah ditungguin, sampai dia harus dipanggil ke kamarnya.
Kini Risma sudah menuju ke parkiran, sementara itu Bayu masih mandi.
Namun saat berjalan menuju ke parkiran, Risma bergumam dalam hati sembari berjalan.
"Padahal sudah hampir tadi, pakai dipanggil, lagi!." gumam Risma dalam hati sembari berjalan menuju ke parkiran.